PART 47

6.4K 238 6
                                    

"GILANG LO DENGER GUE NGGAK!?"

Teriakan Kayla membuat semua orang yang ada disana menatap nya, bahkan Gilang berhenti memukul.

Gilang menoleh ke arah Kayla.

"Apa? Udah puas mukulin anak orang? Iya?" tanya Kayla dengan wajah tenangnya.

"Aku mukulin dia juga punya maksud," jawab Gilang menunjuk Revan yang sudah lemah dibawah sana.

"Maksud apa? Maksud bikin dia meninggal? Mikir nggak si?"

"Kok kamu jadi perhatian sama dia?" Gilang menarik tangan Kayla untuk menjauh dari sana, tapi Kayla melepaskannya.

"Mau kemana?" tanya Kayla.

"Ikut aja," Gilang menarik tangan Kayla lagi, namun dilepaskan Kayla.

"Bentar dulu," Kayla berbalik ke arah banyak orang, "Tolong ini bawa ke uks ya, diobatin."

Setelah mengucapkan itu, Gilang langsung menarik tangan Kayla, membawanya ketaman belakang sekolah. Kayla melepaskan tanganya ketika sudah berhenti.

"Kamu kenapa jadi peduli banget sama dia sih?" tanya Gilang tanpa basa-basi.

"Aku yang seharusnya nanya ke kamu, kamu kenapa mukulin orang semaunya? Kalau sampai dia meninggal kamu mau tanggung jawab?" balas Kayla.

"Ya aku kesel aja sama dia," jawab Gilang.

"Kesel karena apa? Aku heran ya sama sikap kamu hari ini, tiba-tiba cuek ke aku, kalau nggak mau jemput bilang, jadi aku nggak harus nunggu cape-cape."

Gilang menatap Kayla dengan jarak yang dekat, "kamu yang bikin sikap aku ke kamu kaya gitu, kemaren kamu pulang sama Revan kan?"

"Tau dari mana?"

"Ada lah pokoknya, kalau nggak ada taksi bilang sama aku, aku bisa berhenti latihan buat nganter kamu, bukannya nerima dianterin sama Revan. Gatel banget."

Plak!

Sebuah tamparan mendarat dipipi kanan Gilang, Kayla kesal sekali dengan kalimat terakhir yang diucapkan Gilang.

"Kamu boleh ya marahin aku, tapi nggak usah ngatain yang macem-macem juga," Kayla menitikkan airmatanya.

"Emang bener kan? Kalau nggak gatel apa lagi coba? Nggak usah drama deh, pake nangis segala," ucap Gilang sambil memegang pipinya yang kena tampar.

"Gini ya ternyata sifat asli kamu, kasar sama cewe. Aku kira kamu baik, ternyata sama aja kaya cowo diluaran sana, cuma bisa ngerendahin cewe."

"Nggak usah pake bandingin segala lah."

Kayla capek berdebat dengan Gilang, dia memutuskan pergi dari sana meninggalkan Gilang sendirian.

••••

Kayla mencuci wajahnya terlebih dahulu sebelum ke kelas. Kayla bercermin dan melihat matanya yang merah akibat menangis.

Dia tak habis pikir dengan Gilang yang dengan mudahnya melontarkan kalimat yang belum pernah orang lain mengatakan kepada nya.

Setelah selesai mencuci wajahnya, Kayla pergi keluar dari toilet dan kembali ke kelas.

Zahra dan Nayla langsung menghampiri Kayla yang baru saja masuk kedalam kelas, membawanya untuk duduk.

"Gimana, Kay? Gilang gimana?" tanya Zahra yang duduk disamping Kayla.

Kayla diam, kemudian tiba-tiba dia memeluk Zahra sambil menangis. Zahra dan Nayla bingung, kenapa Kayla menangis?

My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang