CHAPTER 15

1.9K 117 1
                                    

Typo bertebaran

         And

*Happy reading*




















"Fik" panggil seseorang membuat fikri mendongak.

"Apaan" jawabnya acuh.

"Lo tau rain kan" katanya lagi.

"Iye van tau kan yang namanya rain cuma satu" kata fikri.

"Gue tadi liat dia dianter pake mobil" ujar arvin dengan wajah seriusnya.

"Lebay anying dianter mobil mah biasa" sahut arvan.

"Yeee si goblok masalahnya dia dianter sama azka" jelas arvin.

BRAK

fikri menggebrak meja lalu menatap arvin tajam "azka musuh gue?" tanya fikri.

"Iye fik bahkan yak si rain tuh dicium juga keningnya" jelas arvin lagi.

"Gak mungkin" sahut arvan.

"Sumpah deh mereka tuh mesra banget kayaknya mereka ada hubungan spesial deh" jelas arvin lagi.

"Kita gak bisa biarin itu" sahut arvan.

"Gue setuju sama arvan" ucap fikri membuat arvan tersenyum miring.

***

Bel istirahat berbunyi membuat semua anak anak berhamburan untuk pergi kekantin.

"Nad ngantin gak?" tanya kevin.

"Ngga deh gue males" jawab nadia malas.

"Lo kenapa? Sakit?" tanya kevin lembut sambil mengelus kepala nadia.

"Ngga kev" jawab nadia.

"Syi lo kekantin duluan gih gue mau ngomong sama nad" suruh kevin pada syina ( meli sama syina itu orang yang sama cuma kemaren aku salah sebut:v ).

"Tapi_"
 
"Syi"kata kevin membuat syina mengangguk berlalu meninggalkan kelas, setelah kepergian syina kevin duduk disampin nadia.

" why?"tanya kevin lembut. Nadia hanya menggeleng.

Kevin menghela nafas lalu menarik nadia dan memeluknya sesekali mengecup kepalanya.

"Lo ada masalah apa nad?" tanya kevin lagi nadia hanya menggeleng, kevin tau sahabatnya ini sedang ada masalah buktinya tubuh gadis itu bergetar dia menangis.

"Sstt udah jangan nangis maafin gue, gue ga akan maksa lo buat cerita" kata kevin lembut sambil mengeratkan pelukannya.

Sedangkan dibalik tembok seseorang melihat itu. Dia melihat semuanya, betapa lembutnya kevin pada nadia, betapa khawatirnya kevin saat melihat nadia menangis.

"Kenapa lo gak bisa liat gue kev, gue sayang sama lo gue cinta sama lo sekali aja lirik gue" lirihnya menatap nanar kedua sahabatnya yang sedang berpelukan.

Sedangkan disisi lain rain dan killa bergegas kekantin untuk mengisi perut mereka yang mulai berdemo meminta asupan.

"Kill"

"Apaan" ucap killa.

"Lo ngomong sama sape kill?" tanya rain.

"Sama lo lah" jawab killa.

"Lah gue ga manggil lo kok" kata rain.

"Barusan lo manggil kill" kata killa.

Bukannya menjawab rain malah menunjukkan hp nya. Killa menatap rain tajam.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang