Setelah pulang dari rumah keluarga bapak, ibu, dan kang deden, mereka kembali ke area buper untuk melaporkan hasil dari pekerjaan mereka itu
Setelah mengumpulkan laporan mereka disuruh kembali ketenda untuk istirahat
"Eh asik juga ya bantuin orang kaya gitu" Ujar Manda
"Kita jadi bisa tau apa yang mereka lakuin, gue dapat pengalaman banget"
"Lo bener nda, asik banget tadi" Viona juga bersuara "Tahun depan kalau ada lagi gue musti ikut" dia bertekad
"Gue juga dapat resep baru dari ibu, masakan ala tradisional gitu. Seru deh!" Zie tak kalah girang
"Bahas makanan gue jadi laper" suara Cia membuat mereka melihat padanya kemudia terkekeh
"Gue masak deh" Zie kemudian keluar dari tenda
"Gue ikut deh Zie" Ghea ikut keluar
Seketika hening dan mulai terasa canggung
"Gue bawa snack" Larina membuka ranselnya dan mengeluarkan beberapa bungkus snack "makan ini aja dulu"
Cia sedikit kaget melihat sifat Larina yang tidak pernah disangka olehnya
"Kok lo baik sih?" Tanya Cia karna binggung
"Trus lo mau gue jahat? Ya udah" Larina memasukan kembali snack-nya kedalam ransel
"Ehh jangan jangan, gue mau" Ucap Cia menghentikan gerakan Larina
"Yaudah kita bagi bagi yah" Larina menatap semua yang ada di tenda
"Gue kira lo songong and dingin, ternyata hangat juga yah" ucap Via menyadari sifat Larina
"Lo kira dia penghangat ruangan apa" ucap Eta kemudian memakan snack dengan rakus
"Yaelah mbak, gak pernah makan yah" tergur Viona yang melihat Eta segitunya
Eta hanya nyengir kuda dan tetap makan tanpa memperdulikan terguran Viona
"Jangan diabisin njir, ini belinya pakai duit, gue mau juga" Larina berusaha merebut snack yanh ada di tangan Eta
"Ett tida bisaa" Eta langsung melahap habis snack yag ada i tangannnya
"Anjirr rakus parah ni orang" Tasya menggeleng-geleng kan kepalanya takjub
"Eh gue juga mau elah" Larina masih mencoba merebut snack itu
"Ayo ambil kalau bisa" Ucap Eta sambil menjulurkan lidah
"Woi gue juga mau" Teriak Cia lalu berdiri dan mulai ikut mengejar Eta dan Via
Larina dan Cia bertatapan dan mencoba bekerja sama
Eta dan Via berlaru ke arah Manda mencari perlindungan "ehh ngapain lo berdua?" Tanyanya
"Lo jadi benteng kita nda" Bisik Via
"Lo berdua enak gue yang sengsara woi" Ucap manda yang bangkit berdiri dan duduk di samping Tasya yang sudah tertawa terpingkal pingkal
"Wahh gak setia kawan dia" Eta mendramatis
"Woi, drama India nya harap di hentikan duluu" Ghea datang dengan satu kuali berukuran sedang di tangannya
"Woahh masak apa tuh" Eta yang paling cepat menghampiri Ghea
"Masak mie doang, kaga bisa yang ribet-ribet yaa" Ucap Zie
Lia mendekati Ghea matanya langsung berbinar "Anjir, mie goreng ples telor rebus, the best sih ini"
"Ini mah enaknya tambah cabe rawit" Viona berujar
"Hooh surga dunia tuhh" Tasya menyambung
"Ee anjir jangan gue kaga bisa makan pedes" Larina langsung berujar panik

KAMU SEDANG MEMBACA
Akasia
Fiksi RemajaAkasia Sebuah lambang dari ikatan yang kita sebut dengan persahabatan. Dan inilah kisah persahabatan dari orang orang yang dulunya tidak mengenal satu sama lain, menjadi orang yang tak ingin terpisahkan satu dengan yang lainnya Kisah dari 9 gadis ya...