Langit masih tercoreng oleh kerlip kembang api. Teriakkan Ash membuat beberapa orang disana menoleh padanya. Saat mata mereka melihat sosok tampan berwajah asing yang berdiri ditengah kerumunan orang Jepang, banyak yang merasa terpesona kepadanya. Meskipun rasanya agak aneh saat melihat senyuman di bibir orang asing dengan rambut pirang terlihat terlalu lebar.
Ash melangkahkan kaki, mendekati sosok Eiji. Dua pasang mata berbeda warna saling memandang. Ash tak mampu menyembunyikan kerinduan, itu tergambar jelas di dalam bola matanya. Sedang Eiji melihat dengan keheranan, merasa asing pada sosok yang kini berjalan kian mendekat kepadanya.
"Eiji?"
"Ya?"
"Tadaima."
"Eh?"
Eiji merasa tak kenal pada sosok tampan yang mengatakan "Aku Pulang" dengan senyuman begitu lebar.
Ash mengernyit melihat reaksi Eiji. 10 tahun memang bukan waktu yang sebentar, Ash sendiri sudah dari lama menyiapkan hatinya agar tak terluka saat menemukan fakta kalau Eiji melupakannya, jadi dia tersenyum semakin lebar.
Ash merogoh saku dan mengeluarkan dompet kulit miliknya, kemudian menunjukkan foto yang ada didalam dompet ke depan wajah Eiji. "Ingat ini?"
Eiji melihat foto didalam dompet. Di sana ada foto dirinya saat masih kecil, tengah tersenyum malu-malu ke arah kamera, sedang disampingnya ada bocah pirang yang tengah tersenyum lebar, tengah merangkul pundak Eiji penuh keakraban. Eiji menatap lama pada foto itu kemudian beralih pada sosok tampan pemilik dompet. Jelas mereka dua orang yang sama.
Ingatan Eiji berputar cepat, berlari mencari kenangan yang bertumpuk di dalam kepala. Kemudian ingatan lama yang sempat terlupakan berputar seperti film. Pertemuan pertamanya dengan bocah Amerika yang lancar berbahasa Jepang, yang kemudian bocah itu menjadi teman pertamanya selama dua hari.
Eiji merasa agak bersalah karena sempat lupa pada sosok teman pertamanya yang kini telah tumbuh menjadi pria gagah dan tampan. Dulu Eiji jelas lebih tinggi darinya, tapi lihat sekarang, sosok teman kecilnya telah tumbuh terlalu banyak dan tinggi badannya telah melampaui Eiji.
Eiji tersenyum. "Okaeri." senyuman super tulus yang dia persembahan khusus untuk teman kecilnya yang tampan. "...Ash." satu nama yang sempat terlupakan kini keluar dari dua celah bibirnya.
Ash menghela napas lega dan memasukkan dompetnya kembali kedalam saku celana. "Aku sempat takut kalau kau tak akan ingat aku kembali." Ash meraih wajah Eiji, kedua tangannya menagkup pipi tirus Eiji. "Ini hadiah dariku." Eiji mengerjap bingung kemudian berubah menjadi keterkejutan saat merasakan ada benda kenyal yang menekan bibirnya.
Ash meski tinggal di Amerika yang terkenal sebagai negara paling bebas, sejujurnya belum pernah berciuman. Ini kali pertama dia merekatkan bibirnya dengan milik orang lain. Itu hanya menempel sampai setengah menit sebelum kemudian Ash memberanikan diri untuk mengulum bibir bawah Eiji. Rasanya sangat enak, bibir Eiji terasa manis membuat Ash ingin merasakannya lebih dari ini. Ash ingin memasukkan lidahnya kedalam mulut Eiji, tapi Eiji menutup rapat mulutnya. Gigi-gigi Eiji menjadi penghalang untuk lidah Ash mengakses mulutnya.
Ash menggeram tanpa sadar. Mata yang sempat menutup, membuka perlahan. Matanya memandang ke mata Eiji yang terbuka sejak tadi. Mata Eiji membola dengan keterkejutan. Ash mengerjab dan segera menjauhkan bibirnya dari bibir Eiji.
Eiji mematung, tangannya merambat naik untuk menutupi bibirnya yang terlihat agak mengilap. Sedang matanya masih melotot lebar, masih belum sadar sepenuhnya dari kekagetan.
Omong-omong ini juga ciuman pertama Eiji.
"Aku tak akan meminta maaf." Ash menyeringai kecil. Ash merasa tampilan Eiji sekarang terlihat sangat menggemaskan.
Ash tahu untuk sebagian besar orang asia, ciuman pertama seperti harta karun, itu hanya akan diberikan kepada orang yang dianggap spesial. Tapi Ash sendiri sangat percaya diri kalau dirinya cukup spesial di hati Eiji. Itu pula yang menjadi pendorong Ash untuk mencium Eiji.
"K-kau seharusnya tidak mencium aku... di bibir," Eiji berkata dengan wajah merah padam. Tangannya masih menutup bibirnya.
"Di Amerika hal seperti ini sangat biasa," sanggah Ash tak mau disalahkan.
"Ta-tapi ini Jepang, bu-bukan Amerika!" Eiji mencicit seperti seekor burung kecil yang sedang dijahili Elang dewasa. "D-dan ada banyak orang di-disni." Eiji belum juga sembuh dari kegagapannya.
Ash malah tertawa. Dia memutar kepala kesegala arah, melihat kalau memang dirinya dan Eiji telah menjadi tontonan. "Maafkan aku semuanya, aku hanya terlalu bersemangat karena bertemu dengan teman kecilku. Ini menjadi pertemuan pertama kami setelah sekian lama." Ash tidak bersungguh-sungguh meminta maaf karena dia memang tidak merasa kalau telah melakukan kesalahan.
Ash merangkul bahu Eiji yang hanya memiliki tinggi tak lebih dari dagu Ash, membawanya pergi menjauhi kerumunan.
.
.
.Fiuhhh 😌
Jangan lupa untuk meninggalkan komentar yang 'banyak' karena itu akan menjadi penyemangatku.
(●'∀`●)
.
.
.Griffin tercengang dan dia merasa tertipu. Dia berpikir pria 'sehat' mana yang akan mendandani dirinya sendiri seperti seorang wanita. Ini kali pertama Griffin merasa terhina sampai tahap begini. Perasaan marah sebenarnya tidak lebih besar dari rasa kecewanya.
Tanpa segan dia mendekati si 'wanita', "Kau menipuku!" sentak Griffin dengan wajah marah.
'Wanita' ini terlihat bingung, tapi bibirnya tersenyum culas. "Apa yang 'pria tua' sepertimu coba katakan, hm?"
Gigi Griffin bergemeletak. "K-kau!" dan hati Griffin yang rapuh mendidih oleh rasa kecewa. Padahal ini merupakan kali pertama ada wanita yang benar-benar menarik minatnya, tapi saat mengetahui fakta menyakitkan ini, hati rapuh Griffin tak bisa menahan lebih banyak lagi. "Kau harus bertanggung jawab!" Griffin meraih tangan si 'wanita', membuat silikon dan rambut palsu jatuh ke tanah. "Kau akan menjadi pengantinku!" putus Griffin seenaknya.
Masa bodo dengan kelamin, yang penting Griffin suka. Karena terlalu dini untuk menyebutnya sebagai cinta, untuk sekarang 'suka' saja sudah cukup.
"Kau pria tua yang 'sakit'!" si 'wanita' mencoba melepaskan tangan dari cengkeraman Griffin, tapi karena Griffin memegangnya dengan erat, 'wanita' hanya melakukan perlawanan yang sia-sia.
..
[Desember,
18-18]VoteMent!
.
Bye!
.
ヽ('▽`)/
![](https://img.wattpad.com/cover/161973384-288-k215836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black & White (Jerat)
RandomJudul : Black & White (Jerat) [Slow Update] Penulis : Okada Hikami Characters : Banana Fish © Akimi Yoshida Pair : Ash Lynx (seme) x Okumura Eiji (uke) Ringkasan : Setelah bertemu dengan Eiji, Ash merasa bahwa hidup bukan hanya tentang apa yang di...