💛STORY🌞Bambam » 3

135 14 0
                                    

TUAN NONA KESEPIAN
-masing-masingnya, menganalisa-

-[Tulus]-
____

"Awal bab ini saya akan mengambil nilai praktek."

June menegapkan badannya. Lebih fokus lagi, mendengarkan penjelasan.

Dari depan, Pak Jaya menjadi perhatian. "Tugas ini akan menyangkup seluruh pelajaran IPA yang akan kalian pelajari sepanjang semester ini. Saya berikan waktu dua minggu, kerjakan secara berpasangan."

"Tugasnya yaitu," Pak Jaya mengambil spidol, menggores pada papan tulis sampai tertera sebuah kalimat. "Mengamati pergerakan awan pada musim hujan."

"Ada pertanyaan?"


June langsung melirik Syela. Ketika mengetahui rencana June, Syela langsung memanggil orang yang duduk di depannya. "Eh lalat! Lo jadi partner gue yah?"

"Lo manggil gue lalat?" Arga berbalik, sambil menunjuk dirinya sendiri dan memasang tampang sok ganteng. "Lo mau jadi partner gue? Ogah!!" Arga berdiri lalu berjalan keluar kelas.

Syela berusaha melihat June. Setelah melihat reaksinya, Syela juga berdiri dan mengejar Arga. Tak mau kalah, June langsung mengikuti mereka.



Pelajaran Pak Jaya sudah selesai. Sunny langsung memejamkan mata di atas topangan tangannya, tapi dia bisa merasakan jika kelas sangat sunyi. Terdengar suara pintu, lalu seseorang mengetuk mejanya. Sunny membuka mata, dan mendapati June berdiri di hadapannya. "Lo udah dapat pasangan buat praktek?"

Sunny menggeleng.

"Kenapa nggak nyari?"

"Karna gue tau pasti ada orang yang nawarin gue. Dan dia yang bakalan datang sendiri." Sunny membuka botol airnya. "Kayak lo. Lo pasti mau nawarin diri."

"Kalo gitu lo jadi pasangan gue."

"Oke."

"""""""""""""""""""""""""""""



Sunny berjalan dengan waspada. Jalur ini sepi, dan lumayan gelap. Tidak ada siapa-siapa di tangga ini, jadi dia mulai berpikiran yang tidak-tidak. Sunny tidak pernah tahu jika sekolahnya memiliki teras di lantai teratas. Dia menyalakan handphone-nya, dan mencari kontak June.

"Eh Juni! Lo mau nyulik gue? Lo mau bawa gue ke mana? Jangan macam-macam lo! Ngapain lo bawa gue ke tempat sepi?"

"Ssht.." Dari atas tangga, June turun dengan headphone masih terkait di lehernya. "Ikut gue." Dia menarik tangan Sunny.

Sunny tetap berancang-ancang, matanya mengawasi pergerakan June tajam. Sampai dia merasa lega saat June melepaskan genggamannya dan pergi menjauh. June duduk dengan tenang sambil menutup matanya.

"Tempatnya horor." Kata Sunny. Tidak ada jawaban dari June, jadi dia mengecek. Ternyata telinga June sedang dijelajahi oleh musik dari headphone-nya. Pantas saja dia tidak mendengar.

Sunny menghampiri June, duduk di sampingnya. "Juni,"

June menaikkan alisnya.

"Kerja dulu. Nanti baru lo istirahat. Dengan tenang di atas bersama.."

"Diem lo." June mengambil buku Sunny.

"Juni,"

"Apa?"

"Kenapa harus di sini, sih?"

LOVE STORY; BambamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang