Mengikuti arus suasana yang kebetulan berada di musim semi, favorit kebanyakan orang. Jung Hoseok dan Jeon Yumi, sepasang makhluk yang dikekalkan seutas benang merah meliliti jalan kehidupan beriringan tersebut harus diberikan penghargaan. Minimal tepuk tangan, atas skenario yang tengah mereka lakonkan.
Dari tersenyum tipis sampai cengiran lebar. Dari terkekeh hingga tergelak hebat. Dari saling menggoda sampai saling berbagi kehangatan. Mereka lakukan itu, seperti biasa tanpa mengurangi setitik guratan cerah. Seakan tak pernah terdengar di telinga, bahwa salah satu dari keduanya dipastikan akan sekarat dalam waktu dekat.
Sejak kevalidan vonis itu, semua beranjak berubah, kecuali mereka. Ibu yang sedang menjalankan tugas di negeri sebrang, datang pada mereka dengan membondong putrinya yang tidak pernah pulang karena dimanfaatkan sebagai alat pengendali. Kim Seokjin dan Kim Roane yang selalu digoda maupun menggoda, jadi lebih sering menyemangati. Min Yoongi yang punya tatapan apatis, jadi lebih dikentarakan emosinya. Dan Kim Namjoon, lavender kembali di kepalanya.
Hanya tinggal mereka berdua, Yumi dan Hoseok, yang sejatinya terus menampik bahwa sesungguhnya mereka ikut berubah. Yumi yang betah dengan kepura-puraan, dan Hoseok yang mendukungnya. Di sisi Hoseok, ia sudah lepas tangan pasal mengingatkan Yumi tentang apa itu fungsi menangis. Sebab, di awal Hoseok menjadi kelewat cengeng untuk pertama kali setelah sekian lama sampai detik ini, Yumi tidak mengindahkannya.
Walaupun Hoseok mati-matian membatalkan seraya bilang persetan, Yumi tetap memasang lengkungan manisnya. Biarpun tahu kebenaran mutlaknya, Yumi tetap mempertahankan lengkungan manisnya. Padahal Hoseok tahu, sangat tahu, betapa tersiksanya wanitanya itu menahan sesak yang tertahan lalu perlahan menindas ulu hati. Hoseok ingin, sangat ingin Yumi membebaskan perasaan sepuas mungkin. Akan tetapi, yang diinginkan masih enggan menyisihkan topengnya, dan hal tersebutlah yang membuat Hoseok menyudahi.
Ia menyerah.
Ada yang berkata, orang hamil akan berkepala batu. Hoseok setuju tanpa pikir panjang, karena Yumilah buktinya. Kebatuan yang mengharuskan Hoseok mencari tempat tersembunyi guna membuang gumpalan air di dalam pelupuk. Kebatuan yang membikinnya diam-diam tersenyum getir di saat sedang menukar obrolan berseling canda. Andai Hoseok tahu bahwa permohonannya tak ubah sebuah bumerang yang menghancurkan dua belah sisi, ia tidak akan berani meminta Yumi mengucap janji. Sebuah janji yang didasarkan egoisme bukanlah sesuatu yang patut ia coba. Membuatnya salah langkah.
Petakan awan tercetak kecil pada beberapa titik di langit yang terik, Hoseok ikuti gerik salah satunya. Hari ini ia sengaja tidak ke kantor, lebih memilih melepas tanggung jawabnya dengan berteduh juga berbaring santai di ayunan empuk yang memang di tempatkan di atap rumah. Sedari pertama bertemu, Hoseok selalu tahu bahwa wanita di sampingnya ini adalah magnet yang memicu Hoseok agar enggan jauh berlama-lama. Wanitanya begitu pandai menciptakan kenyamanan bagi orang-orang yang sadar akan pesonanya.
"Bagaimana menurutmu?"
Hoseok memiringkan kepala ke kiri, menghadap kepala lain yang bertumpu di lengan. Mereka terlibat percakapan dengan topik berbeda, dan sejak melenturkan tulang punggung, ini yang ketiga sekaligus membuat ia melengkungkan bibir serta menautkan alis tanda berpikir tanpa dibuat-buat ataupun sebuah distorsi. "Dulu aku pernah menyiapkannya, tapi usulmu boleh juga. Lucunya tergambarkan. Aku suka," puji Hoseok seraya mengangguk kecil.
"Aku pun sangat-sangat suka!"
"Jadi, setuju, kita akan memakainya?"
"Setuju, memakainya!" girang Yumi. Dia mengangkat sebelah tangan kemudian meninju udara.
"Astaga, istriku senang sekali." Senyum tulus begitu lebar milik Hoseok akhirnya mekar juga setelah diculik paksa oleh istrinya yang kini sudah kembali. Hoseok mendapatkan Yumi-nya kembali. Lelaki Jung tersebut lantas memiringkan daksa kemudian menyelipi rambut panjang Yumi yang terbebas. Ia mengerjap. "Apa ada alasan atau arti khusus di sana?"
![](https://img.wattpad.com/cover/159353790-288-k21472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fated
Fanfic[COMPLETED] [Alternative Reality] Di hamparan damai yang begitu nyaman dan hangat, Jung Hoseok bersama dua permata hatinya membuka lembaran bercoret tinta keagungan nama malaikatnya yang telah tertidur. Start: 16-09-18 Finish: 26-02-19 ©suyominie, 2...