gamau basa-basi langsung to the point, follow vote coment share
*****
Pagi hari yang cerah untuk memulai acara pelantikan kenaikan pangkat kami. Wajah mereka sangat cerah, tapi disaat yang bersamaan sekilas terdapat kesedihan terpancar dari mata mereka. Mungkin, mereka tidak diberitahu tentang Tim kami yang diangkat menjadi Tim Elit organisasi. Menjadi tim elit bukan berarti bersantai, justru menjadi tim elit merupakan suatu peringatan untuk terus berkembang karena misi yang akan diberikan kepada tim elit bisa jadi misi paling berat.
"Hai calon mayor" sapa Mei, dengan nada bicaranya sulit untuk membedakan mana mengejek dan mana memuji. Sementara Nikita dan Ricky hanya tersenyum sekilas kepadaku.
Tidak sempat aku membalas candaannya, datang para petinggi militer organisasi menuju podium yang sudah disiapkan, seluruh petinggi militer organisasi datang tak terkecuali Jendral Hakim dan beberapa petinggi organisasi. Kami semua yang berbaris dilapangan memberikan hormat kepada Jendral dan dibalas dengan anggukan. Dia menuju podium dan acara di mulai.
"untuk menghormati jasa para kawan kita, saudara, dan sahabat kita serta pendahulu kita. Marilah kita mengeningkan cipta" setelah jendral selesai berbicara, terlantun musik sendu dari Drumband di sisi lapangan. Sejenak aku mengingat beberapa temanku yang gugur dalam beberapa misi berat melawan musuh organisasi, jika ini bukan di lapangan aku mungkin sudah meneteskan air mata. Mengingat beberapa dari mereka bahkan sangat dekat dengan ku. Bahkan Mei juga sepertinya sedang mengenang beberapa temannya yang gugur. Dulu kami berada dalam tim yang berbeda, tapi kami sudah dekat. Awalnya kukira dia bawahan yang tidak bisa membedakan mana atasan dan mana teman, ternyata setelah lama berada dalam tim yang sama aku mulai mengerti dia.
"selesai"
"Kemarin, kita telah dikejutkan dengan berita pemberontakan pada salah satu fasilitas Sains di utara sana." Sekilas terdengar bisik bisik dari para prajurit disekitar ku
"Dan aku, memerintahkan Letnan Kolonel Kurniawan mengirimkan satu tim untuk mengatasi pemberontakan disana." Para prajurit mulai melirik barisan ku, karena kebiasaan saat apel setiap tim harus berbaris membentuk satu banjar pada saat upacara dan apel dengan ketua Tim berada di depan barisan.
Jendral berdeham kecil untuk membacakan sebuah surat.
"Kumohon kepada nama yang akan kusebutkan untuk maju kedepan" ucapnya kemudian mulai membacakan kembali.
"Kapten Andrew Kurniawan, Letnan Dua Armeija Saputra, Sersan Nikita, dan terakhir Sersan Ricky"
Kami berbarengan maju ke tengah lapangan secara teratur dan berbaris membentuk satu saf menghadap jendral dan mengambi istirahat ditempat.
"Dengan kemampuan, kerjasama, dan loyalitas mereka kepada Organisasi mereka dapat meredam pemberontakan, dan mengambil alih fasilitas hanya dalam waktu 3jam". Meredam pemberontakan? Misi kami berubah di tengah jalan, bahkan kami tak bisa menangkap pemimpin para pemberontak. Lalu bagaimana dengan mahluk yang berhasil ku tangkap? Apakah dia merahasiakannya juga?. Saat kulirik kearah anak buahku, mereka juga berekspresi keheranan. Seketika terdengar bisik bisik di barisan para prajurit, jendral berdeham untuk menandakan bahwa dia belum selesai berbicara
"Untuk itu Kami memberikan penghargaan kepada mereka berupa kenaikan pangkat"
"Dengan Ini aku mengucapkan selamat kepada Mayor Andrew Kurniawan, Letnan Satu Armeija Saputra, Letnan Dua Nikita, dan Letnan Dua Ricky atas kenaikan pangkat kalian" ucap Jendral diikuti dengan gemuruh tepuk tangan. Jendral menuruni podium, berjalan ke arah kami diikuti oleh seseorang yang membawa baki di tangannya. Didalam baki itu terdapat lencana kami Jendral memasangkannya langsung padaku dan menjabat tanganku.
YOU ARE READING
SNIPE
Science Fiction[Book 1 : Clear] [Book 2 : on going] Scope seorang sniper melihat segalanya, bahkan kebusukan yang tersembunyi JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW DAN VOTE YA, BIAR DIRIKU SEMANGAT UPDATE SETIAP HARI . CIAOO...