09 • Suspect

1.8K 284 72
                                    

  ─ nb: bacanya pelan-pelan krn bahas pengungkapan bukti-bukti yang ada di part 'attention' sebelumnya :"  









Bandara Incheon, 08.25.


"Hao!"

"Minghao! Disini!"

Mingyu bergumam kesal lantaran temannya yang baru turun dari pesawat itu masih tak memperhatikan keberadaan dirinya ─padahal teriakannya sudah menggema dan membuat beberapa orang yang lewat mengalihkan pandangannya pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu bergumam kesal lantaran temannya yang baru turun dari pesawat itu masih tak memperhatikan keberadaan dirinya ─padahal teriakannya sudah menggema dan membuat beberapa orang yang lewat mengalihkan pandangannya pada dirinya. Hari ini merupakan hari yang spesial lantaran Mingyu kedatangan temannya yang sudah lama tak pulang ke Korea ─Minghao. Pria itu menetap di kampung halamannya selama beberapa minggu untuk menemani ayahnya membuka bisnis pertama keluarganya di ranah kuliner.

Rindu dia dibuatnya. Selain Seokmin, Minghao memang termasuk jajaran teman dekat Mingyu, hanya saja temannya itu jarang sekali mengunjungi kafe Seokmin untuk bercengkrama bersama. Minghao bekerja paruh waktu di sebuah percetakan bagian graphic designer dan waktu luangnya ia gunakan untuk menjelajahi jalanan Seoul hanya untuk mencari spot foto yang bagus.


"Mingyu!" Minghao sedikit memekik ketika menemukan keberadaan Mingyu di ujung sana, melambaikan tangan dengan sangat antusias.

Mereka berdua saling melepas rindu dengan pelukan dan tos, lantas mereka berjalan keluar bandara menuju restoran terdekat untuk sarapan bersama. Setengah jam lagi Mingyu harus langsung pergi ke kantor polisi untuk bertugas, jadi ia tidak bisa mengantarkan Minghao pulang. Padahal ingin rasanya ia menghabiskan waktu seharian hanya untuk mengobrol melepas penat.

"Hei," tatapan Minghao teralihkan pada dua sosok yang tak jauh dari tempat mereka berdua berdiri di dekat pintu keluar bandara. "Joshua dan Wonwoo juga ada disini. Wah! Aku penasaran tempat apa yang nantinya akan ia jadikan untuk bahan vlog." Minghao nampaknya begitu antusias dengan apa yang dilihatnya, senyumnya terukir jelas ketika melihat Joshua aling bercengkrama dengan Wonwoo yang akan keluar dari bandara sama seperti dirinya.

Lain halnya dengan Mingyu.

Interogasi beberapa hari yang lalu masih membuatnya sensitif jika bertemu dengan pria model tersebut. Bahkan gelenyar aneh masih terus memenuhi diri Mingyu ketika diam-diam Wonwoo memberikan seringaian padanya, seakan-akan membuatnya mati kutu di tempat karna ia salah menahan orang. Bukan rasa malu yang membuatnya enggan membalas tatapan Wonwoo, namun spekulasi Mingyu mengenai topeng yang terpasang pada wajah luar pria itu. Seberapa banyak rahasia yang dia sembunyikan?

"Joshua siapa? Teman Wonwoo?"

"Yup. Vlogger blasteran. Aku mengikuti akunnya dan pernah beberapa kali Joshua merekam kegiatannya mengeksplor salah satu kota di Amerika bersama Wonwoo."

Jawaban yang diberikan Minghao semakin menambah daftar panjang orang-orang yang dekat dengan Wonwoo. Bukan tanpa masalah, sebab menurut pengamatan Mingyu mereka pasti bermuka dua, hanya segelintir orang yang tahu kehidupan apa yang ada dibalik kamera. Bisa saja dibalik muka penuh aura malaikat ─seperti yang Mingyu lihat, Joshua ternyata menjalankan bisnis perdagangan hewan langka atau semacamnya. Dan ia baru menyadari kembali betapa bodoh dirinya hampir melupakan bukti kasus pembunuhan yang masih ia simpan rapat-rapat.

CHALLENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang