14.MINE

2.2K 119 5
                                    

Typo bertebaran.

     And

HAPPY READING :)

Hanya keheningan yang terjadi diantara kedua pria berbeda usia tersebut keduanya sama sama sibuk memakan sarapan mereka.

Setelah selesai laki laki muda itu mengelap mulutnya "azka berangkat pah" katanya dingin.

"Azka" panggil sang ayah.

Robert devano albert ayah dari azka. Wajahnya tetap tampan meski umurnya yang sudah tidak lagi muda, jadi pantas saja jika dia masih menjadi incaran para gadis.

"Kenapa?" tanya azka.

"Kamu tauran" tanya robert.

"Bukan urusan papa" jawab azka.

"Mau jadi apa kamu kalo kelakuan kamu kayak gini terus" kata robert.

"Mau jadi apapun itu urusan azka lebih baik papa urusin kertas kertas papa itu, azka berangkat" ucap azka berlalu meninggalkan sang ayah yang menatapnya sendu.

"Maafkan papa nak" gumamnya.

.
.
.
.
.

"Rain lo berangkat sama siapa?" tanya nadia melirik rain yang sedang memakan sarapannya. Sedangkan fikri hanya diam.

"Naik angkot aja sisti" jawab rain.

"Yaudah gue duluan, lo ada ongkos kan?" tanya nadia.

"Ngga hehehe" kata rain sambil nyengngir

"Nih itu sampe besok" ucap nadia sambil memberikan uang seratus ribu.

"Ih sisti mana cukup segini" kata rain.

"Cukup cukupin katanya mau mandiri, yaudah gue berangkat bye" kata nadia lalu berlari keluar tanpa melirik fikri.

"Ihh sisti kampret" gumam rain.

"Rain" panggil fikri namun rain tetap sibuk dengan makanannya tanpa menghiraukan panggilan fikri.

"Rain" panggilnya sekali lagi namun tetap tak ada respon.

BRAK

Fikri menggebrak meja dengan kuat membuat rain kaget dan langsung menatap fikri.

"MAU LO APAANSIH ANJING LO GAK DENGER GUE NGOMONG HAH" Bentak fikri membuat rain terkejut bukan hanya rain bahkan semua art dirumahnya kaget akan hal itu.

"Bang lo..lo bentak gue" ucap rain terbata bata.

"IYA KENAPA? LO LAMA LAMA KAYAK NADIA YA KURANG AJAR TAU GAK!" bentak fikri sambil berlalu meninggalkan rain.

Rain menatap punggung fikri nanar "abang berubah" gumam rain.

"Non rain gapapa"tanya mbok jenifer.

" rain gapapa mbok. Yaudah rain berangkat dlu assalamualaikum"ucap rain lalu mencium tangan mbok jenifer sambil berlalu.

"Waalaikumsalam.kasian non rain" ucao mbok jenifer pelan.

.
.
.
.

Rain sedari tadi tak berhenti mengoceh karna belum juga menemukan angkot.

"Ish angkot kemana dah biasanya juga lewat lewat kok sekarang gaada satupun yang nongol aelah kesel deh" ucap rain sambil mencebikkan bibirnya kessal.

Saat sedang berjalan tiba tiba saja ada sebuah mobil yang menghadangnya. Rain menatap mobil itu bingung namun setelah sang pengemudi keluar dari mobil rain menganga tak percaya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang