9.TAURAN

1.5K 109 29
                                    

*Typo bertebaran*

And

HAPPY READING.

BRAK...fikri menutup pintu mobilnya dengan keras membuat satpam yang sedang berjaga dirumahnya kaget setengah mati.

"Den fikri kenapa ya" gumamnya dalam hati sambil menatap fikri yang berjalan masuk kedalam rumahnya.

Sedangkan nadia yang sedang menonton tv menoleh karnaendengar langkah kaki seseorang.

"Udah pulang bang" sapanya.

"Menurut lo?" jawab fikri dingin.

"Ya sampe" kata nadia.

"Yaudah" ucap fikri acuh.

"Bang" fikri menghentikan langkahnya ketika mendengar panggilan nadia.

"Lo kenapa sih ada masalah?" tanya nadia lembut.

"Bukan urusan lo" jawabnya cuek.

"BANG GUE ADA SALAH APASIH DATENG DATENG LANGSUNG GINI" bentak nadia.

Fikri menatap nadia tajam "lo berani bentak gue?" tanya fikri dingin.

"Ya gue mi..." belum sempat nadia selesai bicara rain sudah menyelanya.

"Eh ada apaan nih?" tanya rain.

"Tanya sama abang lo tuh dateng dateng marah marah" kata nadia.

"Abang kenapa?" tanya rain beralih menatap fikri.

"Gue kenapa? Halah kalian berdua jangan sok perhatian deh, kalian senengkan gue putus sama lex SENENGKAN JAWAB" bentaknya.

"Oh jadi lo marah marah cuma karna lo putus sama lexa? Trus salah kita apa?" tanya nadia.

"Sok polos" ucap fikri berlalu melewati keduanya.

"Bang pik stres gara gara tu cewek" ucap nadia pada rain.

"Wah kak cabe bisa bikin orang stres?" tanya rain.

"Maksudnya itu duh au dah" ucap nadia kessal meninggalkan rain.

"Kayanya mereka berdua deh yang stres"gumam rain sambil bergidik ngeri.
.
.
.
.
.
.
.

" PAGI BANG PIK PAGI SISTI"teriak rain sambil menuruni tangga.

Sedangkan dua saudaranya masih tetap diam tanpa menjawab sapaannya.

"Kalian sariawan?" tanya rain penasaran.

"Hmm"

"Wahh kok bisa barengan? Kalian make satu sikat gigi berdua ya?" tanya rain sambil bergidik jijik.

"Lah asw nggalah kek orang susah aja make satu sikat gigi berdua" sewot nadia.

"Bahkan gue bisa beli ntu pabriknya" sambung fikri sombong.

"O" jawab rain lalau mulai memakan sarapannya.

"Bangsat" ucap fikri dan nadia serempak.

"Yaudah ya rain yang imut, baik hati, ramah, dan ceria ini mau berangkat sekolah dulu ya oh iya bang pik rain minta uang jajan" katanya sambil mengadahkan tangannya.

"Ebuset kemaren udah gue kasih asw" kata fikri.

"Loh kemaren duitnya rain kasih pengemis" jawab rain.

"Kan kemaren gue ngasih lo sejuta rain lo kasih semua?" tanya fikri.

"Iya" jawab rain menatap fikri dengan tatapan polosnya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang