14. Rain || Kim Taehwan - Ahn Yoojin (ARTBEAT)

14 2 8
                                    

Ini sudah malam, tapi Ahn Yoojin, tidak peduli dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup karena hujan turun sangat deras, ia masih betah duduk di sana. Di sebuah kursi yang ada di salah satu sisi dari panjangnya aliran Sungai Han.

Tubuh Yoojin tampak bergetar. Entah karena kedinginan atau sedang menangis di bawah guyuran hujan yang membuat air matanya menjadi tidak terlihat mengalir di kedua pipi gembulnya.

"Kenapa harus seperti ini?" Katanya setengah berteriak, "apa dia tidak tahu bagaimana perasaanku?" Gerutunya lagi dengan suara yang bergetar.

"Ya! Ahn Yoojin! Aku mencarimu dari tadi!" Seorang pemuda tiba-tiba datang dan duduk di sampingnya. Memayungi gadis yang sudah terlanjur basah. Yoojin mengangkat kepalanya menatap pria yang terlihat khawatir padanya.

"Taehwan Oppa?!" Seru Yoojin sedikit kaget.

"Ya! Kenapa kau seperti ini? Hujan akan membuatmu sakit jika terus begini!" Marah Taehwan.

"Pergilah! Aku ingin sendiri!" Yoojin memalingkan wajahnya.

"Hei, kau ini kenapa? Aku mengkhawatirkanmu!" Taehwan meraih tubuh Yoojin hendak memeluknya, namun Yoojin menolak. Ia mendorong tubuh pemuda itu dengan kuat.

"Hah!" Yoojin berdecih, "kau mengkhawatirkanku? Rasa peduli saja kau tidak ada untukku, aku tidak yakin kau benar-benar mengkhawatirkanku, Kim Taehwan!"

"Jika tidak peduli, aku tidak akan mencarimu seperti ini, Ahn Yoojin!" Taehwan mulai kehilangan kesabaran. Ia mulai kesal karena tingkah Yoojin yang membuatnya sangat bingung malam ini.

"Peduli? Lalu apa kau peduli dengan perasaanku?" Bentak Yoojin, Taehwan terdiam.

"Yoojin-ah..."

"Di depanku kau berani bersama dengan gadis-gadis itu. Jika kau menyukai satu di antara mereka, kenapa kau malah memintaku menjadi kekasihmu?! Hah?!" Yoojin mulai menangis lagi.

"A-aku..."

"Aku ini kau anggap apa, Oppa? Aku sudah bersabar. Kau memintaku untuk tidak mengumbar status hubungan kita, tapi kau malah seperti ini kepadaku."

"Yoojin-ah, bukan seperti itu. Aku hanya–"

"Hanya tidak mau karir kita berantakan karena status kita diketahui orang-orang? Begitu?! Lalu apa kau bisa dengan seenaknya bersikap seperti itu bahkan di hadapanku, Oppa?"

"Sungguh aku mencintaimu, Yoojin. Aku minta maaf karena tidak bisa menjaga perasaanmu selama ini, tapi aku sungguh mencintaimu."

"Sudahlah. Aku rasa cukup saja hubungan kita sampai di sini. Aku sudah terlalu sakit dengan hubungan ini, Oppa. Mari kita bersikap seperti biasa dan melupakan apa yang pernah terjadi antara kita." Yoojin bangkit dari duduknya. Menghembuskan napas panjang, sebelum akhirnya ia melangkah pergi meninggalkan Taehwan yang mematung masih mencerna kalimat perpisahan yang keluar dari mulut Yoojin. Bahkan payung yang sedari tadi dipegangnya kini sudah lepas dari tangannya.

"Yoojin-ah! Tidak. Aku tidak bisa berpisah denganmu. Maafkan aku, Ahn Yoojin!" Taehwan merangkul dari belakang tubuh Yoojin. Kini keduanya telah sama-sama basah kuyup. Hujan seolah tahu apa yang terjadi pada keduanya, rintikannya semakin deras turun ke bumi.

Yoojin tidak berkata. Namun terdengar tangisannya yang menyesakkan dada.

"Maafkan aku, Yoojin-ah!" Taehwan memutar tubuh Yoojin. Merengkuhnya kembali dan memeluknya sangat erat.

"Aku berjanji akan mengatakan tentang hubungan kita pada Direktur. Aku tidak peduli jika harus dikeluarkan dari grup. Aku tidak peduli jika mimpiku menjadi dancer harus pupus. Tapi bagaimana denganmu? Aku tidak bisa melihatmu jatuh bersamaku." Kalimat Taehwan yang baru saja Yoojin dengar membuatnya berhenti menangis. Ia melepas pelukan Taehwan dan menatap pemuda itu.

"Maafkan aku, Yoojin-ah."

"Aku jauh tidak ingin melihatmu terpuruk karena harus kehilangan mimpimu, Kim Taehwan."

"Aku lebih takut kehilanganmu." Jawab Taehwan yang membuat Yoojin merasa terharu. Ternyata Taehwan lebih memilih dirinya daripada mimpinya untuk menjadi dancer. Ia jadi merasa sangat dicintai oleh Taehwan.

Taehwan memegang kedua pipi Yoojin yang basah, entah karena air mata atau air hujan. Ditatapnya dalam-dalam mata gadis yang sedikit lebih pendek darinya itu. Mengusap-usap pipinya dengan lembut, kemudian kembali menariknya dalam pelukan erat.

 Mengusap-usap pipinya dengan lembut, kemudian kembali menariknya dalam pelukan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















(Utii Han - 16 Juni 2024)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LLS || RANDOM FICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang