Pt 13 | Sedikit Egois

1.2K 62 0
                                    


Terkadang kita perlu egois untuk menyelamatkan hati yang terluka

Pertandingan kini akan dimulai SMA Dharmawangsa Vs SMA Cendrawasih. Vania gugup karena dirinya harus menjadi kapten. Dipinggir lapangan ia selalu komat kamit berdoa agarà dirinya bisa menang.

" Gue janji bakal menang demi lo " Ucap Vania dengan penuh tekad dibalas Rena yang dibangku penonton dengan senyum tipis.

" Semangat Vania! " Seru Gara yang ada disamping Rena.

Dibabak pertama ini tim Vania sedikit kewalahan melawan lawannya. Vania sedikit emosi saat dirinya tidak bisa memasukan bola ke dalam ring. Menyebabkan tim Vania kalah dalam babak pertama ini.

Rena menghampirinya saat jeda lima menit untuk menyusun strategi. Dengan begitu cermat menjelaskan agar bisa memasukan bola. Suara peluit menandakan permainan akan segera dimulai.

" Vania, Basket bukan untuk meluapkan kekesalan tetapi untuk menyenangkan hati. Kalo lo mau bola itu masuk bayangkan hal yang terindah saat ini " Saran Rena.

Sesuai saran Rena kini tim nya mengalami kenaikan pesat. Dimana kekompakan mereka sudah membuahkan hasil. Menit menit terakhir menjadi penentuan kini saatnya Vania membuktikan dengan serangan bola masuk ke ring.

Ia ingat pesan Rena jika ingin bola masuk pikirkan hal yang terindah saat ini. Lalu ia pun melirik ke arah bangku penonton disana Gara sedang bersorak untuknya. Hal terindah bagi Vania saat ini adalah Gara Chades.

Bola berhasil masuk membuat kemenangan berturut turut untuk SMA Dharmawangsa. Seluruh pendukung bersorak dan menari dilapangan. Andai saja Rena tidak terluka maka ia bisa berada disana sekarang.

Rena menoleh ke kiri saat bahu kirinya merasa disentuh. Namun ia tidak melihat apapun kini giliran bahu kanannya yang disentuh. Rena sedikit kesal lalu saat ada tangan yang ingin menyentuhnya lagi dicekal nya lalu membalikan tubuhnya kebelakang. Ia sempat tersentak saat wajahnya kini sudah berdekatan dengan wajah seorang Saga. Dan juga hidung mereka saling bersentuhan.

Karena kemenangan tim basket putri sekolah mentraktir semua siswa Dharmawangsa. Kantin sangat ramai baru pertama kali dirinya merasakan kemenangan. Jadi ini rasanya menjadi pemenang seperti Rena.

" Nih, untuk pemenang kita " Gara memberi satu bakso besar dimangkoknya.

" Makasih " Ucapnya seraya tersenyum.

Rena sedikit tidak suka saat seseorang memuji Vania, memang permainannya cukup bagus tetapi jika ada Rena mungkin semua orang akan memujinya. Tetapi kini berubah bahkan Gara yang dulu selalu memberikan hadiah saat kemenangannya. Egois memang sifatnya dari dulu.

" Pulang sekolah bareng gue ya, gue punya hadiah spesial buat lo " Bisiknya membuat Vania tersenyum.

Di toilet siswi perempuan, Rena menatap cermin. Dia tidak boleh se lemah ini, seharusnya ia berjuang tidak diam seperti ini. Gara adalah miliknya tidak seorang pun mengambil tempatnya. Apapun caranya Rena akan menjauhkan Vania dari Gara. Rena menyeringai apapun ia bisa lakukan. Tunggu permainan Rena yang akan membuat Vania hancur.

Vania berlari setelah bel pulang dibunyikan, ia menuju parkiran karena sudah berjanji dengan Gara yang akan memberikan hadiah.

" Vania! " Seru Rena membuat langkah Vania terhenti.

" Ada apa Ren? " Tanyanya sambil melirik jam tangannya.

" Gue mau minta bantuan lo, temenin gue ke toko buku yuk " Ajak Rena

" Maaf ya, lain kali aja " Vania harus pergi mungkin Gara sudah menunggunya sekarang.

" Please " Ucap Rena sambil memohon

Sungguh ini membuat Rena sangat frustasi, bagaimana ini ia harus bertemu dengan Gara.

" Lo bisa pergi biar gue aja yang nemenin kebetulan gue juga mau kesana " Ucap tiba tiba Saga membuat Vania tersenyum gembira lalu pergi begitu saja.

Gagal sudah rencana Rena untuk mengehentikan Vania bertemu dengan Gara. Ini semua karena Saga hampir saja ia berhasil.

Dimobil Rena hanya murung tidak mau bicara dengan Saga padahal Saga sudah mengajaknya bicara. Tatapan yang kosong menatap jalanan, Saga membuka atasan mobil perlu diketahui Saga membawa mobil Lamborgini yang dapat dibuka.

Rena tersadar saat atasan mobil terbuka pemandangan yang indah disisi laut membuat Rena tersenyum puas. Lalu Rena menatap Saga yang sudah memakai kacamata hitamnya. Membuat Rena tertawa kecil ia akan mengira pergi ke toko buku tapi ini pemandangan yang indah.

 Membuat Rena tertawa kecil ia akan mengira pergi ke toko buku tapi ini pemandangan yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat yang dikunjungi mereka sangatlag indah penuh dengan laut biru. Karena kaki Rena belum sembuh total Saga menggendongnya melintasi laut dengan jembatan. Sambil bercanda membuat Rena melupakan sejenak masalahnya.

Saga merogoh saku mengambil Iphone nya lalu membuka aplikasi Camera.

" Ayo Selfie "

Suara bunyi Camera hpnya terdengar sambil berpose.

Bersambung..

Saga dan Gara ( Komplit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang