Prolog

209 49 11
                                    

Sosoknya seperti suatu hari,Yang berdiri di tengah pandemi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosoknya seperti suatu hari,
Yang berdiri di tengah pandemi,

Dia perempuan yang baik.

Tetapi, baik kepada semua orang.

Dia perempuan yang dicintai.

Tetapi, dicintai semua orang.

Lalu, kita ini apa?

Akulah yang tidak sanggup berkata banyak.
Melihatmu dari kejauhan saja aku bagaikan abstrak.

Berpura-pura menulis prosa,
Karena tidak tersisa kamar di rumah sakit jiwa.
Sesulit insan mampu lupa,
Pada kehilangan yang lagi-lagi sama.

Banyak cara untuk mencintaimu.
Namun, yang mereka tidak tahu.
Akulah yang di sini menyemu,
Yang paling sanggup mendoakanmu.

Lagi pula, bagaimana tidak seseorang terpesona?

Dia, perempuan yang paling elok, di saat manusia kelang-kelok.

Dia, perempuan yang ingin kulindungi, hanya lewat pelukan tersembunyi.

Dia, perempuan yang ingin kusayangi semalam, semalam yang tak pernah pagi.

Dia,

Arisha Raisa.

Jadi ...

Berapa lama lagi jarak kita sekedipan mata, bukan cuma sehasta, apalagi sedepa?

___surrealist24/01/2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___surrealist
24/01/2024

Lovid-19Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang