"Kerumah gue dulu ya."
Kayla langsung menoleh, "ngapain?"
Bel pulang sekolah sudah berdering sekitar 10 menit yang lalu, sekolah sudah mulai sepi. Kedua teman Gilang dan Kayla sudah pulang duluan, tinggalah mereka berdua yang masih berdiri diparkiran.
"Nyokap gue mau ketemu sama lo." jawab Gilang.
"Emang ada apa nyokap lo mau ketemu gue? Lo nggak cerita yang aneh-aneh kan?"
"Su'udzon mulu lo sama gue. Udah, temuin aja dulu, siapa tau bisa jadi calon mertua lo."
"Awww." jerit Gilang karena mendapat cubitan diperut dari Kayla.
"Ngeselin."
"Nih, nih helmya. Buruan, nanti ngamuk lagi nyokap gue lama nungguin nya."
Kayla menerima helm yang diberikan oleh Gilang, motor Gilang perlahan melaju ketika Kayla sudah naik di atas motornya.
"Kalo ntar nyokap lo nanyain yang enggak-enggak, gimana?" Kayla berbicara dari balik helm.
Suaranya yang pelan membuat Gilang tidak dapat mendengar nya.
"HA? LO NGOMONG APA?"
Kayla memukul pundak Gilang karena kaget dengan teriakannya itu.
"Kaget gue."
Gilang melihat wajah kesal Kayla dari kaca spion motornya, dia terkekeh geli melihat wajah Kayla.
••••
Motor Gilang memasuki halaman rumahnya, Kayla turun ketika Gilang sudah memarkirkan motornya. Kayla memberikan helm kepada Gilang dan disambut oleh Gilang.
"Ayo." ajak Gilang ketika dia selesai merapikan rambutnya dikaca motornya.
Kayla menarik ujung seragam Gilang membuat sang pemiliknya menoleh, "kenapa?"
"Nggak papa ayo, emang nyokap gue gigit? Enggak kok."
"Ish bukan itu, ntar gue ditanyain yang aneh-aneh, gue harus jawab apa?"
"Kalo nyokap gue nanya yanga aneh-aneh nggak usah dijawab."
"Nggak sopan dong itu namanya."
"Terserah lo deh mau jawab apa. Udah ayo masuk."
Gilang menggenggam tangan Kayla, menyalurkan ketenangan lewat tangannya. Lagi-lagi jantung Kayla dibuat berdegup kencang hanya karena tangannya digenggam oleh Gilang.
"Assalamualaikum."
Gilang membuka pintu dan mengucapkan salam. Nina yang sedang menonton acara di TV menoleh ke sumber suara. Terkejut ketika melihat Gilang membawa seorang perempuan.
Kayla mengeratkan genggamannya ditangan Gilang. Gilang yang paham maksud Kayla mengeratkan genggamannya menoleh kebelakang, "udah tenang aja."
"Kamu bawa siapa itu?" tanya Nina penasaran.
"Mama gimana si, kan tadi pagi Mama yang minta dia dibawa kerumah."
Nina teringat janji Gilang kepadanya tadi pagi langsung tertawa kecil, "oiya Mama lupa, sini, masa berdiri disitu."
Gilang membawa Kayla mendekat ke Ibunya, Gilang melepaskan genggamannya ketika Nina menyuruh Kayla duduk bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Girl
Novela JuvenilKeceriaan gadis tersebut harus hilang karena kejadian yang tak pernah di inginkannya sejak saat itu. Namanya Kayla Adriana, sekarang dia menjadi gadis yang dingin dan sangat tidak peduli dengan sekitarnya kecuali, tentang keluarganya dan sahabatnya...