Cruel boy

993 139 5
                                    

"Kumohon Ibu. Biarkan aku pergi merantau. Lagi pula, disana ada Bibi vey yang akan merawatku.." Rengek kecil Jihyo kepada ibunya. Belum ada jawaban dari sang Ibu.

"Bu, Jihyo sudah dewasa. Jihyo tau caranya menjaga diri" Sambung Jihyo dengan suara bergetar. Mendengar nada suara dari sang gadis, Ibunya berbalik melihat iba kepada Jihyo.

Ia mendekati anaknya, menyentuh pucak kepalanya. "Jihyo, ibu tau. Ibu tau kau anak yang sangat cerdas, apalagi dalam menjaga dirimu sendiri. Ibu juga mohon padamu, Jaga dirimu untuk ibu.." Sekarang, Ibu Jihyo malah menangis sambil mengelus lembut pipi gadis tersayangnya.

"Jihyo tak akan mengecewakan kepercayaan ibu" Jihyo memeluk ibunya erat. Dia menyayangi ibunya lebih dari apapun.

•••

Jihyo telah berada di Busan.

"Huft, mana bibi vey? katanya 15 menit lagi dia akan sampai. Tapi ini sudah lewat setengah jam aku berdiri" Jihyo bergumam kesal, lantaran bibinya yang tak kunjung datang.

Kring.. Kring..

Didalam saku Jihyo,telfonnya berbunyi.

'Bibi vey' Is Calling

"Halo bibi dimana, Jihyo telah lama menunggu"

"......."

"Astaga! jadi bagaimana? Apa aku harus naik kendaraan umum?"

"......."

"Oh baiklah, tapi beneran 10 menit ya?"

"......"

"Oke bibi, Jihyo menyayangi mu hehe.."

Tut tut

12 Menit kemudian

"Bibi vey, apakah ia tidak punya jam?! Aku sudah menunggunya—

"Hai, Park Jihyo?" Seorang gadis sebaya Jihyo memegang pundaknya. Jihyo sedikit terlonjak, dan agak menjauh mengingat kota Busan yang baru ia kunjung, jadi ia waspada terhadap orang baru. "I-iyaa.. lalu kau siapa?"

Gadis itu memberikan tangannya kepada jihyo "Jung Chayeon" Ucapnya.

"Astaga!? Kau kah itu Cha?" Jihyo berteriak sedikit lantang, membuat semua orang melihat kearah mereka dengan tatapan bingung.

"Hmm, kau tak perlu berteriak. Jihyo ssi" Canda Chayeon, membuat Jihyo tertawa. Itu adalah panggilan khas dari Chayeon untuk Jihyo semasa kecil.

"Arghh.. Cha!" Tak terelakan, Keduanya pun saling memeluk erat. 8 tahun tak berjumpa, membuat mereka harus melepas rindu itu dengan pelukan.

"Oh Jihyo ssi, harummu masih sama. Bau aloevera itu.. Hahaha" Keduanya pun tertawa mendengar ucapan Chayeon.

"Bagaimana kau bisa sebesar ini Cha?"

"Kumohon Jihyo ssi, aku tidak akan kecil terus bukan?" Chayeon meregangkan pelukan mereka. "Bagaimana dengan makan siang?" Tanya Chayeon. Dibalas anggukan exited dari Jihyo.

•••

Jihyo dan Chaca tengah berada di salah satu restoran Ramen di Busan

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang