Hari pernikahan tiba. Menjadi hari paling indah untuk So Eun. Karena tinggal menghitung jam, ia sudah menjadi seorang istri Kim Seok Jin.
Rumah Jin sangat ramai dengan para orang yang membantu untuk memasak. Nanti siang sepulang So Eun dan Jin dari gereja, mereka akan mengadakan syukuran makan-makan dengan tetangga, saudara, dan juga tamu undangan.
So Eun sudah pakai sejak pukul 6 pagi. Untuk mandi dan berdandan. Ia didandani oleh perias pernikahan yang jadi tetangga Jin di kamar pengantin pria. Sementara Jin sedang bersiap dengan kemeja tuxedonya.
Jin menoleh kearah So Eun yang terpantul di cermin. Ia tersenyum menatapnya. Sementara So Eun tidak melihatnya, terlalu tegang saat di dandani. Sebenarnya bukan tegang karena dirias, melainkan pernikahan sebentar lagi akan dimulai.
-oOo-
Pengantin sudah sampai di gereja dengan rombongan mobil. Yang ada di depan adalah mobil Jin dengan isi si pengantin dan orangtuanya.
So Eun keluar dari mobil pintu tengah. Ia yang sudah mengenakan gaun tentu kesulitan keluar. Lantas ibunya yang membantunya turun. Sementara adiknya memegangi ekor gaunnya. Ia terlihat sangat cantik hari ini. Banyak tetangga yang memuji kecantikannya.
Jin dan ayahnya pun bergegas ke ruang pastur untuk menginfokan jika mereka sudah sampai dan mengurus administrasi lebih dulu. Sementara So Eun ke ruang khusus pengantin wanita dengan ibu dan adiknya untuk menunggu waktu pernikahan dimulai.
Ibu Jin menuntun para tamu memasuki gereja dan
-oOo-
So Eun sangat gugup. Waktu sudah menunjukkan pukul 09.45 dari jam dinding yang ada di ruangan khusus pengantin wanita itu. Ia berdiri dekat jendela, menatap taman gereja dengan air mancur dengan jantung yang berpacu cepat. Rasa khawatir ada di pikirannya, bukan karena Jin mungkin akan salah ucap. Tapi pamannya yang berjanji akan jadi pendampingnya berjalan di altar.
"Kamu udah chat samcheon kamu?" tanya ibu So Eun yang duduk di sofa tengah ruangan.
"Ne, katanya dia lagi di jalan," ujar So Eun. Walaupun gitu, ia masih saja panic.
"Bentar lagi lho upacaranya. Kok belum dateng sih?" lanjut ibu So Eun. Sukses membuat So Eun semakin panic.
TOK! TOK!
Pintu di ketuk beberapa kali, membuat keluarga serta So Eun menoleh kearah pintu. Lalu terbuka menampakkan sosok Ye Jin. "Pasturnya udah siap. Kajja."
So Eun dan ibunya saling bertatapan, melempar kecemasan.
-oOo-
So Eun dengan adik serta ibunya ke pintu gereja utama untuk memulai upacaranya. Gadis yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri itu terlihat semakin gugup. Ibunya juga sudah berkali-kali menghubungi pamannya.
"Eomma, aku pasrah deh kalo harus jalan sendirian ke depan altar," ujar So Eun yang akhirnya tidak mau banyak pikiran soal pamannya.
Lalu datang mobil sedan warna abu-abu dan keluar dua orang yang sangat mirip dengan ayah So Eun. Mereka tergesa-gesa menghampiri ponakannya. "Mianhae So Eun-ah... kita tadi salah alamat."
"Kajja, pernikahannya sudah mau dimulai," ajak ibu So Eun pada satu paman So Eun.
Sementara di depan pintu gereja ada paman So Eun tertua yang akan jadi pendamping So Eun berjalan di altar.
Ibu So Eun dan adik dari suaminya yang termuda masuk ke dalam gereja melalui pintu belakang dan ambil tempat. Kemudian pintu gereja dibuka. Menampakkan sosok Kim So Eun yang sangat cantik dengan gaun pengantin putih, rambut dikonde, dan wajahnya ditutupi tudung. Ia berjalan perlahan bersama pamannya diatas karpet merah menuju depan altar dimana sudah ada Jin yang memandangnya tanpa kedip. Sementara So Ji memegangi ekor gaun So Eun supaya tidak menyapu lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Trust You [Complete]
Fiksi RemajaKisah nyata pribadi, semua ku tuangkan dalam tulisan ini. Berkisah tentang cinta dan persahabatan. Kim So Eun yang sedang mencari cinta sejati, mendapatkan kebimbangan dari beberapa laki-laki yang mendekatinya. Berbagai kisah di lewatinya. Suka, duk...