23. Farel

347 32 8
                                    

"Iya. Mungkin semua itu karena Diego. "

PRANG!

Tiba-tiba saja, terdengar suara pecahan dari lantai atas. Suara ngilu itu keras sekali di telinga.

"Apa itu?" tanyaku.

Orchid tercekat. Kali ini, dia tak lagi membalas pertanyaanku. Orchid langsung bangkit, menaiki tangga meninggalkanku. Aku refleks mengikutinya.

Aku telah tiba di lantai atas. Ada pecahan gelas tercecer di lantai. Orchid berteriak. Dia tak bisa berkata-kata.

"Farel!" teriaknya kepada bocah usia tiga tahun yang sedang menangis itu. Di sisinya ada pria paruh baya yang tak lain adalah ayahnya.

Orchid segera meraih Farel ke pelukannya, membagulnya. Aku tertegun.

"Dia kenapa, Ayah?!" Orchid bertanya kepada pria paruh baya itu.

Ayahnya menjawab, "Dia keliatan ketakutan tiba-tiba. Ayah tanyain, dia nggak jawab. Gelas di tangannya tiba-tiba dijatuhin."

Farel menatapku sebentar, kemudian menatap ke arah lain.

Dia menunjuk ke arah seorang hantu, tapi Orchid dan Ayahnya tak mengerti.

Tapi aku mengerti. Aku tahu siapa hantu itu.

Jamaika!





--
#TBC!

31DWC-2 (Ghost Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang