Pt 28 | Studio Foto

1.1K 57 0
                                    


Hanya waktu yang bisa menjawab bagaimana kita bersama

Rena mengobrak abrik dengan membanting barang yang ada dikamarnya. Kenapa kehidupannya penuh dengan dusta kebohongan. Karena ingatan ini yang menjadi masalah apa yang terjadi dengannya dulu.

Ia menjatuhkan sebuah kardus dari lemari yang membuat barang yang ada didalamnya berserakan dilantai.

Matanya menangkap sebuah benda yang menarik perhatiannya, yaitu sebuah kalung permata biru.

Sebuah kalung permata biru jika dilihat dengan pantulan sinar matahari maka kalung itu akan memancarkan sinar diudara dengan nama Rere dan Saga

Seperti yang dikatakan Saga, apa ini kalung yang diberikan pacarnya. Kenapa ini bisa ada padanya?

Esok paginya, Rena sudah pergi pagi pagi ke sebuah taman kota. Ia menunggu matahari terang untuk muncul. Ini sudah waktunya membuktikan ucapan Saga.

Dibawanya kalung permata biru persis dengan arah matahari. Permata biru terkena sinarnya lalu membuat sebuah cahaya pantulan.

" Saga Chades ♥ Renava Rasty "

Tulisan tersebut membuat Rena tersentak, jadi ternyata selama ini orang yang ada dimimpinya bukan Gara tetapi Saga. Itulah kenapa hanya Saga yang mampu membuat dirinya merasa nyaman dan bahagia saat bersamanya. Karena Saga lah orang yang dicintainya.

Rena berlari sambil menangis, mungkin ia telah menyakiti hati Saga. Tapi kenapa Saga harus menjauh darinya. Apa alasan sebenarnya walaupun Rena tidak mengingat namun Saga bisa memberikan ingatan itu padanya dan selalu ada disisinya saat koma.


Karena tali sepatu yang terlepas,membuat dirinya terjatuh disebuah depan studio foto. Ia ingin menangis lebih lama lagi, ini kesempatannya karena hari yang masih pagi.

" Apa kamu baik baik saja? " Tanya seorang laki laki yang sedikit mempunyai uban.

Rena mendongakan wajahnya, ia berdiri lalu mengusap air matanya.

" Kamu salah satu pelangganku? " Tanya lelaki itu dengan antusias.

Rena hanya bisa mengernyitkan dahinya,karena tidak tahu apa yang dimaksud lelaki tua itu.

" Rere? Bukan? " Panggilnya kepada Rena, ia bingung bagaimana orang yang ada didepannya itu tahu, padahal hanya Saga yang memanggilnya seperti itu.

" Bagaimana anda bisa tahu? "

Lelaki tua itu tersenyum ramah, lalu digandeng tangannya masuk ke sebuah studio foto yang sudah tua.

" Saya ingat sekali, kalian berdua sering berfoto untuk membuat kenangan. Bukannya kamu yang minta dibuatkan album foto? "

Penjelasan lelaki itu masih belum bisa dicerna oleh Rena. Lelaki itu mengambil sebuah kado yang sudah dihiasnya yang didalamnya ada sebuah album foto.

" Setelah kalian berfoto, Kamu diam diam meminta untuk mengumpulkan foto foto yang saya abadikan untuk ulang tahun pacar kamu Saga. Hari itu saya sudah menunggu di pesta tapi saya tidak bisa menemukan. Jadi, saya simpan se waktu waktu kamu mencarinya "

🎈

Rena dengan perlahan mengamati foto di albumnya, ia bisa melihat foto foto dengan Saga. Terkadang foto dengan serius, konyol,memakai kostum. Apalagi lesung pipi yang selalu dirindukan. Kini perasaannya merasa bimbang.

Angin pagi yang menyelimutinya, membuka kenangan memorinya. Rena duduk di halte bis depan sekolah, ia memejamkan berharap memori nya kembali.

Saga memperhatikan jam dengan kostum kelimcinya. Ia melambaikan tangan saat melihat Rena yang sudah memakai kostum kucing berwarna pink.

" Lama ya? " Tanya Rena

" Enggak kok! "

" Ayo " Saga menarik tangan lembut pacarnya itu.

Dengan pose pose yang berbeda beda, membuat lesung pipi terlukis diwajahnya. Rena melihatnya membuatnya tambah cinta.

" Aku tunggu diluar ya, habis ini kita makan " Ucap Saga sambil mengacak acak rambutnya.

" Oh ya, Pak Des jangan lupa ya foto itu dijadiin satu album. Dateng aja ke acara ulang tahun pacar saya di Hotel Hambara.

Suara klakson mobil membuyarkan ingatan dirinya. Dari mobilnya ia sudah tahu kalau itu adalah Saga. Buru buru album yang dilihatnya dimasukan ke bungkusan kotak kado sebelum Saga keluar dari mobilnya.

Tanpa sengaja pandangannya menangkap sosok yang dicintainya yang sedang duduk di halte depan sekolahnya.

" Rena! " Panggil Saga dengan lembut.

Dengan air mata yang masih membasahi pipinya. Rena mendekat dan memeluk orang yang ada didepannya itu. Benar, hangatan peluknya yang masih membekas dalam ingatan. Kini ia yakin kalau Saga lah orang yang ada dimimpinya sekaligus orang yang dicintainya.

Saga sedikit terkejut, ketika tiba tiba Rena memeluknya dengan erat.

" Gue minta maaf Ga, hiks gue nggak bisa ingat lo " Ucapnya saat Rena melepaskan pelukannya dengan pelan.

Sepertinya Saga tahu kalau Rena sudah mengetahui kalau dirinya adalah orang dicintainya.

Bersambung..

Saga dan Gara ( Komplit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang