Bagian 20

1.4K 77 2
                                    

Dengan nafas ter engah engah dia berlari menuju kerajaan Crystal, namun waktu dia tengah berlari dia bertabrakkan dengan seorang pemuda. Dia pun hampir tersungkur ke tanah tetapi pemuda itu memegang nya

" Luv.. Kenapa kau bisa ada disini dan kenapa kau berlari seperti itu? " tanya pemuda itu, pemuda itu adalah Davano

" Vano.. Seb.. Sebenarnya ki kini " dengan nafas yang ter engah engah Luvena kesulitan untuk berbicara

Lalu Davano pun menuntun Luvena kebawah pohon yang rindang

" sebenarnya apa yang terjadi? Kau critakan dengan tenang " perintah Davano

" huh.. Sebenarnya pasukan kegelapan sudah menemukan master mereka, dan mereka sudah membawa master mereka kembali ke kerajaan Darkness. Dan aku kesini untuk menyampaikan hal itu karena jika aku menggunakan kekuatan ku untuk kesini aku pasti akan ketauan mereka oleh sebab itu aku berlari dari hutan perbatasan hingga kesini " jelas Luvena sambil menghela napas

" astaga.. Bagaimana ini, kita harus beritahu Arvie soal ini. Luvena ayo cepat "ajak Davano

Mereka pun dengan bergegas menunggangg kuda Davano untuk menuju ke kerajaan Crystal.

*****

Di aula kerajaan kini hanya ada Ellena dan Arlenne, kebetulan saat ini Arlenne berkunjung ke kerajaan

Brak.. "yang mulia Arvie.." Davano pun langsung masuk begitu saja

"ada apa ini Vano, kenapa kau masuk dengan begitu" tanya Ellena agak sedikit emosi

"maaf yang mulia ratu.. Saya mencari yang mulia Arvie ini adalah keadaan yang sangat darurat, karena master kegelapan sudah hampir kembali " jelas Davano

" apa.. " penjelasan Davano sontak membuat Ellena dan Arlenne kaget

" di.. Dia ada di ruang kerjanya" ucap Ellena yang agak terkejut

"baik lah permisi yang mulia" kata Davano yang langsung melesat pergi bersama Luvena

Setelah sampai di ruang kerja Arvie mereka pun langsung membuka pintu dan langsung masuk

"Arvie... Ini gawat" ucap Davano

" ini benar benar hal yang sangat gawat " sahut luvena

" para sahabat ku kemari hmm.."ucapnya sambil Arvie berusaha menebak mereka karena Arvie bisa membaca pikiran seseorang

" astagaaa.. "teriak Arvie sambil memukul meja dan sontak berdiri

" sial, bagaimana raja kegelapan itu sudah di temukan secepat ini, ini benar benar gawat" ucap Arvie sambil menaruh tangan di kepala

Lalu tak lama kemudian masuklah Ellena bersama Arllenne

" aku tidak tau Arvie, saat ini aku tidak bisa berfikir dengan jernih karena aku sangat panik " jelas Luvena

" minimal sekarang ini kita harus memegang batu permata Crystal Light, karena cahaya dan kebaikan permata itu sedikit bisa mengurangi aura kekuatan Darkness " sahut Arllenne

" apa yang di katakan Arllenne itu benar, ngomong ngomong dimana batu itu berada sekarang ? " tanya Luvena

" kami dulu menyuruh davano untuk mengembalikan ke bukit Livegyzo, dan disana terdapat para penyihir penjaga yang sangat banyak " sahut Ellena

The Crystal Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang