💛STORY🌞Bambam » 6

105 15 0
                                    

KASMARAN
-selalu saja tak mampu-

-[Jaz]-
____

"Pulang sekolah jangan langsung pulang. Tungguin gue." Bisik June tepat di telinga Sunny. Setelahnya dia langsung pergi, dengan wajah datar dan tanpa perasaan.

Semua orang yang di kelas saat itu terheran dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Menyadari hal itu Sunny yang tadinya sempat lupa untuk bernafas berdiri dari duduknya dan berjalan cepat keluar dengan menundukkan kepalanya.

_____

14.08

Sunny bingung harus menunggu June atau tidak. Sudah jam pulang sekolah, tapi dia tidak tahu di mana June sekarang. June bahkan membolos sisa pelajaran hari ini. Sunny takut suasana akan menjadi canggung jika dia benar-benar menunggu.

Petir sementara menggelegar di langit. Tidak baik juga jika dia pulang di tengah jalanan yang sangat licin dan pandangan yang terbatas. Mungkin tidak lama lagi hujan akan mereda. Sunny akan menunggu. Menunggu hujan reda sekalian menunggu June.

Sunny duduk di bangku taman, dekat kelasnya. Duarr! Dia menutup matanya saat kilat menyusupi pendengarannya. Tak lama setelahnya, dia membukanya kembali karena terasa ada sentuhan di pipinya. Ada seseorang di sampingnya.

Ya. Bambam lagi. Jari telunjuknya menusuk pipi Sunny. Dia tersenyum senang sekali.

Sunny mengusir tangan Bambam menjauh darinya. "Lo ngapain sih?" Sunny mengalihkan pandangannya, menyembunyikan pipi meronanya.

"Hai." Bambam melambaikan satu tangannya, sedangkan tangan yang lain menarik dagu Sunny agar menghadapnya. Bambam menampakkan senyum menggodanya lagi saat Sunny menatapnya.

Sunny menyingkirkan tangan Bambam dari dagunya. "Hai juga,"

"Aku mau nanya." Kata Bambam.

"Nanya apa?"

Bambam sedikit memanyunkan bibirnya. Dia terlihat imut dan menggemaskan di saat itu. "Kamu suka cowok yang tadi?"

"Nggak!" Sunny menggeleng-geleng kuat meyakinkan Bambam. Dia sendiri heran mengapa dia sangat bersemangat.

"Oh." Bambam mengangguk. Sedetik kemudian, dia tersenyum lagi. "Kamu suka aku 'kan?"

"Ha?" Sunny menggaruk tengkuknya. "Eh.. anu.. yang tadi itu.."

Bambam mengartikan dengan cengiran. "Ah.. oh iya.." Dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Dia lalu memakaikan sesuatu yang dia ambil itu pada Sunny. "Kamu harus pake ini."

"Topi?"

"Iya. Hujannya keras. Dan.." Bambam mengeluarkan sesuatu lagi. "Ini payung. Buat kamu."

"Nggak usah. Lo aja yang pake." Sunny tidak menerima payung yang disodorkan Bambam.

"Kamu nggak suka?"

"Ha? Bukan nggak suka. Tapi kamu juga butuh." Sunny memperjelas. "Gue suka warna kuning."

"Kamu suka?"

Topi dan payung yang ditawarkan Bambam memang berwarna kuning. Dan Sunny jujur jika dia benar mencintai warna kuning. "Ia. Gue suka."

Bambam mendekatkan wajahnya sedikit. "Suka sama siapa?"

"Ha?" Wajah Sunny tergerak mundur.

"Sama aku atau cowok yang tadi?"

LOVE STORY; BambamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang