Saat sudah di kafe Zie menawarkan diri untuk memesan makanan mereka
"Kalian mau apa? Biar gue pesenin" tawar Zie
"Gue red velvet sama coca-cola" Larina mendudukan pantatnya di kursi
"Gue chocholate cake sama cappucino deh" jawab Ghea
"Oke tunggu bentar yah" kata Zie kemudian pergi untuk memesan pesanan mereka
"Ghea!" Panggil Larina
"Hmm" Jawab Ghea tanpa menoleh ke arah Larina karna sedang fokus dengan ponselnya
"Jangan cerita terlalu dalam tentang masalah kita sama Bunga" Ucap Larina
Ghea mengerutkan alis tanda bahwa ia sedang bingung
"Bukan gue gak percaya sama Zie, tapi dia itu orang baru kita harus jaga-jaga! Kita gak boleh percaya gitu aja sama dia" Jelas Larina
"Hmm, okedeh baby" Ghea manggut-manggut kemudian mengerlingkan matanya genit, yang langsung dihadiahi ekspresi jijik dari Larina, kemudian mereka tertawa bersama
Zie sudah selesai memesan dan kembali duduk "Tunggu bentar yah! Pesanannya bentar lagi dateng" ucap Zie sambil terseyum lembut
Larina dan Ghea hanya mengangguk
Setelah pesanan datang Zie beberapa kali membuka obrolan agar tidak canggung dan bisa lebih akrab lagi dengan mereka berdua
Entah kenapa Zie selalu merasa bahwa ia harus berteman dengan Larina dan juga Ghea, ada suatu hasrat yang membuatnya ingin menjadi lebih dekat dengan mereka berdua.
Setelah mengobrol dan menghabiskan makanan mereka langsung pulang yang di antar oleh Zie
******
Pagi ini Larina dan Ghea berjalan menuju kelas seperti biasanya
Saat sudah di pintu depan kelas Ghea dan Larina langsung di sambut wajah iblis dari alam baka yang sedang sibuk dengan hp-nya
Ghea dan Larina langsung menuju bangku masing-masing
"Siapa yang nyuruh lo duduk di sini!" Bunga tiba tiba membentak Ghea
Ghea yang bingung hanya bisa mengerutkan alisnya
"Yang punya temen baru auranya bagus banget ya" Bunga menarik senyum sinisnya
"Ma-maksud lo apa sih?" Tanya Ghea tak mengerti arah pembicaraan Bunga
"Lo gak usah pura-pura lupa yah" Ucap Bunga di depan wajah Ghea
PLAKK
Satu tamparan mendarat mulus di pipi mulus milik Ghea
"GHE, LO NYADAR GAK SIH KALI BUKAN KARNA GUE AIB KELUARGA LO UDAH KESEBAR KEMANA MANA!! SI JALANG GAK PERNAH NGAJARIN LO BALAS BUDI YA?!" Teriak Bunga yang berhasil memengkakkan telinga
Untung saja kelas masih sepi jadi tidak ada yang mendengar ucapan Bunga barusan
Kemudian Bunga menunjuk ke arah Larina "Dan lo! Tanpa gue, lo gak akan punya temen!" Bunga menatap Larina tajam
"NYADAR DONG!! KALIAN TANPA GUE ITU GAK BISA APA-APA!! KALAU BUKAN KARNA GUE, LO BERDUA GAK AKAN JADI BEGINI! DASAR KALIAN GAk TAU BERTERIMA KASIH!" Bunga murka dan membentak Ghea dan Larina
Berbeda dengan Ghea yang masih bisa menahan emosi, Larina sudah akan meledak
"F*CK YOU BITCH, LO PIKIR LO SIAPA HAH? BERANI BANGET LO NAMPAR GHEA, ORANG TUANYA MUNGKIN GA PERNAH NAMPAR DIA, LO DIAJARIN SOPAN SANTUN GA PAS KECIL?!" Larina menghela napas sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Akasia
Teen FictionAkasia Sebuah lambang dari ikatan yang kita sebut dengan persahabatan. Dan inilah kisah persahabatan dari orang orang yang dulunya tidak mengenal satu sama lain, menjadi orang yang tak ingin terpisahkan satu dengan yang lainnya Kisah dari 9 gadis ya...