Jihyo tengah menghirup udara segar di Kota Busan ini. Jarang sekali ia bisa bebas seperti ini, mengingat kegiatannya di Daegu sangatlah banyak.Jihyo selaku wakil Ketua Osis di sekolah lamanya, harus terus mengabdi untuk kepentingan sekolah. Jihyo lah yang sering diminta untuk melakukan tugas keluar sekolah.
Belum lagi ekskul nya yang sangat sibuk, yaitu basket. Jihyo sebagai kapten pun harus terus mengikuti pertandingan dimanapun dan kapanpun.
Dan yang paling berarti baginya adalah selalu menjenguk Nayeon. Orang yang paling berharga setelah ibunya. Jihyo sangat menyayangi keduanya.
Jihyo menghela nafas panjanng, tersenyum simpul ketika ia melihat sepasang merpati di atap sebuah bangunan. Senyum Jihyo tak pernah lepas selama ia menyusuri jalanan di kota ini.
Bugh
Saking asyiknya dengan apa yang dilihatnya, Jihyo ternyata menabrak seorang pria yang umurnya tak jauh berbeda dari Jihyo.
Segelas Minuman yang di bawa pria itu, terjatuh dan seluruhnya tumpah.
Jihyo memicingkan kepalanya, mencoba untuk melihat wajah dibalik topi itu. Pria itu sangat tertutup, topi nya hampir menutup seluruh wajahnya.
Tak berselang lama, pria itu kembali berjalan setengh berlari. Jihyo yang belum sempat meminta maaf pun mengejar pria itu.
"P-permisi tuan, Maaf atas kejadian tadi. Apa aku harus menggantinya?" Jihyo menghentikan pria tadi.
"Tak apa" Singkat lawan bicara Jihyo, dan kembali melewati Jihyo.
"B-BAIKLAH!" Jihyo berteriak, mengingat Pria tadi sudah jauh dari dirinya karena ia berlari.
Jihyo berfikir sejenak. Ia kembali terdiam di tempat, memikirkan sesuatu.
"Wajah yang tak asing.." Jihyo berucap sendiri.
"Apakah itu dia?"
•••
Chayoen, sekarang ia tengah berada di kelas, sembari memainkan handphone nya mencari gosip yang tengah hangat di perbincangkan di sekolahnya.
"Hai Chayoen" Sapa seorang lelaki setelah melangkah masuk ke kelasnya.
"Cepat juga kau datang, haha" Lanjut nya setelah duduk di tempatnya.
"Oh Taehyung" Chayeon yang tak bisa menahan hatinya, ia menyukai lelaki itu.
"Kemana Sepupu mu? apakah dia tak hadir?"
"Oh Jihyo, ia mencari sarapan dikantin" Jawab Chayeon mencoba mengatur ekspresi nya.
"CHA! KEMARI LIHAT!" Jihyo sekarang tengah berdiri di ambang pintu, berteriak histeris.
"Stt! Kau ini ribut sekali. Apa yang—
"Tak usah banyak bicara" Jihyo menarik tangan Chayeon, ia berlari menuju lapangan.
"Lihat Cha, lelaki itu lagi" Jihyo menunjuk kearah keributan.
Jungkook sedang berhadapan dengan seorang lelaki.
"Kau lagi? huh?" Jungkook menunjuk kearah lelaki yang tengah menunduk itu. Mereka menjadi center, lantaran mereka berdiri tepat di tengah lapangan.
"Tidak, aku tidak akan menghajarmu seperti kemaren. Oh ayolah, kemaren itu hal yang bodoh untuk ku. Kenapa aku menghajarmu? seharusnya kubiarkan kau menggoda sang jalang" Jungkook tersenyum kecut.