"ini tuan ..." ucap exel lalu memberikan sebuah pesan pada adamantide.
adamantide menerima pesan tersebut lalu membukanya, ia terkejut lalu memanggil pengawal nya.
"tuan exel, apa maksud dari surat ini...?" tanya pengawal tersebut kepada exel.
"seperti yang anda ketahui tuan ..." jawab exel sambil membungkukkan badan nya.
"Jadi....ini adalah rencana nya dari awal?" Ujar Adamatide sambil melihat surat tersebut.
"iya tuan. Itu benar sekali. " jawab exel
"Exel majulah...." Ucap Adamatide sambil mencabut pedang nya.
"Dengan ini aku mengangkat Exelion Eden menjadi pemimpin guild yang selanjutnya." Lanjut adamatide lalu menyerah kan pedang tersebut pada exel.
Exel menerima pedang tersebut lalu mengangkat nya sambil berkata. "Aku Exelion Eden bersumpah akan mengemban tugas yang belum terselesaikan oleh Drackneal Ignel."
Setelah itu ia menyimpan pedang tersebut lalu Exel pun dipersilahkan untuk pamit undur diri.
sesaat setelah ia keluar dari ruangan tersebut tiba tiba seorang berjalan menghampiri Exel.
"tuan exel, lama tak bersua.. " ucap nya pada exel
"Oh...tuan Demien, senang dapat bertemu dengan anda di sini ." Ucap Exel sambil sedikit membungkukkan kepalanya.
"Apakah anda baru saja bertemu dengan tuan adamatide?"
"Ya....seperti itulah." Jawab exel dengan sedikit tersenyum
"Untuk ukuran seorang dari kelas bawah anda cukup berpengaruh disini." Ucap Demien dengan sedikit mengejek.
"Tapi itu tidak langsung membuat kami percaya pada anda tuan exel. Ini mungkin sedikit berlebihan tapi.... menyerahkan sebuah pekerjaan yang cukup besar ini pada anda bukankah itu terlalu berlebihan." Lanjut Demien pada Excel.
Excel hanya menatap tajam Demien lalu tersenyum benci dan langsung meninggalkan tempat tersebut tanpa mengucapkan sepatah katapun.
" aku akan menunjukan pada nya seberapa mengerikan nya diriku ini." ucap Exel sambil tersenyum.
saat sampai di gerbang utama, terlihatlah Gabriel yang tengah menunggunya.
" bagaimana?" tanya Gabriel pada Exel.
" baik, tapi...." ucap Exel seraya menunjukan pedang yang ia dapat dari Adamantide.
" apa sesuai rencana mu?." ucap Gabriel sambil membuka portal antar dimensi.
Exel mengangguk lalu berkata." hm, tapi kita harus berhati hati dalam melangkah mulai sekarang."
" satu lagi, awasi pergerakan Demien dia mungkin bisa menghancurkan rencana kita. " ujar Exel lalu memasuki portal tersebut.
Gabriel mengangguk lalu mengikuti Exel dengan perasaan yang tidak karuan.
Disalah satu pusat perbelanjaan, terlihat Sora dan beberapa temannya tengah memilih beberapa pakaian yang ingin di beli.
" bagaimana hubungan mu dengan Exel, apakah kalian sudah... " tanya salah satu teman Sora dengan nada bicara yang centil.
" maksud mu?" tanya Sora yang tidak paham.
" yang itu lo.... C,I,U,M" jelasnya sambil berbisik pada Sora.
" ehhh itu...." ucap Sora gugup dengan wajah yang memerah.
" oh ya... bukanya kalian sudah hampir sebulan berpacaran. tapi kalian tidak terlihat seperti orang yang tengah berpacaran?." ucap teman Sora yang lain dan hal itu langsung di angguki oleh beberapa teman lain nya.
" benar aku tidak pernah melihat kalian berjalan bersama." sambung yang lain dan membuat Sora sedih.
" itu..." ucap Sora pelan sambil menundukkan kepalanya.
" kata siapa?." ucap seorang laki laki yang tiba tiba berada di belakang mereka.
semua orang yang berada di sana terkejut lalu membalikkan tubuh mereka untuk melihat orang tersebut.
" Exel...." ucap Sora bahagia sambil menunjukkan wajah manisnya.
Exel tersenyum lalu mendekati Sora, namun tiba tiba saja Sora menangis tanpa sebab sehingga membuat Exel sedikit mengerutkan keningnya.
" kenapa?" tanya Exel saat melihat Sora menangis.
" dasar pembohong!!" ujar Sora sedikit teriak.
" bodoh, dasar Exel bodoh.... hiks hiks hiks. bodoh bodoh bodoh" lanjut Sora sambil memukul mukul pelan dada bidang Exel.
Exel pun tersenyum lalu memeluk Sora yang tengah menangis.
" hey, aku tidak berbohong. Buktinya sekarang aku disini." ucap Exel mencoba menjelaskan pada Sora.
" bohong...!!" teriak Sora seraya melepas pelukan Exel.
" maaf, aku tidak berniat membohongimu. Sebenarnya setelah pertempuran itu aku langsung kembali, tetapi saat sudah sampai di sana ternyata mereka sudah berada bersama mu. Dan kau tau aku dan mereka tidak terlalu akur, jadi lebih baik aku bersembunyi lalu pulang." jelas Exel kepada Sora sembari mengusap pelan kepalanya.
" maaf, maaf." lanjut Exel lalu memeluk Sora dengan erat hingga membuat Sora tidak dapat bernafas.
" Exel, aku ti...dak dapat....bernafas." ucap Sora saat di dalam pelukan Exel yang sangat erat itu.
" maaf maaf" ucap Exel menyesal sambil melepas pelukannya.
" aku minta maaf sayang, aku...." ujar Exel yang terpotong karena pertanyaan Sora.
" sa...sayang?" tanya Sora yang tidak menyangka Exel yang seperti itu.
'ini pertama kalinya Exel memanggil ku dengan sebutan sayang apa mungkin dia....?' ucap Sora dalam hati sambil menutup mulut nya.
" iya, memang kenapa ?" ucap Exel yang tidak paham dengan perkataan Sora.
" kamu tadi... nyebut aku.. sayang ?" ucap Sora yang tidak terlalu jelas.
" ya, bukannya kita pacaran. " ucap Exel dengan santainya sambil memilih sebuah baju.
" ini, coba." ucap Exel lalu menyerah kan sebuah gaun yang cantik pada Sora.
dan dengan malu Sora mengambil gaun tersebut lalu pergi ke arah ruang ganti untuk memakai gaun itu.
tak beberapa lama kemudian Sora keluar dengan senang nya sambil menghampiri Exel lalu memeluk nya.
" apakah kau senang ?" tanya Exel sambil tersenyum.
Sora mengangguk lalu melepas pelukannya pada Exel, setelah itu ia mundur beberapa langkah lalu berputar untuk menunjukan gaun tersebut.
Exel pun tersenyum lalu mengajak Sora pergi tanpa memperdulikan teman teman Sora.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAINT SEIYA: "SAVE YOUR ATHENA".
FantasyCerita seorang pemuda bernama Excel yang memiliki cloth phoenix, yang berhasil mengeluarkan cosmonya. Tapi hal tersebut malah membuatnya dalam keadaan bahaya, karena dia harus berhadapan dengan para gold Saint ATHENA. Apa yang akan terjadi pada Ex...