Part 33

97 13 2
                                    

Budayakan vote sebelum baca. Komentar setelah baca.

Happy Reading💛

"TASYA!! BURUAN TURUN, NANTI TELAT SEKOLAHNYA!" teriak Hana, mama Tasya dari bawah.

Jam 6.14. Tasya masih tertidur pulas dengan guling yang masih setia dipeluknya. Entah mimpi apa yang bersarang dipikiran Tasya saat ini yang pasti tanpa ia sadari ada setetes air mata yang membasahi pipinya.

"He! bo kebo! bangun elah, kesianilah telinga gue yang dari tadi dengerin nyokap lo teriak-teriak" Tasya mengeliat tak nyaman. Badannya terus diguncang-guncang.

"Tiya!!?" Tasya menegakkan badannya, kepalanya sibuk memperhatikan sekeliling.

Gadis itu menyuramkan dahinya bingung "kamar? bukannya tadi ia ada di--?"

"MANDI WOY! UDAH JAM 6.15!"

"Bangun-bangun mikir, sok punya otak lo" Tasya melempar bantal kesal, mulut Eza sepertinya perlu di-upgrade agar lebih bermutu sedikit.

"ck, minggir lo jomblo bulukan" desisnya sambil melenggang pergi menuju kamar mandi.

Eza membelalak matanya "WAH CARI MAKAN LO! MAJU LO SINI" ucap Eza sambil menggulung kedua lengan seragamnya.

Tasya memutarkan bola matanya malas "Bego dikandangin" gumamnya seraya membanting pintu keras.

"WAH PARAH!! LO NYANYI DANGDUT APA NGEHUJAT GUE WOY BISIK-BISIK SEGALA! PATAH HATI SENIOR LO DASAR"

**

Tasya menompang dagunya diatas meja, matanya terfokus pada kursi yang sudah satu minggu tidak ditempati. Pikirannya sibuk ngerekaulang kejadian demi kejadian yang terjadi dimimpinya semalam, entah ia berada dimana yang pasti tempat itu sangat asing dan sepi hanya ada ia dan Tiya. Lalu seperti monitor rusak, kejadian yang sudah dialaminya bersama Tiya ikut berputar didalamnya. Aneh bukan?

Entah apa maksud dari mimpi itu, yang pasti hatinya menjadi tidak tenang. Selama satu minggu ini ia sama sekali tidak mendapatkan kabar apapun tentang kondisi Tiya dirumah sakit, setiap kali ia berkunjung hanya usiran halus yang ia dapatkan dari keluarganya.

"udah kali Sya, mau lo liatin tuh kursi sampe mata lo belekan juga Tiya tetep enggak ada disini" ucap Fara seraya meletakkan kantong plastik berisi Siomay dihadapan Tasya.

"mending lo liatin gue deh Sya" Clara mengedipkan kedua matanya berkali-kali, tangannya ia gunakan untuk menangkupkan wajahnya sendiri

Fara dengan santai meneloyor kepala Clara "Cherrybelle gagal lo. Imut kagak najis iya"

"iihh, kaum kasta rendah sirik ya sama incess?"

"hih! siala--" ucapannya terpotong, gerakan ingin menimpuk Clarapun ikut terhenti

"Kalian ada yang tau keadaan Tiya?" Fara dan Clara saling beradu pandang mereka berdua bingung harus menjawab apa.

"kit-- kita kan kalo kerumah sakit bareng lo Sya, dan lo tau sendiri kan penjagaannya ketat? jadi kita juga enggak tau gimana keadaan Tiya sekarang" Jawab Fara sedikit terbata-bata. Gadis itu berkata jujur.

Tasya mengangguk-anggukan kepala mengerti "coba lo tanya sama Arya Sya" usul Clara

"kok Arya sih!? udah Sya lo enggak usah --?

"He Tasyaa!! Ih Tasyaa!!!" teriak Fara melihat Tasya yang melenggang pergi begitu saja.

Dengan tergesah-gesah Fara dan Clara berjalan menyusul perempuan itu. Sudah dipastikan bukan kemana arahnya pergi?

INSTABLE - (Ta) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang