"Vernon, masuk."
"Clear, bos. Lima target di dalam auditorium dan tujuh target di halaman sudah tumbang."
"Bagus. Sekarang temui anak buahku di lantai bawah, bawa Mingyu pergi. Mobil Soonyoung akan datang dua menit lagi."
"Oke, diterima."
Vernon menyentuh earpiece yang melekat di telinga kanannya lantas memasukkan beberapa senjata laras panjang yang tersebar di hadapannya; CheyTac M200, Remington 700PSS dan Knights Armament M110 yang sudah menjadi pendamping setianya saat mendapat tugas ke dalam tas hitam besar. Mantel hitam selutut yang ia kenakan juga ia gunakan sebagai tempat pistol jenis SIG-Sauer P226R serta sepasang pisau tentara Gerber Mark II. Vernon kemudian pergi ke luar ruangan dengan waspada, matanya terus melihat ke arah sekitar untuk berjaga-jaga, barangkali ada seseorang yang mencurigainya sehingga ia terpaksa harus melumpuhkannya di tempat. Amunisinya terlalu berharga untuk itu.
Kakinya menuruni undakan tangga dengan tergesa-gesa, menyusul dua orang yang berpakaian mirip dengannya yang kini sudah berada di sebelah mobil hitam. Gerakan kasar yang Vernon lakukan saat menempatkan tas berisi segala jenis senjata tersebut ke dalam bagasi membuat sang supir mengumpat.
"Hansol! Kau mau kita mati muda, hah? Ada granat di dalam tas itu, bodoh!"
"Sorry, my bad. Dan tolong, Hoshi Hyung, jangan gunakan nama itu saat kita sedang melakukan tugas."
Lantas mobil yang mereka berdua tumpangi melaju dengan kecepatan sedang, menghindari kerumunan dan mencoba berbaur dengan lingkungan sekitar. Lusinan polisi sudah mulai tersebar untuk mengamankan tempat, terutama mencoba menutupi mayat yang tergeletak di halaman dengan bersimbah darah. Pos darurat yang berada di dekat gerbang masuk juga ikut diamankan sebagai tempat pertolongan pertama. Mahasiswa yang berada di sekitar auditorium masih memenuhi halaman universitas ─tentu saja karena mereka panik mendengar suara keributan yang ada.
Hoshi ─nama lain Soonyoung yang kini menjadi supir mobil SUV bersama dengan Vernon mulai melancarkan aksi mereka dengan mengikuti arahan orang dalam yang sudah ditugaskan. Mingyu yang masih menyandar pada dinding dekat pintu masuk auditorium belum sepenuhnya memejamkan matanya hingga dua cengkeraman erat pada lengannya berhasil membawanya menjauh dari auditorium. Telinganya sudah berhenti berdengung dan kini berganti dengan kakinya yang mulai lemah untuk digerakkan.
"Jihoon, alihkan saluran frekuensi. Aku akan keluar bersama Vernon." Soonyoung menekan earpiece nirkabel yang sama seperti milik Vernon sebagai alat komunikasinya dengan Jihoon, kemudian menghentikan laju mobilnya tepat di depan Vernon yang membawa serta Mingyu yang bergelayut pada pundaknya.
"Tiga puluh detik. Polisi lain sudah kualihkan ke sektor kiri. CCTV auditorium akan normal kembali dalam sepuluh detik."
"Diterima."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHALLENGE
Fanfiction[ COMPLETED ] When a professional model meet a police officer. ❝I'm a killer and I'm proud of it.❞ ─Jeon Wonwoo (26 yo, high-class model) ❝I will try harder to open his mask and show the world his demon side.❞ ─Kim Mingyu (23 yo, regional police of...