Kedatangan

272 25 2
                                    

Membuka mataku selebar mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuka mataku selebar mungkin. Hari ini aku benar-benar sehat dari kemarin. Ku kenakan seragam sekolahku, yang baru saja dibeli ibuku setelah sadar dari pingsanku. Tak ada alasan untukku tak kesekolah hari ini, karena sudah hampir 3 minggu aku tidak masuk.
Rasa lapar itu hilang meskipun aku sama sekali tidak bisa memakan makanan apapun yang ku lihat. Tubuhku masih harus menyesuaikan dengan kondisiku.
"Aku berangkat". Ucapku datar. Masih merasa canggung karena insiden yang kemarin terjadi.
"Kau tidak sarapan dulu?". Tanya Ayahku. "Aku tidak merasa lapar". Tukasku tanpa menoleh dan langsung melongos pergi.
"Jangan pulang malam lagi,,, apa perlu ku jemput?". Teriak ibuku.
Aku tak bergeming, sebenarnya merasa bersalah. Tapi aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi denganku, tubuhku rasanya bukan milikku. Ada begitu besar hasrat yang tiba-tiba muncul untuk membunuh.

*****

Kakiku berjalan melewati toko iklan media elektronik. Beragam macam teknologi ada didalamnya. Tak sengaja kulihat berita yang disiarkan dari dalam toko itu, dikabarkan insiden orang hilang itu terjadi lagi. Sejenak kuhentikan langkahku, menyimak kilasan berita itu. Mencoba mengingat kembali hal pahit yang sebelumnya pernah terjadi padaku.
Dalam berita itu, sejauh ini ada sekitar 30 orang yang dikabarkan menghilang.
Kulanjutkan perjalananku menuju sekolah yang letaknya tak jauh dari rumahku, dengan masih memikirkan hal yang sebelumnya sedangku fikirkan. Bagai hidup dalam keambiguan, rasanya memang ada yang janggal. Apa yang salah denganku? Apa yang terjadi dengan dunia ini?. Apa ini yang dinamakan kehidupan setelah mati?.

***

Dering bel berbunyi lagi, pertanda dimulainya mata pelajaran jam pertama. Kedatanganku bertepan dengan bunyi bel itu, hari ini aku sengaja berangkat agak siang karena aku terlalu bersemangat datang kesekolah,,, heolllll-_-.
"Simdan!!!". Panggil seorang pria konyol kepadaku. Jay rupanya.
Tanpa bergeming, langsung kududukkan diriku di sampingnya.
"Ya Tuhan,,, ini benar kau kan? Aku pikir takkan melihatmu lagi temanku". Pekik Jay sembari memelukku. Sudah kuduga ini yang akan terjadi,,, tapi hari ini aku terlalu bersemangat heolll-_-.
"Iya ini aku, lelaki payah yang kau bilang tak berguna itu". Celotehku.
"Ahahahhaah,,, sebenarnya aku itu takut kehilanganmu Simdan". Timpal Jay. Aku menghela nafas panjang, lama tak bertemu ternyata manusi satu ini masih tetap payah.
Sesekali bola mataku melirik kursi didepan sana, melihat gadis pujaan hatiku yang hingga saat ini tak kunjung menatapku. Apa dia tidak khawatir dengan keadaanku yang pernah sekarat ini? Huh memangnya aku siapa?-_-.
Dentuman langkah kaki terdengar jelas ditelingaku, kau tahu aku baru saja mendepatkan kelebihan layaknya mukjizat,,, kelebihan itu terkadang menggangguku, karena mendengar suara yang tidak bisa ditangkap oleh pendengaran manusia terkadang menyakiti telingaku dan membuatku takut.
Terlebih lagi jika ada yang berteriak,,, seperti yang kini dilakukan siswa-siswa disekolahku. Entah mengapa kini aku begitu cepat terpancing emosi. Tapi aku sadar aku tak bisa berbuat apa-apa T_T.
Satu hal yang membuatku mengerti alasan mereka berteriak nyaring hingga hampir membuat gendang telingaku pecah adalah pada kenyataannya hari ini sekolahku kedatangan guru baru. Rupanya elok,, bentuk tubuhnya bagaikan miy**i. Tak heran mengapa siswa liar itu menjadi kesetanan setelah melihatnya.
Penciumanku aktif, bau ini, bau yang pernah kucium saat masih merasakan kesakitan. Intinya bau yang begitu tidak asing dihidungku. Ku tatap guru wanita bit*h itu, yang rupanya tengah menatapku. Sudah kuduga ada yang aneh dengan semua ini.
"Heyyyy,,,, katakan padaku berapa biaya untuk perjamnya?? Hahahahaha". Pekik Kimsan sembari tertawa diikuti siswa lainnya.
"Heh sudah tenang,,, hargai guru baru kalian. Dia akan mengajar disini untuk mata pelajaran vokal". Ujar Pria botak mesum,, kepala sekolahku itu.
"Perkenalkan dirimu cantik,, ah maksudku Nona Han". Lanjutnya.
"Baiklah,,, Namaku Han Dasom,, aku biasa dipanggil Lady. Senang bertemu dengan kalian. Terutama yang baru saja bertanya mengenai harga perjamnya. Sudah tentu itu sangat mahal jika kau ingin mengetahui dan memiliki segalanya". Tukas Guru bit*h itu.
"Whooaaaaaaaaaa". Mereka berteriak lagi,, inginku ku memaki semua yang ada disini. Kepar*t telingaku sakit sekali.
"Baiklah Nona Han aku tinggal dulu". Ujar kepala sekolah diikuti anggukan guru bit*h itu.
Lagi-lagi dia tertangkap basah olehku, tengah menatapku dengan pandangan lugu. Seolah tahu yang aku pikirkan, guru itu mendekatiku kemudian menyentuh pundakku, didekatkannya bibir itu disamping telingaku. "Jangan terlalu kelihatan, kau bisa ketahuan". Bisiknya. Tingkahnya tentu saja membuat seisi ruangan dipenuhi dengan kedengkian. Ada yang berteriak ada pula yang memaki diriku. Heoll-_- guru ini apa maksudnya? Aku semakin menaruh rasa curiga padanya.. menyebalkan!

vampire & sweet bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang