Hening sejenak.
"Aku berubah pikiran, Jamaika," seruku tiba-tiba. "Aku juga udah lama berpikiran buat ke rumah Orchid. Tapi aku sengaja nggak ke sini walaupun tahu Orchid bakal jawab pertanyaanku."
Jamaika berbalik. Tangannya yang memegang gagang pintu rumah Orchid menegang.
"Kenapa?" Jamaika bingung.
"Gini. Apa kalo aku nantinya tau semuanya, segalanya bakal berubah? Apa kalo aku udah paham, semuanya bakal membaik? Apa kamu bisa hidup lagi?
Enggak, kan?"
"Gandi...."
"Aku bener, kan?"
Jamaika bungkam. Matanya berkaca-kaca. Semburat kesedihan itu kembali terlihat.
Akhirnya Jamaika berujar lagi. Dia tak bermaksud kekol. "Setidaknya lo bisa lakuin semuanya demi gue, Gandi."
Demi dia?
Aku menatap wajah bersalah Jamaika. Sesungguhnya apa yang membuatnya demikian? Apa yang membuatnya terlihat merasa bersalah?
Baru kali ini aku melihatnya meminta sesungguh ini. Dan entah kebodohan dari mana, aku mengalah.
Ini untuk yang terakhir.
"Oke."
--
#TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
31DWC-2 (Ghost Love)
HorrorBagi Gandi, bisa melihat hantu itu biasa saja. Tapi, semenjak dia mengenal hantu yang mendadak ada di kamarnya suatu hari... semuanya berubah.