the truth

769 128 10
                                    

Jihyo terdiam selama beberapa detik. Bagaimana bisa, orang yang selalu menghinanya ini memeluk dirinya erat. Ini sangat erat.

Setelahnya Jihyo tersadar bahwa Jungkook melakukan kesalahan. Jihyo tak suka bila seorang lelaki menyentuhnya, apalagi memeluknya seperti ini.

Jihyo sedikit meronta ingin dilepaskan.
"Apa yang kau lakukan? lepaskan !"

Jungkook tak mengindahkan permintaan Jihyo, pelukan dari Jungkook malah semakin erat.

"Stt! untuk kali ini saja" Jungkook melihat kearah Tzuyu, karena memang ia melakukan ini untuk membalas mantan kekasihnya itu.

Tak tau apa yang merasuki keduanya, mereka malah merasa nyaman dengan posisi ini meskipun Tzuyu sudah tak melihat kearah mereka. Jungkook yang memeluk Jihyo erat, mencium wangi aloevera dari rambut Jihyo. Gadis itupun nyaman dengan dada Jungkook yang menjadi sandaran kepalanya, ia bisa mendengar detak jantung lelaki itu.

Jungkook dan Jihyo memejamkan mata, sebelum bel istirahat membuat mereka berdua tersadar.

"Hei lepaskan!" Buru2 Jihyo melepaskan pelukan yang sebenarnya membuat Jihyo merasa nyaman.

"Apa? kau juga senang bisa di peluk manusia seganteng dan sekece Jeon Jungkook" Ucap Jungkook seraya memperbaiki kera baju nya.

"Dasar lelaki tak tau diri, sudah dua kali kau berbuat macam2 seperti ini. Pertama, kau membawaku kebelakang sekolah dan hampir merebut first kiss ku. Kedua—

"Stt!"

Jungkook menghentikan ocehan Jihyo dengan meletakkan jari telunjuknya di bibir ranum gadis itu. Jihyo tersentak, mereka berdua kembali melakukan kontak mata yang dalam.

"Kau ini terlalu banyak mengoceh, itu membuatmu menjadi tua. Sudah tua, jelek lagi"

Ucapan Jungkook barusan berhasil membuahkan jitakan di kepalanya. Jihyo yang melakukan itu, setelahnya gadis itu berlari menuju kelasnya.

Jungkook mengikuti, bedanya Jungkook tak lari melainkan jalan santai sambil memikirkan apa yang barusan di lakukannya.

"Jungkook bodoh, apa kau dirasuki sesuatu? Kau tak seharusnya melakukan itu, dia musuhmu" Kembali Jungkook membicarai dirinya sendiri.

Meskipun begitu, didalam hati kecil Jungkook ia merasakan sesuatu. Sesuatu yang tak pernah dirasakannya ketika sedang memeluk seorang gadis. Mungkin sudah puluhan bahkan ratusan kali Jungkook memeluk gadis, tapi rasa nyaman ini baru hadir ketika hal itu dilakukannya bersama Jihyo. Ia tak mengetahui mengapa jantungnya berdebar sangat kencang ketika mencium aroma aloevera khas Jihyo.

Jungkook melihat lurus kearah Jihyo yang terus berlari. Ia tersenyum simpul, menurutnya gadis itu sangat lucu.

Di lain sisi, Jihyo pun merasa aneh dengan perasaan nya. Ketika ia mendengar deru nafas dan detak jantung Jungkook yang sangat kencang. Ia merasa bingung, apa yang membuatnya nyaman berada di pelukan lelaki itu.

"lelaki aneh" Jihyo memutar kepalanya untuk melihat lelaki yang tengah terseyun kearahnya itu. Jungkook tak menyadari, bahwa seseorang yang membuatnya mengukir senyum manis itu tengah menatapnya.

"Dasar gila"

Jihyo melanjutkan perjalanannya ke kelas.

•••

Kedua gadis ini tengah bingung, mencari di mana tempat kosong dikantin. Tapi nihil, semua telah terisi mengingat ribuan siswa yang mendatangi satu kantin.

"Cha, masa kita makan berdiri?" Tanya Jihyo yang tak sabaran.

"Sabar lah, aku juga tak tau dimana kita bisa duduk" Jawab Chayeon menatap sinis kearah sepupunya yang tak sabaran.

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang