PART 12

11.8K 458 6
                                    

Kayla berhenti memainkan handphone nya ketika mendengar ucapan dari Zahra tentang Gilang yang menitipkan maaf untuk dirinya.
"Kenapa gak langsung?" tanya Kayla sambil meletakkan handphone nya dimeja.

"Tadinya sih, dia mau minta maaf langsung sama lo disekolah. Tapi, lo nya gak masuk, jadi dia nitip ke kita." jawab Nayla.

"Lo maafin kan, Kay?" tanya Zahra memastikan.

"Iya." jawabnya.

"Ada tugas?" tanya Kayla kepada kedua sahabatnya.

"Gak ada, tadi kelas dari pagi gak ada gurunya. Pak Bima lagi ada syukuran rumah baru, bu Nirma lagi keluar kota, bu Rini lagi sakit kepala, dan pak Rahmat lagi sibuk ngurusin anak murid nya yang ikut olimpiade Fisika." jawab Nayla panjang lebar.

"Pokoknya seharian kita full gak belajar."

Tak berselang lama setelah Nayla berbicara, pintu terbuka dan Rani yang masuk kedalam.

"Kay, kamu makan dulu, dari tadi perut kamu gak ada isinya."

"Nayla sama Zahra ikut makan juga ya, tante udah masak banyak. Sayang kalo gak di habisin." lanjut Rani.

"Iya tante, kita ikut makan kok." ucap Zahra dan Nayla disampingnya hanya ikut mengangguk saja kepada Rani.

Rani tersenyum.
"Kamu makan kan, Kay?"

Kayla mengangguk.

"Yaudah, yuk. Kita ke bawah." ajak Rani.

Mereka bertiga berdiri dan pergi berjalan keluar kamar untuk ke meja makan.

••••

"Mahh, sepatu Gilang yang disini mana?" tanya Gilang sambil mengobrak-abrik rak sepatu dirumahnya.

"Sepatu yang mana? Disitu kan banyak sepatu." sahut Nina yang berjalan ke arah Gilang.

"Sepatu sekolah, Mah."

"Oh, sepatu kamu udah Mama taro diteras luar. Kamu sarapan dulu sana."

Gilang bernafas lega ketika sepatunya masih ada, dia kira sudah hilang lagi. Itu sepatu baru-baru ini dia membelinya, karena semua sepatu Gilang sangat gaib. Kapan saja dan dimana saja selalu hilang.

"Iya, iya."

Gilang berbalik, berjalan ke meja makan untuk sarapan. Dani sudah berangkat ke kantor sejak jam 6 tadi, karena ada meeting penting. Sedangkan, Aldo masih belum berangkat kuliah, karena dia masuk siang.

"Bang." panggil Gilang ketika sudah berada dimeja makan.

Tak ada sahutan dari Aldo, dia hanya sibuk mengunyah makanannya dengan nikmat.

"Bang." panggilnya sekali lagi.

"Hmm?" akhirnya ada sahut dari Aldo disela-sela kegiatan mengunyah makanannya.

"Ambilin tas gue itu disebelah lo, dong." pinta Gilang.

Tangan kanan Aldo bergerak ke kursi disebelah kanannya yang disana ada tas hitam milik Gilang, sedangkan tangan kiri nya bergerak mengambil segelas air putih dan meneguknya sambil melemparkan tas itu ke arah Gilang.

"Nih, tangkap."

Dengan cepat Gilang menangkapnya.

"Mah, ini aku makan apaan?" tanya Gilang ketika melihat ke meja tak ada lagi lauk dan nasi disana.

Nina yang baru saja datang dari dapur pun terkejut melihat piring-piring yang kosong.

"Ya ampun, Aldo ini kamu abisin semua? Gak kamu sisain buat adek kamu?" tanya Nina kepada Aldo yang berjalan menjauh.

My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang