12 - Angelic

1.3K 175 44
                                    

Janji yang dimaksudkan Jung Hoseok kemarin adalah mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Jeon Jungkook, adik kesayangan Jeon Yumi yang gagal mempertahan tubuh kecilnya dari serangan takdir yang membabi-buta. Namun, setidaknya kini mereka tahu, Jungkook akan lebih bahagia di tempatnya sekarang. Bermain dengan bebas sembari ditemani malaikat-malaikat di langit tanpa harus mengalami rasa sakit.

Hoseok, Yumi, dan si kembar. Pagi-pagi sekitar pukul delapan, keempatnya sudah berangkat menuju krematorium di mana setengah dari peninggalan Jungkook tersimpan dengan baik dan terhias cantik. Yumi memang tidak begitu sering mengunjungi Jungkook, maka sebab itu dia menyetor banyak cerita pada adik kecilnya. Tidak lupa Yumi sisipkan untaian agar Jungkook tidak perlu khawatir lagi, karena dia sudah terbebas, sudah bahagia dan Jungkook pun mesti demikian.

Untuk Yoohee dan Yooho, ini pengalaman pertama mereka berkunjung ke rumah paman kecilnya. Mereka banyak bertanya pasal mengapa harus kemari, kenapa harus berdoa, itu siapa, foto itu siapa dan bagaimana bisa ayah juga ibunya ikut tertangkap figura, sehingga bermuara di, "Kami juga ingin ke Kebun Binatang ini sama Appa dan Eomma." dengan keantusiasan berlimpah.

Yumi yang tiba-tiba merasa gagasan kedua anaknya begitu cemerlang lekas memandang Hoseok guna meminta persetujuan. Hoseok tidak serta-merta setuju, ia menilik kemungkinan-kemungkinannya terlebih dahulu. Begini, kemarin adalah hari terakhir Yumi melakukan terapi, cemasnya Hoseok, kondisi Yumi bakal merosot kembali. Kunjungan ini juga memang sebuah janji, tapi didasarkan atas kebetulan; tanggal peringatan kematian Jeon Jungkook berseling sehari dengan hari terapinya. Namun, siapalah Hoseok, ia hanya seonggok makhluk yang kelewat sayang keluarga. Jadi, ditatap sebegitu memohon diperpadu wajah memelas oleh tiga orang berharganya, jelas Hoseok mengalah. Kalah suara, pula. Seraya menghela pasrah, Hoseok mengangguk. Sebetulnya, Hoseok tidak jua keberatan dengan ide tersebut, malah cenderung bagus untuk menyegarkan diri baik Yumi, si kembar, bahkan ia sendiri.

"Untuk hari ini, mari lupakan aku pernah lemah. Mari menumpuk memoar dengan bersenang-senang," ajakan Yumi yang menghantarkan mereka segera menginjak Kebun Binatang.

Selain suasana dan binatang-binatang, reaksi gembira luar biasa dari istri serta anaknya tatkala berpindah dari lokal satu ke lokal lain sangat efisien menyegarkan jiwa Hoseok yang sedikit penat. Yumi sekonyong-konyong menjelma menjadi seorang instruktur bagi Yoohee dan Yooho menambah pengetahuan tentang makhluk yang mereka temui. Dan lagi-lagi fenomena ini terjadi, tepat ketika mereka mampir di kandang kuda.

"Heenie, ini ...." Yooho menatap Yoohee dengan mata mencelang, segera dibalas anggukan saksama oleh Yoohee disertai timpalan di nada berbisik, "Yang tidak disukai Appa." Kemudian mereka membungkuk minta maaf tidak bisa mampir lebih lama layaknya binatang lain karena suatu alasan yang mereka rangkum sendiri. Saling menggamit seraya melangkah gesit ke arah sang ayah untuk menariknya ke lokal lanjut.

Kontan Yumi mati-matian menegak gelak. Kesalapahaman anak-anaknya begitu menggelitik, apalagi mendapati Hoseok yang nampak kelimpungan dalam tuntunan Yoohee dan Yooho. Lelaki itu tidak tahu, bahwa Yumi telah mendoktrin impresi si kembar terhadap binatang satu ini. Seperti kebetulan, Yumi juga lantas terkenang akan interaksi antar Hoseok dan Jungkook di waktu lampau. Sebelum menyusul ketertinggalan, Yumi menghentikan kegeliannya dengan memberi bungkukan singkat tanda turut memohon maaf. Satwa yang malang, dia mesti menjadi korban.

Usai dirasa puas mengelilingi area Kebun Binatang, keluarga kecil ini mampir ke kafetaria untuk menambah energi yang terkikis sekaligus beristirahat. Sayangnya, rencana bertandang ke Kebun Binatang ini tercetus mendadak. Jika tahu saja, maka akan adakan piknik kecil di pinggiran danau. Mangonsumsi makanan bikinan sendiri itu jauh lebih sehat serta hemat, apalagi bakal terjamin dari segi rasa. Namun, apa mau dikata, sudah kepalang terjadi dan tidak rugi-rugi juga sebetulnya. Mereka hanya kehilangan momen membawa bekal, sementara yang diterima lebih sekadar itu.

Our FatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang