Di dalam auditorium university of Seoul tampak kesibukan yang sama dan selalu terulang setiap tahunnya. Klub seni sedang mengadakan latihan untuk performance dalam rangka promosi bagi mahasiswa-mahasiswi tahun ajaran baru. Ada yang latihan menari, teater, bermain alat-alat musik, dan juga bernyanyi. Doyoung, Jaehyun, dan Taeil yang terkenal sebagai grup vokal trio di universitas sudah menyelesaikan latihannya lebih dulu dibandingkan dengan yang lain. Mereka hanya melihat-lihat proses latihan dari yang lain hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
"Hei kelinci, bagaimana menurutmu penampilan kami tadi?" ucap Ten yang tiba-tiba berada di hadapan Doyoung, Jaehyun, dan Taeil sambil merangkul kekasihnya--Lisa. Mereka berdua bergabung dalam klub seni yang sama, klub dance.
"Biasa saja," jawab Doyoung datar yang membuat Lisa tertawa.
"Kalau menurutmu Jae?"
"Daebak, kalian benar-benar harus mengikuti acara Hit the Stage >.<"
"Taeil Hyung?" Taeil hanya menjawab pertanyaan Ten dengan mengacungkan satu ibu jarinya kemudian ibu jari satunya lagi, ibu jari kaki kanannya, dan berakhir dengan ibu jari kaki kirinya. Entah bagaimana pose itu dibuatnya hingga ia hampir jatuh dari kursinya.
"Kau lihat? Kau saja yang tampaknya berbeda pendapat. Tipe sepertimu ini cocok sekali menjadi juri ajang pencarian bakat"
"Juri yang garang hihi," perkataan Ten ditimpali oleh Lisa.
"Yak! Temanku dan pacarnya sama saja, sama-sama hobi mengolok orang lain. Menikah saja sana!" teriak Doyoung hingga berdiri dari duduknya.
"Hehe aku harap juga begitu tapi tahan dulu amarahmu sebentar, videomu akan diputar itu," ucap Ten sambil menunjuk ke arah layar besar di panggung yang berada di hadapan mereka.
Doyoung akhirnya duduk kembali dengan tenang. Meski Doyoung dan Ten sering bertengkar seperti itu, tapi mereka tidak pernah benar-benar bermusuhan. Begitulah pertemanan mereka, rumit. Buktinya sekarang saja Ten begitu serius menyaksikan, menunggu video dari teman dekatnya itu bernyanyi.
Semua anggota klub sudah selesai dengan latihannya dan segera beralih menempati kursi penonton untuk melihat video promosi klub yang sedang diputar. Di dalammya terdapat gabungan-gabungan video dari semua cabang klub seni. Sampai tiba akhirnya yang paling dinanti-nanti adalah video cover song dari Doyoung, Jaehyun, dan Taeil. Kebetulan bagian Doyoung disimpan paling akhir karena pengumpulannya yang sedikit terlambat. Saat suaranya mulai terdengar, Doyoung menjadi teringat akan kejadian kemarin.
"Salam kenal. Wah, aku tidak menyangka ternyata marga kita sama," ucap Sejeong riang. Doyoung hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Walau marga kita sama sayangnya mungkin suaraku tidak semerdu suaramu," tambah Sejeong.
"Kau suka menyanyi juga?" tanya Doyoung kini penasaran.
"Aku hanya bernyanyi untuk diriku sendiri, menghilangkan bosan"
"Tidak apa-apa. Teruslah bernyanyi"
"Tapi... Doyoung-ssi, kau pasti bukan tipe orang yang ingin menjadi penyanyi ya?"
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"
"Terlihat sekali saat kau bernyanyi tadi kau tampak nyaman dan sangat menjiwainya, seolah kau masuk ke dalam suasana yang ada di dalam lagu itu. Kau hanya akan bernyanyi jika kau menyukainya, bukan di bawah tekanan seperti yang kadang dialami banyak penyanyi pada umumnya"
Jujur, sebenarnya Doyoung tidak menyangka bahwa orang yang baru saja dikenalnya dapat berpendapat seperti itu mengenai dirinya. Biasanya setelah mendengarnya bernyanyi orang-orang akan berkata hal-hal seperti jadilah penyanyi, kenapa tidak menjadi penyanyi saja, ikutlah audisi, dan perkataan-perkataan lainnya yang semuanya berisi dorongan bagi dirinya untuk menjadi seorang penyanyi. Sejeong dapat dikatakan adalah orang pertama yang mampu membaca dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless : Doyoung X Sejeong FF (COMPLETED)
FanficBagi seorang Kim Doyoung, memiliki seseorang untuk dikasihi bukanlah hal yang penting. Entah mengapa hal itu menjadi penting sejak ia bertemu dengan Kim Sejeong, pelayan café yang tak sengaja pingsan di pelukannya. Terlalu nyaman dengan diri dan dun...