PART 1

52.7K 1.2K 10
                                    

Setelah kejadian satu tahun yang lalu, Kayla berubah menjadi gadis yang dingin. Yang dulunya ceria sekarang sudah tak seperti dulu lagi, sekarang dia jadi jarang tersenyum. Bahkan, berbicara hanya seperlunya saja. Itu semua berubah karena seseorang. Seseorang yang sangat dicintainya, kini sudah tak ada lagi.

Dia pergi membawa semua kenangan yang pernah dialami bersama. Pergi tanpa pamit kepada orang-orang yang menyayangi nya.

Kayla duduk didepan cermin rias yang ada dikamarnya, dia menatap pantulan wajahnya disana. Datar, itulah wajahnya sekarang.

Tak mau berlama-lama di depan cermin, dia keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan.

"Hai, Kay, kamu udah siap?" tanya Rani, Bundanya Kayla.

Kayla melihat kedua orangtuanya yang sudah duduk manis dimeja makan sambil memakan sarapan nya.

"Sini Kay, sarapan dulu." ajak Arga, Ayahnya Kayla.

Rani dan Arga sudah berkali-kali mencoba menguatkan agar Kayla melupakan semua tentang 'dia'. Mereka tak ingin Putri mereka terlalu lama larut dalam kesedihan. Tapi, Kayla sepertinya belum bisa mencobanya.

"Nih, kamu sarapan dulu."

Rani menyodorkan piring yang berisi sepotong roti selai kacang kesukaan Kayla, langsung saja Kayla memakannya.

"Kamu dianter mang Udin aja ya? Ayah ada meeting sekarang, jadi gak bisa anter kamu." ucap Arga kepada Kayla.

Kayla mengangguk.

"Yaudah, Ayah pergi duluan ya." pamit Arga.

Kayla dan Rani mencium tangan Arga sebelum pergi.

Tak lama setelah kepergian Arga. Kayla berdiri, dia juga ingin berangkat sekolah.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Rani ketika melihat Kayla yang berdiri merapikan seragamnya.

Kayla mengangguk.

"Hati-hati yaa, Kay." ucap Rani saat Kayla mencium tangannya.

Kayla berjalan keluar mengampiri mang Udin yang sedang memanaskan mobil.

"Eh non, berangkat sekarang?" tanya mang Udin ketika menyadari kehadiran Kayla.

Kayla mengangguk, setelah itu dia berjalan menuju mobil bagian belakang.

Mang Udin masuk dan mobil mulai meninggalkan pekarangan rumah Kayla. Melaju dengan kecepatan rata-rata, nasib baik sepertinya berpihak kepada Kayla. Pagi ini tidak macet, Kayla melirik jam tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 6.30, biasanya kalo sudah jam segini jalanan di ibu kota Jakarta ini sudah dipenuhi dengan berbagai macam kendaraan yang memadatinya.

30 menit Kayla sampai disekolahnya. Dia bersekolah di SMA NUSANTARA, kelas XII IPA 2. Kayla punya dua orang sahabat dari TK yang bersekolah disini bersamanya. Mereka selalu bersama dari TK, SD, SMP, SMA, bahkan selama SMA mereka selalu satu kelas. Zahra dan Nayla, mereka berdua sahabat Kayla.

Ketika Kayla masuk ke dalam kelas, dia melihat teman-teman nya yang sedang sibuk menulis. Disitu ada satu buku yang diletakkan diatas meja dan disekitar buku itu ada teman-teman sekelasnya yang seperti menyalin tulisan dalam buku tersebut, lebih tepatnya sedang menyontek PR.

Pagi ini jam pelajarnnya pak Didi selaku guru Fisika dan ada PR dari beliau yang harus dikumpulkan pagi ini juga. Jika tidak, beliau akan memberikan hukuman membersihkan seluruh toilet yang ada disekolah ini.

Kayla berjalan ke tempat duduknya dengan santai, karena dia sudah mengerjakan PR itu
Jadi, tak perlu heboh seperti teman-teman nya itu.

Merasa ada yang masuk kedalam kelas, salah satu dari mereka yang sedang menulis berbalik menghadap Kayla.

My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang