"Selamat pagi! Hari ini kami mendapat info baru bahwa korban hilang dinyatakan bertambah sebanyak 29 orang jadi total adalah 89 orang yang tidak dapat diidentifikasi keberadaannya dalam kurun waktu 1 bulan,,,,,,,,". Kami menyimak bertita harian. Tak kusangka akan sebanyak itu orang yang hilang, bagaimana jika mereka punya kelurga yang harus mereka lindungi dan nafkahi. Ini pasti ulah makhluk kolosal yang hingga saat ini sulit untuk ku percayai keberadaannya bahkan meski aku tau aku sudah menjadi bagian dari mereka. Bodohnya, karena videoku yang beredar karena menyelamatkan anak kecil, mereka menyebutku hero. Jelas-jelas yang akan membuat mereka hilang adalah dari golonganku. Kini aku mengerti, keresahan yang dialami masyarakat korea selama 9 tahun bukanlah disebabkan binatang buas,tapi karena makhluk-makhluk yang biasa disebut vampire itu tengah mencari makan. Itu berarti yang membunuh orang tua Jay juga adalah makhluk sia*an itu.
"Wah ini mengerikan sekali, bagaimana bisa kau kembali dari berita kehilangan itu?. Kau beruntung". Ujar Jay padaku.
"Kau seharusnya mengkhawatirkan dirimu. Tutuplah tokomu sebelum petang!". Pintaku. "Kita sebenarnya tidak perlu khawatir, aku yakin hero akan menolongku jika aku berteriak memanggil namanya 3 kali". Balasnya. "Apa kau sudah gila?! Pergi dan belajar sana!". Pekikku sembari memukulnya agar dia beranjak untuk belajar.
.
.
.
.
Kaki berpacu cepat menuju halaman belakang sekolahku, setelah guru Han memanggilku. Katanya kali ini bukan darah ayam. Aku bergegas karena rasa penasaranku lebih besar dibanding rasa malasku bertemu dengannya.
"Whooaaa, kau datang sangat cepat. Cepat duduk". Pekik guru Han sembari menggodaku. "Aku tidak akan menemui jika tidak kelaparan". Ujarku. "Ahahhahaha,,,kau begitu terus terang, jika tidak menemuiku kau tidak akan tahu apapun tentang Vampire". Balas guru Han sembaru menyodorkan sebungkus darah dalam kemasan minuman. "Memang apa lagi yang perlu ku ketahui tentang kalian,aku sudah masuk terlalu dalam". Timpalku sembari menyeruput darah yang kini mulai terbiasa kulakukan. "Heh kau juga bagian dari kami". Kata guru Han. "Auuhhh yang ini agak pahit, darah apa ini? Ah lagi pula aku tidak akan jadi begini kalau bukan karenamu". Imbuhku. "Hey,,,kau pikir aku mau membunuhku sesuai keinginanku? Aku hanya ingin bertahan hidup. Lagi pula aku baik karena masih membuatmu hidup dan darah vampire yang berada ditubuhmu bukanlah dark vampire. Jadi kau masih bisa berpikir sesuai akalmu dikala kau tidak lapar. Kau pikir aku mau jadi vampire? Aku juga ingin membenci orang yang mengubahku tapi tidak bisa". Celoteh guru Han yang semakin membuatku bingung. "Tunggu, apa? Maksudmu awalnya kau juga manusia sepertiku? Lalu siapa yang mengubahmu? Dan kapan itu terjadi? Dan apa maksudmu dark vampire?". Tanyaku. "Tck,tck,tck lihatlah kau memang tidak tahu apa-apa". Ungkap guru Han. "Ahhhh cepat jawab saja". Ujarku. "Aku akan jelaskan sejarahnya dulu. Aku hidup 1500 tahun yang lalu,". Tukas guru Han. "Apa!?1500 tahun?". Ujarku terkejut. "Aisshhh,,,jangan dipotong dulu. Aku hidup damai bersama keluargaku didaerah yang cukup subur. Berhari-hari kami bercocok tanam untuk bertahan hidup. Hingga aku menjalin hubungan dengan seseorang. Aku tidak tahu kalau hubungan itu adalah awal dari kehancuran. Penduduk, sanak saudara yang berada disitu dibantai habis-habisan oleh makhluk jadi-jadian yang kalau di zaman sekarang itu disebut vampire. Dan yang membuatku menjadi begini adalah kekasihku sendiri. Alasan aku tidak bisa membencinya adalah karena aku mencintainya. Meskipun terkadang orang mengatakan bahwa cintalah yang membawa kebencian. Kau pikir vampire hanya ada satu jenis tipe saja? Mereka sama seperti manusia, mempunyai ras dan juga keturunan. Vampire seperti kita disebut normal vampire karena kita masih berperilaku seperti manusia. Jenis kedua disebut high vampire, yang ini hampir mirip dengan jenis kita tapi kekuatannya lebih besar dibandingkan kita, mereka cenderung mengonsumsi darah manusia dibanding darah hewan. Dan yang harus kau waspadai adalah dark vampire, jenis ini sudah level tinggi dia tidak memandang bulu baik kau adalah vampire atau manusia dia bisa menghisap darah darimu. Bisa dibilang dia sudah tak berhati, tidak bisa mengenali diri sendiri maupun orang lain. Paling kejam dari yang kejam, selalu haus akan darah. Akalnya sudah mati oleh nafsu. Beruntungnya kita sebagai vampire mempunyai naluri vampire, tubuhmu akan bereaksi dan akan mengenali tipe-tipe dari vampire. Jadi jika kau bertemu dengan vampire jenis ini, cepatlah menghindar". Jelas dari guru Han. Aku termangu, baik didunia vampire atau bukan aku selalu menjadi bagian paling rendah.
"Jadi maksudmu, vampire yang menggigitmu adalah yang menentukan ras dan jenis tipemu?". Tanyaku lagi. "Yah bisa dibilang begitu, bedanya adalah, apabila yang menggigitmu adalah normal vampire seperti kita, maka sang vampire harus memberikan darahnya kepada korban yang baru saja dia gigit. Karena vampire sejenis kita yang paling lemah. Jika tidak diberi darah maka akan langsung mati setelah digigit. Itulah alasan mengapa aku menyodorkan tanganku kepadamu kala itu". Jawab guru Han. Otakku berputar, banyak sekali yang tidak ku ketahui. Apa masih ada banyak cerita dibalik vampire? Bisa saja vampire yang menyerang sekolahku dan yang membunuh orang tua Jay adalah dark vampire.
"Lalu apa ada cara, untuk membunuh vampire-vampire itu? Apakah dark vampire bisa membunuh mangsanya tanpa menjadikannya vampire?". Ujarku penasaran. "Cara membunuh vampire-vampire itu ya dengan menggigitnya, tapi itu sangat sulit dilakukan karena mereka sangat kuat biasanya harus diadakan ritual. Tentu saja mereka bisa menghabisi mangsanya tanpa harus dirubah menjadi vampire. Mereka akan menilai orang yang punya kebencian dan yang tidak punya, lalu mereka akan memilih apakah mangsanya bisa menjadi penerus atau tidak". Celoteh guru Han.
"Wahhh, ternyata kalian hidup lebih rumiy dibanding manusia. Kupikir vampire tidak bisa keluar disiang hari tapu ternyata bisa". Timpalku. "Hanya dark vampire yang tidak bisa keluar disiang hari. Namanya juga dark. Mereka bisa saja keluar asalkan tempatnya tidak dapat dimasuki cahaya". Imbuh guru Han.
"Itu sama saja tidak bisa keluar". Kataku.
"Lalu apa kau sudah tau bahwa manusia juga memiliki tipe darah yang berbeda, kita bisa menciumnya lewat bau. Paling enak usia remaja dan balita". Ujar guru Han. "Kau terdengar seperti psycho". Seruku. "Ahahaha, kalau tentang itu ku yakin kau juga sudah tau, lalu bagaimana dengan Jennie?". Tanya guru Han. "Itu wangi sekali, ku merasa darahnya manis. Dia yang paling beda diantara semuanya". Ungkapku. "Yap benar, darah Jennie adalah darah Zurka. Yang selama 1000 tahun hanya ada 3 orang yang memilikinya, Aku, kau, dan Jennie". Timpal guru Han sembari mendekatkan wajahnya, dan membuat senyum misterius. "Apa?!". Lagi-lagi aku dibuat terperangah. "Apa maksudmu? Jangan macam-macam pada Jennie!". Pintaku. "Ahahaha, aku sudah mendapatkanmu, itu sudah cukup beruntung. Kau limited edition dan aku yang mendapatkanmu. Kau tidak tahu begitu banyak yang mengincarmu. Jadi Jennie juga sasaran empuk karena darahnya dapat tercium meski jaraknya cukup jauh. Usahakan kau yang mengubahnya". Ujar guru Han. "Jangan bicara sembarangan!! Aku masih shock!!". Seru ku. "Dasar payah!". Kata guru Han. "Tapi hanya ada satu orang yang tidak tercium baunya, guru jung. Guru jung tidak memiliki bau". Ucapku lagi. Guru Han terpaku sejenak. "Harusnya tubuhmu memberi reaksi". Pekiknya. Aku bingung. "Akan kuceritakan itu nanti". Imbuh guru Han. "Ngomong-ngomong ini darah babi". Kata guru Han yang tertawa mengejekku lalu pergi. "Apa?! Hoekk,,, hey guru Han,hoekkk". Aku berlari mengejarnya, sembari menahan mual.
.
.
"Wah lihat Simdan,dia semakin dekat saja dengan lady". Ujar salah satu siswa dikelasku. Sontak yang lain beranjak melihatnya tak terkecuali Kimsan dan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
vampire & sweet blood
Romanceberdasarkan kesucian cinta yang bisa menetralkan racun yang menyebar ke sistem saraf agar bisa menjadi manusia seutuhnya. menjadi vampire bukanlah kutukan melainkan anugerah untuk berbagi suka dan duka kau yang jadi vampire atau aku yang jadi manusi...