hai semua, panggil aku A.A aja, btw ini cerita pertama aku jadi kalau ada kekurangan tolong dimaafkan, dan kalau ada masukan bisa komen aja. happy reading
Fuuuh....
Hembusan nafas nya sangat pelan, berusaha untuk mengurangi segala gerakan tidak berguna dari tubuhnya, Andrew membidik targetnya.
"Lama banget lo ngebidik doang, buruan tembak keburu tuh aki-aki kabur" bisik seseorang di interkom, tapi Andrew tidak menggubrisnya.
Dengan mantap Andrew mengencangkan pegangannya pada grip Alpine, nama senapan laras panjang yang gunakan saat ini.
Targetnya saat ini mulai berjalan kearah bangunan bangunan yang merupakan titik buta Andrew.
"Ndrew...."
Dharr
Sepersekian detik kemudian target nya ambruk dengan lubang di pelipisnya, darah segar langsung mengalir begitu saja bagaikan air sungai yang mengalir, bersamaan dengan itu para pengawal mencari arah tembakan tersebut dan orang orang disekitarnya melarikan diri dengan panik.
"Udah gue bilang ke lo kan Mei, jangan bacot pas gue ngebidik" omel Andrew pada orang yang dari tadi mengganggu konsentrasinya, Armeija Saputra.
"Kapt.... ", tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut Andrew sudah mengerti kode dari Ricky, para pengawal targetnya sudah menemukan Armeija dan Ricky. Kontak senjata langsung terdengar.
"ayo sayang kita beraksi lagi" ucap Armeija pada senapannya, H&K G36C.
"Mei, Rick. Mundur perlahan gue cover dari sini"
dharr,dharr,dharr
tiga pengawal itu terkapar setelah mendapat timah panas menembus jantung mereka.
"Mundur!" perintah Andrew.
*****
[Andrew's POV]
"Mantap loh kapten kita sa-"
Plak...
"anjrit,b*ngsat" sumpah serapah Mei terlontar dari mulutnya.
"apa?..." tantang gue
"untung Kapten lo, kalo bukan udah gua sumpelin pake-" belum selesai Mei berbicara, datang seorang dengan seragam Organisasi kami.
"Kapten Andrew Kurniawan, anda di panggil ke ruang rapat", tuturnya.
Aku mengangguk, "kalian Istirahat disini, jangan pergi kemana mana sebelum gue balik" perintahku ke anggota tim ku, meskipun aku tau kalo Cuma si Ricky yang bakal nurut dan si Mei pasti bakal keluyuran.
Aku di rekrut Organisasi besar yang mengurus segala macam urusan militer, sains, bahkan politik. jadi mereka me-rekrut orang orang elit untuk mengerjakan urusan tersebut. Dan Aku berada di divisi militer, yang tugasnya 'membereskan' hal yang merepotkan organisasi.
Tim ini memang aneh karena kebanyakan tim menggunakan bahasa formal untuk berbicara satu sama lain. tapi beda hal dengan tim-ku yang terkesan tengil karena si Mei gak bakal mau komunikasi pake bahasa formal, dan jadilah seperti sekarang.
Bicara tentang tim, di tim ku Cuma ada 3 orang gue, Armeija, dan Ricky. Walaupun standar organisasi satu tim idealnya terdiri dari 5 orang, tapi pengecualian buat tim ini, entah kenapa.
[Armeija's POV]
Karena si Andrew lagi laporan ke atasan, aku memutuskan buat jalan jalan ke sekitar bengkel siapa tau ada hal menarik dari pada berduaan sama si Ricky yang diemnya ngalahin candi.
"Woi Mei" Sapa orang orang bengkel.
"Oy" Aku menyapa balik.
"Mau kemana lo?" tanya salah satu dari mereka.
"Kepo lo" candaku.
"Palingan dia lagi nyari cewek buat di kecengin" jelas salah satu yang lebih tua
"Hahaha... tau aja lo, yaudah bye gue mau hunting nih" ucapku seraya menjauh dari bengkel
aku memang dekat dengan orang-orang bengkel karena sering meminta memodifikasi 'kesayangan' dan meminta saran untuk meracik peledak baru kepada mereka. dan juga apa salahnya kalau mengenal orang orang dari divisi lain
Tentang Ricky dia baru masuk tim ini sekitar 6 bulan lalu. posisinya di tim merupakan salah satu yang vital, dia ahli dalam medis dan IT. sehingga memudahkan kami apabila terluka atau mengalami kendala dalam masalah IT.
Namun, dia kurang beradaptasi dengan sikap ku, walaupun sudah 6 bulan dia bergabung dengan kami, sikapnya masih saja misterius dan tidak ada tanda dia akan berubah
"Seluruh Tim Harap Berkumpul di Gerbang Utama, Sekarang!" aku berdecak mendengar pengumuman itu, dan segera menuju gerbang utama
Pas sampai disana sudah banyak prajurit lain berbaris rapi, sepertinya ada tamu penting yang datang.
Pintu gerbang utama terbuka, seluruh prajurit spontan memberikan penghormatan. aku terbelalak saat melihat siapa yang datang
"Oh shit...."
*****
cast :
Andrew Kurniawan
Armeija Saputra
Ricky
pendek yah? nanti aku usahain bakal memperpanjang setiap chapternya karena ini baru prolog hehe, jangan lupa yah kalau ada masukan bisa komen aja dibawah.
ciao...
A.A
YOU ARE READING
SNIPE
Science Fiction[Book 1 : Clear] [Book 2 : on going] Scope seorang sniper melihat segalanya, bahkan kebusukan yang tersembunyi JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW DAN VOTE YA, BIAR DIRIKU SEMANGAT UPDATE SETIAP HARI . CIAOO...