PART 48

6.8K 243 13
                                    

"KAYLA"

Suara yang keras menyebutkan nama Kayla, Kayla tahu siapa pemilik suara itu. Dia tak mau bebalik ataupun menyahutnya. Dia tetap melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Suara itu semakin dekat, bahkan sang pemilik suara sudah mensejajarkan langkahnya dengan Kayla. Kayla diam.

"Kay, aku mau ngomong bentar aja," pinta Gilang  kepada Kayla yang menatap datar kedepan.

"kay, plis kasih aku waktu bentar buat ngomong," pintanya sekali lagi karena Kayla diam saja.

Kayla berhenti, Gilang pun ikut berhenti.

"Sekarang udah mau bel, gue nggak punya banyak waktu cuma buat ngeladenin lo."

"Yaudah, nanti bel istirahat dateng ke rooftop. Aku mau ngomong bentar, aku tunggu sampai kamu dateng."

Setelah Gilang mengucapkan itu, Kayla langsung pergi dari hadapan Gilang. Gilang mengusap wajahnya kasar. Lalu, pergi ke suatu tempat dan yang pasti bukan ke kelas.

••••

Jam pelajaran pertama hampir selesai dan Gilang tidak masuk dari pagi, tapi kedua temannya berada didalam kelas. Kayla yakin Gilang sedang berada dirooftop saat ini.

Kring!!!

Bel istirahat pertama berbunyi nyaring, semua murid yang ada didalam kelas merapikan alat tulisnya dan siap untuk pergi keluar.

"Yasudah, pelajaran kali ini cukup sampai disini dulu, sampai ketemu minggu depan," ucap guru matematika yang sudah ingin keluar.

Setelah beliau mengucapkan itu, baru keluar dengan membawa buku dutangannya. Semua siswa pun ikut keluar juga.

"Kay, kantin yuk," ajak Nayla.

"Gue lagi ada urusan, kalian aja," sahut Kayla.

"Urusan apa? kita ikut ya," ujar Zahra.

"Nggak penting juga urusannya, udah kalian kekantin aja."

"Yaudah, kita duluan ya," ucap Zahra.

Kayla mengangguk. Setelah kedua temannya tadi pergi, baru Kayla pergi. Dia bukan tipe orang yang ingkar janji, sekarang Kayla pergi ke rooftop untuk menemui Gilang, sesuai permintaan Gilang tadi pagi.

Sesampainya disana, Kayla melihat Gilang duduk dibangku panjang sambil menghisap rokoknya. Tapi, Kayla melihat Gilang tidak sendirian, Gilang duduk dengan seorang perempuan. Bahkan, perempuan itu bergelayut manja dilengan Gilang.

Kayla terdiam, Kayla berbalik dan tak sengaja menginjak botol bekas yang membuat keduanya berbalik. Gilang kaget melihat Kayla yang sudah hadir namun berbalik lagi.

Gilang membuang rokoknya disembarang tempat, lalu berlari mengejar Kayla. Sedangkan, perempuan yang duduk bersama Gilang tadi tersenyum licik.

Kayla terus berlari sambil menuruni tangga dengan air mata yang menetes. Gilang dibelakang terus mengejar Kayla yang sepertinya tambah marah kepadanya.

Mereka berdua berlari dikoridor, semua pasang mata sedang memperhatikan mereka.

"Kayla tunggu, aku bisa jelasin."

Gilang tak henti-hentinya mengejar Kayla supaya berhenti dan mau menjelaskan penjelasannya.

"Plis, Kay."

My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang