12.WADEPAK

1.6K 118 22
                                    

Typo bertebaran

          And

*HAPPY READING*










Keesokan harinya sikap fikri masih sama dia masih dingin bahkan seakan acuh terhadap kedua adiknya. Dimeja makan hanya ada keheningan bahkan para art dirumah itu dibuat heran dengan keadaan ini, biasanya ketiga majikannya itu akan selalu berisik tapi sekarang semua seakan bisu.

Setelah selesai sarapan fikri langsung pergi tanpa pamit kepada kedua adiknya. Nadia hanya menghela nafas.

"Rain" panggil nadia.

"Kenapa sis?" tanya rain.

"Bang pik..."

"Udah gausah mikirin dia mendingan kita berangkat, mungkin dia buru buru" ucap rain.

"Yaudah yuk" kata nadia.

Rain dan nadia memasuki mobilnya, ntah ada angin apa hari ini kedua gadis itu memilih diantar supir dari pada naik motor atau naik angkot.

Didalam mobil hanya ada keheningan. Rain yang memikirkan bagaimana menghancurkan lexa dan nadia yang memikirkan perubahan fikri.

Saking asiknya mereka melamun mereka sampai tak sadar kalo mereka sudah sampai disekolah.

"Non kita sudah sampai"ucapan supir itu mengagetkan keduanya.

"Oh iya pak kalo gitu kita sekolah dulu assalamualaikum" kata rain.

"Waalaikumsalam non" jawab supir itu.

Setelah mobilnya meninggalkan sekolahan rain dan nadia melanjutkan langkahnya.

"Sis" panggil rain.

"Kenapa?" tanya nadia.

"Nanti sekolah kita tanding basket sama sekolah sebelah sisti mau ikut?" tanya rain.

"Ngga ah gue males" ucap nadia.

"Tapi bang pik juga ikut tanding dia kan kaptennya" kata rain.

Nadia berdecak "gue males rain lo kalo mau nonton ya nonton aja gue duluan" ucap nadia berlalu meninggalkan rain.

"Yaudah sih lagian rain juga mau cuci mata" gumam rain meneruskan langkahnya.

.
.
.
.
.
.
.

Ditaman belakang sekolah nadia hanya menatap lurus kedepan dia masih mengingat jelas bagaimana abangnya sendiri menghinany. Sampai tanpa sadar airmata jatuh dari pelupuk matanya.

"Mata itu ga pantes ngeluarin permatanya" ujar seseorang membuat nadia kaget dan langsung menoleh kesampingnya.

"Ra..radit lo..lo ngapain disini" tanya nadia gugup.

"Lo yang ngapain pake mewek segala lagi" ejek radit.

"Ya terserah gue dong" sewot nadia.

"Lo ada masalah?" tanya radit sambil menggenggam tangan nadia.

"Ngga" jawabnya singkat melepas kasar genggaman radit.

"Gue tau lo lagi ada masalah, lo bisa cerita kok" kata radit lembut.

"Kenapa lo tiba tiba baik sama gue bukannya dulu lo benci sama gue" ucap nadia.

"Gue ga benci cuma gue kessel aja sama lo pas itu" kata radit sambil terkekeh.

Ya allah kenapa dia ganteng banget sih kalo lagi ketawa gitu batin nadia.

"Hey nad nadia lo gapapa kan" tanya radit sambil menggoyangkan lengan nadia.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang