Doyoung tidak menyangka bahwa Im Nayoung, atasan Sejeong itu begitu baik hingga mengadakan acara kejutan ulang tahun untuk Sejeong. Kadang Doyoung hampir tidak percaya bahwa hubungan keduanya hanyalah sebatas bos dan anak buahnya. Mereka tampak seperti kawan lama yang sudah saling mengerti satu sama lain. Yang membuat Doyoung lebih tidak menyangka lagi adalah kenyataan bahwa sebenarnya Sejeong tengah berulang tahun hari ini dan Nayoung mengundangnya untuk turut ikut serta dalam acara kejutan itu.
Tahu apa yang Doyoung lakukan setelah memutuskan untuk turut serta acara kejutan tersebut? Dia segera mengecek aplikasi e-banking miliknya untuk melihat saldo tabungannya. Sebenarnya itu adalah tabungannya sejak SMA dan dia tidak pernah berniat untuk mengambil sepeserpun darinya. Ia benar-benar hanya menabung selama ini. Hingga akhirnya jumlah uang yang ada cukup untuk membelikan Sejeong sebuah kamera polaroid yang diinginkannya saat mereka berjalan-jalan tadi pagi.
Doyoung sendiri tidak mengerti mengapa ia merelakan tabungannya semenjak SMA itu kepada hadiah untuk Sejeong. Ia hanya terpikir akan perkataan Jinyoung tempo hari jika ia harus memberikan sesuatu pada wanita yang ia ajak berkenalan dan Doyoung rasa ini adalah momen yang tepat.
Segera setelah mengecek tabungannya, Doyoung memutuskan untuk pergi ke tempat di mana kamera polaroid yang diinginkan oleh Sejeong itu dijual. Tentu saja terlebih dahulu ia pulang ke apartemen untuk membersihkan tubuhnya kemudian mengenakan jas tebal dan panjang. Bagaimanapun Doyoung tidak ingin bertindak konyol untuk keluar malam-malam dengan cuaca dingin yang semakin terasa mendekati musim dingin seperti ini.
Beberapa menit kemudian Doyoung sampai di tempat yang ia tuju. Sayangnya di saat ia akan mencapai toko itu beberapa meter lagi, toko itu sudah ditutup oleh pemiliknya dan tampaknya pemiliknya tersebut juga akan segera pergi. Tidak, Doyoung tidak mungkin menyerah begitu saja. Ia sudah mempertaruhkan tabungannya demi kamera itu, maka semuanya tidak boleh berakhir begitu saja seperti ini.
"Ahjussi!" pekik Doyoung sambil berlari ke arah pemilik toko tersebut yang baru saja selesai mengunci tokonya. Sontak sang pemilik toko mengurungkan niatnya untuk segera pergi meninggalkan tokonya yang sudah dikunci itu.
"Ahjussi, tolong buka kembali tokonya. Aku ingin membeli kamera polaroid berwarna hitam-putih yang terpajang di etalasemu itu," ucap Doyoung terengah-engah.
"Aigoo, anak muda jaman sekarang memang ada-ada saja kelakuannya. Kau tidak lihat hah kalau tokoku sudah tutup?!" ucap pemilik toko sinis.
"Tolonglah ahjussi. Aku tidak punya banyak waktu lagi," ucap Doyoung cemas sambil memerhatikan jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, tiga puluh menit lagi sebelum kejutan ulang tahun Sejeong dimulai.
"Masa bodoh. Tidak ada urusannya denganku. Kalau kau memang berniat ingin membelinya, harusnya kau datang sebelum toko tutup. Sudahlah, aku mau pulang. Besok lagi saja kau membelinya," ucap pemilik toko tersebut sambil mulai berlalu meninggalkan Doyoung yang masih kukuh.
"Apa kau tidak ingin sedikit saja berbagi kebahagiaan dengan seseorang yang tengah berulang tahun?!" entah mengapa teriakan Doyoung tersebut membuat pemilik toko yang tadinya terus melangkah itu menghentikan langkahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ini, semoga orang yang kau beri menyukainya," akhirnya Doyoung mendapatkan kamera polaroid yang diinginkan oleh Sejeong. Tepat setelah mendengar teriakan dari Doyoung tadi, si pemilik toko bersedia untuk membuka tokonya kembali. Pemilik toko tersebut mengatakan bahwa ia tidak ingin membuat orang lain menjadi kehilangan kesempatan untuk memberikan hadiah saat ulang tahun, sama seperti dirinya saat gadis ciliknya berulang tahun namun terlambat akibat takdir yang memanggil puterinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless : Doyoung X Sejeong FF (COMPLETED)
FanficBagi seorang Kim Doyoung, memiliki seseorang untuk dikasihi bukanlah hal yang penting. Entah mengapa hal itu menjadi penting sejak ia bertemu dengan Kim Sejeong, pelayan café yang tak sengaja pingsan di pelukannya. Terlalu nyaman dengan diri dan dun...