Pt 10 | Detak Jam

1.3K 74 0
                                    


Malam bersamamu membuatku sadar akan satu hal yaitu tidak menyia nyiakan malam yang nantinya bisa lenyap begitu saja

Gara dan Vania sudah duduk diantara banyak orang. Ada sorot mata kebahagian dimata Vania yang dapat membuat Gara merasa senang.

Alunan musik Celo yang terdengar harmonis. Membuat kenangan tersendiri bagi Vania. Ia menatap lekat Gara inikah rasanya dibahagiakan oleh laki laki lain selain ayahnya.

Vania sengaja menyandar dipundak Gara sambil menikmati alunan musik Celo.

🐐

Rena terkejut dengan persiapan yang sudah disiapkan Saga di balkon yang sudah dihias dengan sedemikian rupa. Ada sebuah kursi panjang dan meja yang atasnya ada kue buatan mereka.

Malam juga mendukung ribuan bintang seolah menatap dirinya. Saga sudah duduk dikursi dengan wajah lesu. Rena datang menghampiri dan membelai wajahnya.

" Aku ingat setiap merayakan malam yang indah ini aku dengan Rere selalu bertukar hadiah. " Ucap Saga dengan wajah berkaca kaca.

" Liat ini adalah hadiah terakhir dari Rere yang dia berikan buat gue. Jam ini udah mati dan pecah tapi gue bisa denger detak jam yang menyatu dengan hati gue " Lanjut Saga.

Saga menatap lekat sosok yang sudah menjadi kekasihnya ini. Ditiuplah kue yang sudah mereka buat bersama sama. Ada canda dan tawa pada malam yang berbintang itu.

"Mana hadiahnya? " Pinta Rere dengan gemas

" Hadiahku mana dulu dong " membuat Rere mengerucutkan bibirnya.

Rere menyodorkan sebuah kotak ukuran kecil dibukanya terdapat jam tangan yang mewah. Membuat Saga tersenyum jam ini sangatlah spesial ada pernik permata diangka jam nya.

" Susah banget loh dapetin jam ini, asal kamu tahu ya bahkan aku rela nunggu pemilik tokonya untuk jam ini " Saga mengambil jam tangan dari kotaknya.

" Kok aneh, jam ini bukannya mati ya? " Liat jarum panjangnya berhenti " Saga mengernyitkan dahinya.

" Aku denger dari pemiliknya bahwa jam ini sangatlah spesial, kenapa? Dia bilang jam ini merupakan tanda cinta sepasang kekasih. Ini merupakan hasil buatan jam sendiri. Spesialnya adalah detak jam ini hanya bisa didengar oleh orang diberikan orang sebagai tanda cinta. Jadi kamu bakal denger suara detak jam sama dengan detak jantungku yang selalu mencintaimu " Jelas Rere


Bulir air mata Saga jatuh setiap dirinya memandang jam tangan yang dibawanya. Untuk itu dia selalu menjaga jam ini hati hati dan jarang membawanya. Rena menghapus air matanya dan mengikuti jalan ceritanya agar Saga tidak memendam perasaan sendiri.

" Terus lo kasih hadiah apa? " Tanya Rena

" Sebuah kalung permata biru jika dilihat dengan pantulan sinar matahari maka kalung itu akan memancarkan sinar diudara dengan nama Rere dan Saga " Jawab Saga

Wah, pasti beruntung orang yang bernama Rere itu. Karena memiliki pacar seperti Saga yang romantis dan sangat mencintainya.

" Gue harap Rere masih punya kalung itu dan kembali pada gue "

Rena hanya mengangguk ia sadar sisi lain Saga. Memang benar Quotes dari internet bahwa Jangan liat orang dari covernya.

" Setelah lo mengenal gue dan kini saatnya gue mengenal lo. Cukup jawab pertanyaan gue aja lo suka kan sama Gara? "Tanya tentang Gara membuat kejut Rena.

Rena mengangguk pelan lalu mendapat balasan senyuman dari Saga.

" Kenapa? "

" Nggak tahu sih awal gue ketemu sama dia. Gue ngerasa aneh sepertinya dulu dia pernah dekat bukan sebagai sahabat tetapi yang lain " Balas Rena

Hari ini adalah acara mos penerimaan siswa baru SMA Dharmawangsa. Rena masuk tanpa atribut apapun dengan keadaan kaki kirinya yang pincang.

Karena tidak memakai atribut dan terlambat. Maka dihukumlah dilapangan yang mayoritas laki laki.

" Kamu ya perempuan baru masuk udah bikin masalah " Sentak salah satu anggota osis.

Rena malah membuang muka malas menatap kakak kelas yang didepannya.

" Cepat lari 10 kali lapangan " Teriaknya

Rena bingung padahal kakinya belum sembuh total tidak mungkin dirinya lari sebanyak itu.

" Cepetan! " Bentaknya

" Saya nggak bisa lari, kaki saya masih sakit " Ucap Rena dengan santai.

Kakak kelas itu tersenyum getir, melihat kelakuan adik kelasnya yang berani padanya.

" Makanya kalo pincang nggak usah bikin masalah " Membuat Rena menatap tajam kakak kelasnya itu.

" Biar saya aja kak yang gantiin dia lari " Rena menengok sosok laki laki yang ada disampingnya itu.

Rena melihat laki laki itu yang sama tidak memakai atribut apapun. Ia menatap name tag nya yang bertuliskan Gara Chades. Saat berlari menggantikannya ia bisa melihat wajah yang begitu dirindukan. Entah kenapa melihatnya membuat dirinya seperti mempunyai masa lalu dekat dengannya.

" Hukuman lo udah selesai, lo beda dari yang lain mau jadi temen gue " Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Rena selalu ingin tertawa saat mengingat pertemuan pertama dengan Gara.

" Wajah gue sama dengan Gara apa lo nggak ngerasa apa yang lo rasain pada Gara " Sukses membuat Rena mematung.

" Kita masih muda Ren, kadang kita merasa ragu akan sesuatu yang menurut kita benar tetapi itu sepenuhnya salah, sama saat pertama kali lo liat Gara bukan berarti dia tetapi bisa jadi gue kan karna wajah kita mirip " Ucap Saga sambil tersenyum getir

Bersambung..

Saga dan Gara ( Komplit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang