Terkadang, di dalam sebuah keranjang yang penuh dengan strawberry, tak semuanya terasa manis. Pasti ada rasa asam, walaupun hanya satu biji.
Sama halnya dengan cinta. Diberbagai macam cerita tentang cinta, pasti ada rasa manis dan asam. Dan bahkan j...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasa, Seungyoun sedang berada di depan komputer yang ada di dalam kamarnya. Jari-jarinya menari indah di atas keyboard. Sesekali pria itu menopang dagu, menatap sekitar seolah mencari sebuah inspirasi.
Krieeet!
Seungyoun menoleh ketika terdengar suara pintu yang terbuka. Ia tersenyum tipis ketika melihat seorang gadis memasuki kamarnya. Setelah menutup pintu, gadis blasteran itu menghampiri meja belajarnya, lalu meletakkan nampan yang dibawanya ke sisi kosong meja.
"Sudah selesai?" tanya gadis bernama Vernanda itu sembari menarik sebuah kursi lain.
"Belum. Tugas ini sangat sulit untukku." Seungyoun mengeluh pada gadisnya.
"Lalu apa yang kau bisa, Cho Seungyoun?! Cobalah dulu. Nanti jika masih ada yang salah akan kubenahi," kata Vernanda masih terus memberikan semangat untuk kekasihnya yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya itu.
"Aku tidak bisa tugas yang seperti ini. Bisaku hanya mencintaimu, Sayang!" kata Seungyoun sambil menyandarkan kepalanya di bahu gadis Indonesia-Korea itu.
Pluk!
"Akh!" rintih Seungyoun meringis kesakitan karena jitakan dari Vernanda.
"Hya! Bisa serius tidak? Cepat kerjakan atau kencan besok pagi batal!"
Setelah mendengar itu, Seungyoun langsung kembali fokus. Jari-jarinya kini kembali bermain. Vernanda yang melihat itu tersenyum. Kemudian mengelus-elus kepala kekasihnya penuh kasih sayang.
Chu~
Kecupan singkat yang mendarat di pipinya, membuat Seungyoun terpaku. Menatap gadis bermarga Park itu dengan mata berbinar. Membuat gadis tersebut tersipu malu.
"A-apa yang kau lihat, eoh?"
"Lagi? Tapi di sini," kata Seungyoun sembari menunjuk bibirnya.
