Parfum Al-Zamil

12.8K 585 18
                                    

Anisa menggandeng tangan Mila, karena terlihat Mila sudah siap untuk pergi. Anisa berpamitan pada semua temannya, "Aku sama Mbak Mila duluan ya? Kita tunggu di Aula. Assalamu'alaikum," pamitnya.

"Wa'alaikumussalaam," jawab teman sekamar mereka.

"Mbak Mila," Anisa memulai pembicaraan ketika mereka berjalan menuju Aula barat.

Mila menoleh, "ya?"

"Soal kemarin, aku minta maaf ya, Mbak. Bukannya tidak ingin membantu. Tapi, aku sangat takut sama gus Ihsan," ucap Anisa merasa bersalah.

Memang, kemarin Mila menceritakan tentang traumanya terhadap belalang dan sejenisnya kepada Anisa, serta minta tolong agar Anisa yang memberikannya langsung. Tapi, Anisa menolaknya. Anisa tahu dengan sifat Ihsan. Kalau sekalinya A, maka harus A. Gak boleh B, atau C.

Mila tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya, "iya, Mbak. Gapapa kok. Mbak benar," ucap Mila sambil mendekatkan bibirnya ke dekat telinga Anisa, "Gus Ihsan itu, sangat mengerikan," lanjutnya sambil berbisik.

Anisa mengangguk membenarkan, "tapi, sangat menggemaskan," timpal Anisa.

Mila juga mengangguk, "mau tak mau, aku juga harus mengakuinya, hihi."

Mereka berdua mengobrol ringan. Sambil terus berjalan menuju Aula Barat.


Cerita ini sudah beralih ke Dreame, ya. Jika mau lanjutkan baca silahkan klik di sini : http://www.dreame.com/novel/myJRLwIH3%2FPe1%2BhCRMfz5g%3D%3D.html

Aku tulis di sana(Full Chapter) versi buku, ya. So ... yang kemarin belum meluk bukunya dan masih penasaran cerita lengkapnya, kuy ke sana. Mumpung masih gratis. Hehehehe ...

Tak perlu pake aplikasi jika tak punya. Bisa lewat google/chrome juga lho.

Jangan lupa Follow juga likenya, ya.

Thank's.

Jodoh Sang Duda Di Gerbang Pesantren (Terbit Tersedia Di Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang