8. Dating || Jun (U-KISS) - Yebin (DIA)

21 1 0
                                    

"Jun-ah!"

Yebin berlari kecil menghampiri Jun yang tengah berdiri menunggunya di depan sebuah cafe. Pria itu tersenyum manis menyambut kedatangannya.

"Eoh, wasseo?" kata Jun mengulurkan tangan kirinya, bermaksud hendak menggandeng Yebin.

"Eoh, wasseo?" kata Jun mengulurkan tangan kirinya, bermaksud hendak menggandeng Yebin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi Yebin mengabaikannya. Gadis berambut hitam panjang itu malah tampak menekuk wajahnya. Yebin sedang merasa tak enak hati pada kekasihnya itu.

"Hei, ada apa dengan wajahmu, eoh?" tanya Jun sambil merapikan rambut Yebin yang sedikit berantakan karena berlari tadi.

"Maaf. Aku sangat terlambat. Aku kesiangan," ujar Yebin penuh sesal.

Jun tersenyum, "tak apa. Yang penting kau sudah bersamaku."

Jun menarik tangan kanan Yebin. Menggandengnya erat dan mengajaknya pergi dari tempat itu. Senyum tipis tergambar di wajah cantik Yebin. Yebin memandangi wajah kekasihnya dengan perasaan penuh syukur.

 Yebin memandangi wajah kekasihnya dengan perasaan penuh syukur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tak marah? Seharusnya kau marah padaku, Tuan Lee. Kau bahkan sudah berdiri di sana selama satu jam lebih."

"Untuk apa marah? Kalaupun aku harus menunggumu berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan bertahun-tahun sampai aku mati. Akan kulakukan untukmu." Jun menjawab mantap sembari memberikan senyumnya pada Yebin yang berjalan di sampingnya.

Yebin jadi salah tingkah. Pria di sampingnya ini memang paling pintar membuatnya merona. Selalu saja bisa membuat jantungnya semakin berdegup kencang. Dan tentunya, selalu membuat Yebin semakin jatuh hati pada pria bernama lengkap Lee Junyoung itu.

"Saranghae!"

Cup!

Kecupan singkat Yebin berikan di pipi Jun. Jun memang sempat terkejut, karena Yebin kini berani melakukannya di tempat umum. Namun, Jun malah tersenyum melihat Yebin yang kini menunduk malu.

"Na-do saranghae, Baek Yebin." Jun mencubit gemas hidung mancung kekasihnya.

Keduanya lalu melanjutkan kencan mereka yang mundur kurang lebih satu jam dari waktu yang direncanakan diawal. Bergandeng tangan melewati sepanjang jalanan Hongdae di pagi hari itu.

"Kau sudah sarapan?" tanya Jun pada Yebin yang kini tengah bergelayut di lengannya.

"Belum. Aku terburu-buru tadi. Jadi tidak sempat. Lagi pula, jika aku sarapan, aku tidak akan makan bersamamu, kan?" Yebin.

"Aigo~" Jun mengacak surai Yebin gemas. "Kalau begitu kita cari makan dulu bagaimana?"

"Terserah saja. Asal bersamamu, tidak makan pun aku kenyang," ujar Yebin.

"Hya! Sejak kapan kau pintar menggombal, Nona Baek?"

Yebin menghentikan langkahnya, tentu membuat Jun juga menghentikan langkahnya. Jun menatap kekasihnya heran.

"Kau tak tahu?"

"Mwo?"

"Jangan pura-pura tak tahu, Jun-ah. Selama ini, kan, kau yang mengajariku."

"Aku?"

"Tentu saja kau. Siapa lagi?" jawab Yebin lalu melanjutkan langkahnya lebih dulu. Meninggalkan Jun yang tampak masih berpikir.

"Hya! Jadi selama ini kau diam-diam mencatat rayuanku, ya?" Jun berlari menyusul Yebin.

"Tidak." Yebin mengelak.

"Jangan berbohong! Kau pasti sekarang sudah memiliki buku kumpulan rayuan yang pernah kukatakan padamu, kan? Mengaku saja!"

"Kubilang tidak. Oh, omong-omong kita mau kencan kemana lagi setelah sarapan?" Yebin mencoba mengalihkan pembicaraan karena ia yakin, sekarang ini wajahnya sudah memerah karena menahan malu. Yebin makin salah tingkah saat ini.

"Hahaha.. Lihat wajah dan telingamu memerah, Yebin-ah. Kau menggemaskan sekali, sih?" goda Jun.

"Aish! Berhenti membuatku salah tingkah, Jun." Yebin mempercepat langkah kakinya. Ia tak ingin Jun melihat wajahnya yang makin merona karenanya.

"Hei, Sayang! Tunggu!"



















The End

LLS || RANDOM FICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang