Tepat pukul 14.30, Kayla terbangun dari tidurnya ketika mendengar handphone nya berdering dimeja.
Terpampang jelas dilayar handphone nya siapa yang meneleponnya.
Bunda❤ is Calling...
Bangkit dari posisi tidurnya, menggapai handphone yang berjarak hanya beberapa senti dengannya dan menggeser tombol hijau, kemudian meletakkan tepat ditelinganya.
"Hallo, sayang."
Suara Rani yang lembut terdengar jelas diseberang sana.
"Iya."
"Bunda mau pulang, kamu mau dibeliin makanan gak? Bunda gak sempet masak soalnya."
"Gak usah, udah kenyang."
"Loh? Kenapa? Emangnya kamu baru makan?"
"Iya."
Padahal dia belum makan sama sekali dari pagi.
"Yaudah, telepon nya bunda tutup ya. Bentar lagi bunda pulang."
"Iya."
Meletakkan kembali handphonenya yanh berwarna silver ketika sambungan telepon dari Rani terputus.
Kayla berdiri dan berjalan kedapur, dia merasa haus sekali setelah lama tertidur lelap. Membuka kulkas yang ada didepannya dan mengambil sebotol gelas kosong yang ada dimeja, lalu menuangkan air dingin itu kedalam gelas.
Meneguknya hingga tersisa setengah, kemudian mengembalikan botol air minum tadi kedalam kulkas.
Kayla kembali berjalan, menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Merapikan tempat tidur nya yang belum sempat dirapikannya setelah bangun tidur tadi.
Setelah selesai, dia berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena keringat.
••••
"Kayla kan?"
Suara itu membuat Kayla menoleh dengan pelan, seorang cowok dengan tubuh tingginya berjalan bersampingan dengannya.
"Masih inget gue gak? Revan, yang waktu itu nggak sengaja nabrak lo." ucap Revan.
"Masih." jawab Kayla dengan wajah datar.
"Mau ke kelas kan? Bareng yaa."
"Terserah."
Dari arah belakang ada Gilang yang memperhatikan mereka berjalan berdua. Tatapan tajam mengarah ke cowok yang dia tak tau namanya.
"Siapa sih tu cowok? Sok kenal banget sama Kayla." gumamnya ketus.
Revan yang tadinya berjalan bersamaan dengan Kayla, sekarang sudah tak lagi, dia berbelok ke tangga kiri dan Kayla ke tangga kanan. Karena kelas mereka berbeda, Revan IPS dan Kayla IPA.
Dan sekarang, Gilang lah yang berada disamping Kayla, berjalan bersama dan tentunya kelas mereka sama.
"Hai, Kay." sapa Gilang dengan tersenyum.
Tanpa menoleh sedikit pun Kayla menjawab, "hai."
"Bareng ya."
"Iya."
Cara pengucapan Kayla kepada Gilang sangat berbeda ketika bersama Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Girl
Teen FictionKeceriaan gadis tersebut harus hilang karena kejadian yang tak pernah di inginkannya sejak saat itu. Namanya Kayla Adriana, sekarang dia menjadi gadis yang dingin dan sangat tidak peduli dengan sekitarnya kecuali, tentang keluarganya dan sahabatnya...