[2]Happy Move Dear!

188 11 15
                                    


oOo

Lelah dan letih. Itulah yang di rasakan oleh dua orang remaja yang baru saja mendaratkan kaki mereka ke tanah, setelah selama beberapa jam mereka mengudara menghabiskan waktu untuk duduk di pesawat.

Walaupun menduduki business class tetapi tetap saja tidak bisa menghentikan akan terjadinya jet lag terhadap mereka.

Setelah mereka berdua turun terlihat beberapa pria dengan tubuh yang kekar dan pakaian serba hitam menghampiri mereka yang langsung mengundang banyak perhatian.

"Ck, bisakah kalian tidak datang dengan beramai-ramai seperti ini? Kalian membuat banyak perhatian." Decak salah seorang remaja cowok yang tidak habis pikir dengan para bodyguard nya yang kurang lebih beranggotakan sepuluh orang.

"Maaf tuan muda, tetapi tuan besar yang menyuruh kami semua untuk menjemput anda dan nona muda agar terjamin keamanannya." Jawab salah satu dari mereka yang memiliki badan paling tinggi.

"Huh! Dasar kakek tua." Sungut remaja cowok itu kesal.

"Kak, jangan begitu dong kakak kan tau kakek itu bagaimana." Ucap si remaja cewek dengan lembut yang sedari tadi hanya menyimak kekesalan kakaknya itu.

"Yeah, that old man."

Sepanjang perjalanan menuju ke pintu keluar bandara banyak sekali orang yang mengaggumi kehadiran dua remaja tersebut mulai dari rupa mereka yang tampan dan cantik hingga semua barang mereka yang didominasi dengan tulisan 'Gucci'.

"Kak." Panggil si remaja cewek kepada kakak nya di sela-sela perjalanan mereka menuju pintu keluar.

"Hm?"

"Kakak ga risih nih, daritadi kita diliatin mulu?"

"Biasa aja tuh?" Jawab si kakak dengan gaya songongnya.

"Iih kok gitu sih."

"Athalia Lexa Revaya." panggil si kakak dengan gemas.

"Iya?"

"Sudah berapa kali kakak bilang? Kamu itu seharusnya bersyukur kita lahir dengan kehidupan seperti ini bukannya malah risih."

"Tapi kan--"

"ADRIEL ALDRA BAGASKARA!"
Ucapan Lexa kala itu terputus karena sebuah seruan yang menginterupsi percakapan mereka.

Seketika semua perhatian di tempat tersebut tertuju ke seseorang yang berseru barusan, sedangkan yang di perhatikan malah tersenyum nyengir menampakkan deretan gigi nya yang kuning--eh, putih kok.

Hening seketika.

"What the.." cengo Adriel setelah diam selama beberapa detik.

Lalu si pemanggil tadi berjalan mendekat dan tiba-tiba memeluk Adriel yang masih terkejut dengan gaya pelukan laki-laki.

"Yo man! What's up? Haha muka Lo biasa aja napa, iya tau gue makin ganteng." Sapa nya yang dijawab dengusan oleh Adriel.

Setelah itu banyak dari orang yang memerhatikan mereka tadi langsung merasa kesal.

"Dikirain ada apa."

"Dasar anak muda sekarang."

"Tapi Ganteng woy."

"Yang cewe kok cantik gitu ya?"

Oke, jadi yang memanggil Adriel tadi adalah Kean, sobat karib Adriel di Indonesia. Sebenarnya ada satu lagi tapi entah kemana tidak terlihat batang hidungnya.

"Eh, Lexa apakabar sayang?" Tanya Kean.

"Ba-"

"Sayang-sayang kepala lo peyang." Ucapan Lexa lagi-lagi terputus karena di potong oleh kakaknya.

"Dih, songong."

"Lo tuh meong."

"Lo tuh bagong."

"Lo tuh-"

"STOP IT PLEASE JERK!" Seru Lexa kesal yang tidak tahan dengan kelakuan mereka berdua.

Seketika Adriel dan Kean terdiam mematung.

"Let's home!" Lalu Lexa pun berjalan mendahului mereka sambil memakai kembali kacamata hitam nya.

"Yashh, bayi Lexa gue udah pande ya sekarang." Jawab Kean tersadar lalu pergi mengikuti Lexa.

Adriel yang masih terdiam lalu tersadar juga ketika salah seorang bodyguard mengibaskan tangan di hadapannya.

"Tuan muda?"

"H-ha?"

"Tuan muda sehat?"

"What -- oh!" Lalu Adriel tersadar.

"KEAN PUTRA MAHENDRAAA!"

Drrtt ... Drrtt

"Ck, siapa lagi sih ini." Gerutu Adriel ketika handphone nya bergetar menandakan ada panggilan masuk.

"Ciao piccola." Terdengar suara lembut seorang wanita darisana.

"Oh Mammina." Jawab Adriel ke sang ibu si penelpon.

"Che mi dici del viaggio?" Ucap sang ibu yang menanyakan tentang perjalanan Adriel dan Lexa.

"Not bad."

"Alright, be a good kid."

"Siap ibu komandan!"

"Dan turuti apa yang eyang katakan ya."

"Yes Mam."

"Jagain Lexa juga. "

"Iyaa."

"Happy move dear! And see u in Milan again!"

"Thank Mam, immediately."

"Bye love."

"Bye Mam."

Tut.

Sambungan telepon pun berhenti.

"Ahh ... Panas ya." Keluh Adriel.

"Kalau begitu ayo tuan kita pulang agar tuan bisa beristirahat." Tawar salah satu bodyguard yang dijawab Adriel dengan anggukan kepala.

Baiklah, ayo bersemangat Adriel di nuansa yang baru ini!-#Adrielberubah.

Semoga disini kak Adriel bisa sembuh gilanya, Amin.-#Lexaadikbaik.

oOo

Next tidak?

Salam hangat buat kalian semua yang pada cantik dan ganteng💓💓

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang