"Annyeong," sapa So Eun begitu sampai di café brown, tempatnya janjian dengan Jin hari ini. Ia pun duduk dihadapan Jin yang lagi sibuk menelaah revisian di laptopnya. Ia memangku dagunya dengan kedua tangannya dan tersenyum sambil menatap kekasihnya. "Apa ada yang sulit?"
"Ah... aku dapet pembimbing yang ngeselin!" keluhnya. "Aku harus revisi skripsi berulang-ulang di bab yang sama."
So Eun terkekeh.
"So Eun-ah, kamu nggak mau mutusin aku 'kan?"
So Eun tersentak mendengar pertanyaan yang tidak masuk akal dari Jin barusan. Ia mengernyit heran. "Buat apa aku mutusin kamu? Emang kamu selingkuh?"
"Dulu pacarku mutusin aku pas mau ujian nasional SMA. Katanya sih biar aku fokus ujian," jelasnya. "Terus pas aku punya pacar lagi, dia malah marah-marah."
"Hahahaha...," Mendengar itu sukses membuat So Eun tertawa. Tapi ia mampu menahannya supaya suaranya tidak terlalu keras. "Yaa, aku malah mau membuatmu semangat. Aku akan selalu ada disisi kamu. Bukannya minta putus."
Jin tersenyum. ia lega karena So Eun bukan mantannya yang dulu. Ia mengulurkan tangannya, mengusap puncak kepala So Eun dengan lembut. "Gomawo...."
-oOo-
"Jebal manager Park. Aku mau datang ke acara wisuda pacarku," pinta So Eun pada managernya, Park Bom di ruang karyawan. Ia tidak mau karyawan lain mendengarnya.
Manager Park yang memiliki rambut panjang di kuncir kuda itu melipat kedua tangannya di depan dada. Lalu menatap So Eun sambil menggeleng. "Tidak bisa. Hari sabtu lagi ramai-ramainya."
"Tapi__,"
"Kita kekurangan orang," sela manager Park yang berdiri berhadapan dengan So Eun di ruangan yang cuma ada lemari locker 8 pintu, meja persegi, dan 4 kursi lipat yang mengelilingi meja. "Kamu tahu 'kan, sudah 1 bulan lowongan tertempel di depan toko, tapi belum ada juga yang melamar."
So Eun menghela nafasnya. Ia merasa sedih. Dulu saat ia wisuda, Jin merelakan segalanya untuk bisa mengantarnya. Sekarang? Ia tidak bisa mendapatkan ijin libur dari managernya.
-oOo-
So Eun : mianhae... aku nggak bisa dateng ke wisuda kamu TT.TT
Jin : nggak apa kok.
.
.
Jin yang sedang tiduran di kasurnya sambil main HP pun terlihat sedih setelah membaca chat dari So Eun. Ia memang tidak seharusnya memaksa orang yang sudah bekerja untuk datang ke wisudanya. Tapi bagaimanapun, perasaannya berbeda dari logikanya.
-oOo-
Jin yang begitu tampan dengan baju toga itu berjalan ke panggung. Bersalaman dengan para dewan kampus, lalu berakhir dengan rektor. Pria tua itu pun memindahkan tali toga. Dengan resmi, Kim Seok Jin pun sudah menyandang gelar sarjanah.
Acara telah selesai. Para wisudawan berhamburan keluar aula bersama undangan masing-masing. Jin berjalan bersama ayahnya menuruni tangga aula, lalu pergi menuju parkiran untuk pulang.
Di sekitarnya banyak yang mengabadikan moment wisuda mereka dengan teman. Tidak sedikit dari mereka ada yang membawa pacar. Menghadiahkan bunga atau kecupan mesra. Jin menghela nafasnya. Walaupun ini hari bahagianya, tapi ia merasa ada yang kurang.
"So Eun mana?" tanya sang ayah yang berjalan disebelah Jin. "Dia nggak datang?"
"So Eun nggak dapat ijin dari manajernya," jelas Jin dengan lemas.
Ayahnya pun hanya ber-oh ria. Padahal anak lelakinya lagi galau. Tapi ia malah tidak bisa menyemangatinya.
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Trust You [Complete]
Roman pour AdolescentsKisah nyata pribadi, semua ku tuangkan dalam tulisan ini. Berkisah tentang cinta dan persahabatan. Kim So Eun yang sedang mencari cinta sejati, mendapatkan kebimbangan dari beberapa laki-laki yang mendekatinya. Berbagai kisah di lewatinya. Suka, duk...