Chapter 3 : CODE : MASSACRE

23 7 3
                                    

yoohoo update lagi jadi semakin semangat karena readers naik terus ehehe. sebelumnya gue mau minta maaf kalo di cerita ini gue gabisa ngasih GIF seperti di cerita-cerita lain. karena gue rasa GIF yang ada di google gak terlalu cocok menggambarkan kejadian di cerita ini. oiya sebelumnya gue lupa ngasih tau kalo cerita ini murni buatan gue sendiri dengan beberapa inspirasi, tapi gue memberikan kesempatan ke kalian yang mau ngasih ide buat gue tambahin di cerita ini, tinggal inbox gue aja kalo ada yang mau kalian sampaikan. Happy reading

*****

[Armeija's POV]

Dan pintu nya terkunci dari dalam, tanpa komando mereka berdua mengambil ancang ancang untuk menendang pintu itu.

"kapt...backup" ucap Nikita

Kapten mengambil posisi

"1...."

"2....."

Gubrak....

Pintu terlepas dari engselnya, tendangan mereka berdua sukses menjebol pintu itu. Padahal kalau tadi mereka gagal ingin sekali kuledakkan pintu itu. Ruangan itu kosong tapi aku menyadari sesuatu. Ruangan itu dipenuhi gas.

"Shit... its a trap"jelas ku

"BERLINDUNG!!!" teriak kapten,

Dhuarr...

Ruangan itu meledak, Nikita dan aku melompat ke arah kiri dan kapten berhasil menarik Ricky ke arah kanan. Kobaran api hampir saja menjilat kaki mungil Nikita.

Gyuut...

Apa ini, tangan ku menyentuh sesuatu yang....a...ga...k......

Plak...

Buagh...buaghh...bak....buk

[Nikita's POV]

"Mati kau br*ngs*k, beraninya kau menyentuhku" sepertinya dia memang ingin memperpendek umurnya.

Bak...buk...

Belum puas aku menghajarnya, kucabut pisau ku dan siap menikamnya

Grep...

"Hei...hei... santai Nik, dia tidak sengaja" kapten menarikku menjauh dari si mesum.

"aaawww..."rintih si mesum.

"Mei, astaga biar ku lihat" ucap Ricky seraya memberikan pertolongan pertama kepada si mesum.

"J*l*ng sialan" dia menghardik

Dharr...

"ah sial meleset"ucap ku melihat arah tembakan ku meleset 5cm dari pangkal paha nya.

"hey..hey... santai Nik, redam emosi mu...dia baru saja menyelamatkan mu" jelas kapten

Ah...benar aku naik pitam sendiri karena...tangannya....me...nyen...tuh...... AAAARRRGHH!.

Wajahku memanas, kulihat dia masih kaget karena kelakuan ku barusan. Mungkin lebih tepatnya dia Shock karena hampir kehilangan masa depannya.

"Aww...."teriaknya saat Ricky membetulkan posisi rahangnya, sepertinya pukulanku menggeser rahangnya

"Apa dia baik baik saja Rick?" tanya kapten

"tak terlalu parah, rahangnya hanya geser sedikit dan memar"jelas Rick

Dia belum berkata apa apa lagi selain merintih kesakitan....rasakan itu lah balasannya.

"apa dia masih bisa melanjutkan misi?" tanya kapten lagi

SNIPEWhere stories live. Discover now