Terkadang, dunia terlihat kejam bukan karena banyaknya orang jahat. Tapi, karena diamnya orang baik.
oOo
Seorang pria kini tengah tersenyum sambil menatap salah satu asisten pribadinya yang baru masuk dengan tampang gelisah dan takut.
"Ada apa?" Katanya.
"Ma-maaf, Pak. Ada berita buruk yang harus saya sampaikan."
Pria itu langsung menarik senyumnya dan memasang wajah kecut.
"Katakan."
"Salah satu Division head mengetahui rahasia kita dan ingin segera resign dari perusahaan."
Pria itu menghela nafas lalu tersenyum sinis, dan memutar kursinya menghadap samping.
"Itu? Kau pasti sudah tau apa yang harus kau lakukan bukan?"
"Tap-tapi, Pak. I-ini sudah yang kesekian kalinya."
"Lalu?"
"Apakah, kita tidak memilih cara lain saja agar dia diam?"
"Kau mempunyai ide?"
Asisten itu terdiam.
"Jika kau keberat-"
"Ba-baik, Pak. Akan saya laksanakan."
"Good."
"Izin, pak."
Asisten itu pun beranjak dari tempat berpijaknya dan keluar dari ruangan terkutuk itu sambil bertanya apakah Tuhan akan mengampuni semua dosanya selama ini.
~~~
Adriel masih bimbang akan keputusan yang harus ia ambil. Tetapi berita yang sedang ia baca semakin membulatkan tekadnya.
Seorang Mayat Pria ditemukan di Tepi Pantai.
Masih Menggunakan Setelan Kerja dan Satu Tusukan di Dada Kirinya, Diduga Mayat Pria tersebut Telah diserang Oleh Segerombolan Anak Geng.
Adriel menghembuskan napasnya kasar, dan mengurut kedua pelipisnya. Ini sudah ke yang sekian kalinya berita seperti ini ia dapatkan.
"Ada apa dengan si ketua kita ini teman-teman." Ejek Zed, salah satu anggota Cambrian.
"Iya, lo daritadi kenapa sih?" Susul yang lain. Mereka semua sedang bersama saat ini, di rumah berlantai dua yang dibeli Adriel tiga tahun lalu untuk dijadikan markas.
Kean yang sedari tadi juga memperhatikan sahabatnya itu hanya acuh tak acuh dan kembali menghitung semut yang lewat di depannya. Ia tahu persis apa yang sedang dipikirkan Adriel.
"Gue, pengen ngomong sesuatu." Jawab Adriel dengan Mata terpejam.
"Ngomong aja keleus."
"Lebay lo, biasa ngebacot sana-sini jugak. Sekarang sosoan kaya orang mau mati aja." Cibir Neo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Teen FictionKarena hidup tidak seindah cerita yang selalu didongengkan ibumu. Let's enjoyed!