23

7.7K 499 7
                                    

Jimin menangis tersendu-sendu di dapur restoran. Tiba-tiba pintu dapur terbuka dan menampak kan jungkook.

"Hyung kau sedang apa disini?" tanya jungkook.

"Tidak ada" jimin berbalik ke arah jungkook dan tersenyum palsu tapi nihil walaupun jimin tersenyum jungkook tau bahwa hyung nya tadi menangis.

"Apa kau menangis hyung?siapa yang buat bilang berani sekali dia membuat hyung tersayang ku ini menagis" jimin mendengar ucapan jungkook ingin ketawa karna berlebihan.

"Sudah lah jungkookie hyung tidak apa-apa mata hyung cuma kelilipan saja" ucap jimin yang mencoba menyakin kan jungkook.

"Kalo ada yang menyakiti hyung bilang sama kookie hyung biar kookie hajar dia" jimin tertawa saat mendengar ucapan jungkook setidak nya masih banyak yang sayang dengan diri nya.

"Aku tak bisa cerita dengan mu jungkook-ah maaf kan hyung kookie" batin jimin.

"Sudah lah hyung tak usah tangisi namja sialan seperti dia kalo kookie tau bakal kookie pukuli sampai masuk rumah sakit" jimin tertawa kecil mendengar ucap jungkook.

"Haha sudah lah kookie kita kembali bekerja saja"

"Baik hyung tapi janji jangan nangis lagi kookie sedih lihatnya" jimin tersenyum mendengar ucapan dongsaeng nya.

Yoongi kembali ke kantor dengan emosi yang meluap-luap. Yoongi masih memikir kan jimin hati nya sakit saat melihat jimin nya menangis.

"Haaa!!!" teriak yoongi dan membuang semua barang yang ada dihadapannya.

Semua karyawan yang mendengar teriakan yoongi merasa takut. Bahkan sekretaris yoongi tak berani masuk saat mendengar teriakan bos nya. Yoongi mengambil telpon nya dan menghubungkan seseorang.

"Kau awasi wendy kalo dia berbuat keterlaluan dengan jimin hubungan aku segera" ucap yoongi dan mengakhiri sambungan.

"Seharusnya kamu percaya dengan ucapan aku jiminie~" yoongi berbicara dengan foto jimin yang ada di ponsel nya.

Disisi lain

"Haha kamu sekarang gk bisa dekat-dekat lagi dengan jimin dan aku bakal miliki kamu seutuhnya oppa uhh tak sabarnya menjadi nyonya min" ucap wendy dengan membayang kan kejadian di restoran tadi.

Selesai bekerja jimin membereskan barang-barangnya untuk segera pulang. Jimin merasa badan nya pegal semua.

"Kookie hyung deluan ya"

"Ne hyung hati-hati di jalan"

"Ne, paipai kookie"

Jimin keluar dari restoran karna hari sudah sangat malam jadi jimin berjalan dengan cepat karna sangat dingin,tidak ada bus jadi jimin menunggu taksi saja. Jimin merasa pundak nya di tepuk, jimin berbalik dan menemukan 2 namja berbadan besar.

"Hey manis apa kau ingin pulang"
"Kami bisa mengantar mu dengan selamat tapi bermain lah dengan kami sebentar" lanjut namja tersebut.

"Tidak aku akan nunggu taksi saja"

"Disini tidak ada taksi sayang sudah ayo ikut kami saja" namja itu menarik tangan jimin dengan kasar dan pemaksaan.

"Tolongg siapa saja tolong aku!!" teriak jimin.

"Jangan berteriak kau membuang tenaga mu saja simpan tenaga mu untuk diranjang saja" namja itu terus menyeret jimin kelorong yang sempit dan gelap bahkan tidak ada orang yang berlalu lalang.

"Tolongg..siapa saja tolong..aku..hiks...hikss" akhirnya jimin menangis karna lelah berteriak.

"Jangan menangis!!" jimin menciut karna teriakan namja itu.

"Ayo kita bermain kawan" ucap namja itu dengan teman nya.

"Tolongg..tolong..hiks..tolong.." kali ini teriak jimin lebih keras bahkan tenggorokan nya sampai sakit.

"DIAM!!" nyali jimin menciut saat namja itu membentaknya. Jimin menutup matanya rapat-rapat saat kedua namja itu mendekat ke arahnya.

"Woy apa yang kau lakukan" seorang namja datang ke arah jimin dan kedua namja berbadan besar.

Baby boy (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang