Part 24

110 19 6
                                    

Budayakan vote sebelum baca. Komentar setelah baca

Happy reading💛

Sejak kejadian tadi sore, gadis itu menjadi
pendiam. Ia pikir kata putus bukanlah hal yang perlu dipikirkan, tapi entah kenapa kata putus itu seperti kaset rusak yang terus berputar. Sakit dan sesak.

Eza cowok blasteran spanyol yang sedari tadi berdiri diambang pintu kamar menatap Tasya jengah. Melihat Tasya seperti ini membuatnya harus menahan emosi untuk tidak menyerang seseorang yang telah membuat gadis kesayangan seperti ini.

"lo kenapa sih Sya diem mulu dari tadi, risih gue liatnya"

Tasya memalingkan wajahnya, tersenyum tipis melihat Eza yang tengah berjalan mendekatinya "gapapa"

"gapapa palamu oneng, nih ya menurut buku dan penelitian seorang profesor Eza ganteng dunia akhirat itu ketika seorang cewek bilang gapapa pasti ada apa apanya"

"iyakan iya? pinter gue mah gasombong"

"gajelas" ucapnya singkat. Pandangannya teralih kejendela, hujan malam mampu membawa ketenangan baginya. Ia bahkan selalu berharap hujan dapat hadir menemaninya selalu, menemani disaat ia tidak mampu mencurahkan semua emosi yang ada dirinya sendiri.

Eza tersenyum tipis, tangannya terulur untuk membelai rambut Tasya dengan lembut. Ia tau bahkan sangat hafal dengan sikap diam yang Tasya tunjukan saat ini, gadis kesayangannya tidak dalam kondisi baik-baik saja.

"gue jadi keinget, dulu lo selalu kabur kerumah gue terus ngerengek buat ikut lo hujan-hujanan, padahal gue gamau tapi lo selalu aja gigit gue kalo gak diturutin padahal nih ya Sya, jujur deh dulu gue tuh malu hujan-hujanan sama lo. Lo tuh selalu aja joget-joget gajelas, lari kesana kesini, teriak-teriak terus ujung-ujunganya sih lo nangis gara-gara keselek air hujan. Rasanya gue tuh mau ngakak tapi kesian liat muka ngenes lo itu."

"terus nih ya kalo lo udah sakit gue yang dimarain om Angga, lah lo malah cekikikan ngeliatnya. Untung Eza ganteng dunia akhirat punya tingkat kesabaran diatas rata-rata Sya, kalo ga lo udah gue lelepin dikolam deh" ucap Eza dengan nada yang terdengar kesal.

"ihh lo tuh kenapa sih, harus banget tah cerita yang gue nya jelek?" Tasya mengembungkan pipinya kesal

Cowok bermata sipit itu cengir tak berdosa mendengarnya "tenang Sya, walaupun lo gaada bagus-bagusnya tapi lo tetep kok jadi kesayanganya Eza ganteng, yhaa" ucapnya diiringi kekehan geli

"wik banget sih lo"

"ahh ahh ahh ahh" Tasya membulatkan matanya terkejut mendengar nada menjijikan dari Eza. Langsung saja ia memukul belakang kepala Eza membuat cowok itu mengaduh kesakitan, belum ilang rasa sakit dikepalanya gadis itu sudah mencubit tangannya.

"argh! Sakit bege. Bar bar banget sih lo jadi cewek" teriaknya kesal

Tasya memeletkan lidahnya mengejek sebelum ia kabur keluar dari kamarnya. Meninggalkan Eza yang masih nampak kesal kepadanya.

"jangan kabur weh" suara tawa Tasya terdengar begitu keras dari bawah. Cowok itu tersenyum, hatinya begitu lega hanya karena mendengar suara tawa itu.

Gue janji Sya gue akan selalu berusaha buat lo bahagia, walaupun gue harus terlihat bodoh dihadapan lo.

Jadilah pembaca yang bijak, yang tetap menghargai penulisnya oke


Ditunggu selalu kritikan dari kalian

Terimakasih masih setia menunggu

See u💛💛

Eza Martinez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eza Martinez

INSTABLE - (Ta) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang