Pt 5 | Dibalik Topeng

1.6K 83 0
                                    

Menutup luka dengan topeng saja tidak cukup

Rena terbangun saat seseorang membelai rambutnya.

" Mama " Ucapnya

Ia pikir mamanya tetapi pembantu rumah tangganya yang selalu menemani Rena. Dia Bi Inah yang selalu tersenyum ramah padanya.

" Maaf, Bi " Ucapnya pelan

" Bangun non, Den Gara sudah nunggu diruang makan " Dibalas anggukan oleh Rena.

Sudah kebiasaan Gara akan sarapan dirumahnya. Sama seperti dirinya yang selalu merasa asing didekat keluarganya.

Rena baru bangun tidur lalu turun dari kamarnya. Ia melihat Gara yang tengah melahap nasi goreng.

" Udah bangun? " Tanya Gara

" Nggak liat " Dingin Rena

" Marah sama gue? " Gara menyipitkan matanya.

" Kemarin gue anterin Vania ke rumah nggak ada yang jemput kendaraan pun nggak ada. Setelah itu gue diajak makan malam sama keluarganya. Hp gue silent mode " Jelas Gara

Rena menghentikan makannya sekarang tidak mood saat mendengar nama Vania. Apalagi peristiwa malam tadi saat kembarannya juga membela Vania. Tanpa disengaja bulir air mata Rena terjatuh.

Membuat Gara langsung menghapus air matanya.

" Ada apa Re? Bilang siapa yang udah nyakitin lo " Rena hanya menggeleng pelan.

" Gue benci sama bekas luka ini " Ujarnya sambil menunjuk bekas luka sepanjang 3 cm di pelipisnya.

Ia merasa harus menutupi wajahnya dengan make up yang tebal. Agar semua orang tidak tahu lukanya. Ia merasa tersiksa saat memakai riasan. Setiap malam ia harus mengoles salep yang lebih untuk menghilangkan lukanya. Awalnya ia biasa saat awal memiliki luka itu tetapi semua orang menatap kasihan dan sering menggosipkan apalagi membicarakannya.

Gara memeluk erat Rena jika sudah menyangkut bekas luka diwajahnya.

" Gue mandi dulu "

Setelah kepergian Rena, ia mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu menelfon Kiky.

Hai! Ky

Gimana Gar?

Bokap lo kan dokter punya obat baru buat Rena? Obat kemarin lebih lama hilangnya

Kayaknya ada deh, nanti gue cek lagi

Kalo ada bawaiin ya

Siap

Vania sedang mengamati Saga yang sibuk membaca diperpustakaan. Wajahnya membuat suasana hatinya semakin nyaman.

Saga menutupi wajahnya dengan buku saat menyadari Vania terus saja memandangnya.

Tidak mau kalah Vania mengambil buku yang dibacanya dan membuang bukunya begitu saja.

" Ganggu tahu nggak " Sinis Saga

" Vania! Itu Retta dibully sama geng Aries " Sontak membuat Vania terlonjak akan perkataan ketua kelasnya.

" Ck. Dia lagi " Vania menggerutu kesal

" Gue ikut lo " Pinta Saga

🎈

Mereka duduk dilapangan sehabis dihukum Bu Arini. Hanya mereka bertiga kecuali Gara yang sedang menuju kantin untuk membeli minuman.

Kiky merogoh sakunya ditemukan obat yang diminta Gara lalu menyodorkan ke arah Rena.

" Gara bilang obat kemarin lama sembuhinnya. Ini yang baru dari luar negeri lo coba aja " Mata Rena berbinar saat melihat obat penghilang luka bekas.

" Setelah itu lo nggak harus pake make up kayak ondel ondel gini " Kini Abi yang bersuara mendapat geplakan dari Rena


Suasana hati Rena senang baik sekarang tetapi sosok perempuan yang berjalan ke arahnya membuat dirinya membalaskan dendam kemarin.

" Ky, By bawa dia ke kolam kotor yang ada disamping sekolah " Rena tersenyum smirk

" Mau bully Retta? Siap " Jawab Kiky

Mereka berhasil membawa kolam kotor disamping sekolah. Air yang menggenang sangat berbau dan kotor. Semua siswa yang penasaran ikut datang kesana. Tidak lupa dengan ponsel yang disiapkan untuk merekam nantinya.

Kiky mendorong tubuh Retta ke kolam, membuat semua anak tertawa keras. Berbeda dengan Retta yang menahan malu seragamnya basah,kotor dan bau.

" Apa salah gue Ren? " Teriak Retta dibawah kolam

" Lo salah semuanya apalagi sahabat lo " Balas Rena.

" Gue kemarin udah minta maaf " Isakan tangis Retta malah membuat Rena senang.

" Ini belum berakhir Retta, Kalau dilihat ini cuma air biasa tapi gue udah masukin bubuk gatal yang bisa bikin lo wajah lo merah merah. Mau coba " Rena belum sempat meraih ember air itu sudah diraih dulu oleh sahabat Retta.

Vania sudah geram dengan sikap pembully an yang dilakukan Rena. Apalagi  kepada sahabatnya sendiri. Ia melemparkan ember air bubuk itu tepat diwajah Rena.

Semua orang menganga kaget begitupun si kembar yang melihat apa yang terjadi. Gara berlari ke arah Rena tetapi tidak bisa karna semua orang sudah melihatnya.

Tidak ada yang menyangka apalagi Saga dan Vania saat melihat bekas luka dibalkk make up nya yang luntur. Membuat semua orang disana berbisik bisik.

Saga tersadar sekarang kenapa setiap hari ia memakai make up setebal itu padahal dulu tidak pernah. Kini ia mengerti sekarang dan menyesal baru mengetahui sekarang.

Rena sudah mengepalkan tangannya,ia sudah marah sekarang. Masa bodoh dengan rasa gatal yang sudah menjalar diwajahnya. Ia mendorong kasar Rena dan menginjak kakinya kuat membuat Vania meringis kesakitan.

Gara sudah tidak tahan lagi dengan sikap Rena yang keterlaluan. Gara menarik kasar tangan nya hingga terjatuh lalu menolong Vania yang masih kesakitan.

" Kalo lo ngelakuin kayak gini lagi! Gue akan benci dan pergi dari hidup lo ! " Sentak Gara demi Vania dia membentaknya.

Gara menggendong Vania yang kesakitan dan meminta pertolongan untuk membantu Retta. Semua orang yang berada disana sudah bubar disana.

Abi dan Kiky langsung menghampirinya namun ditolak oleh Rena.

" Tenang aja, kita bakal ada buat lo " Mereka tahu untuk membiarkan Rena sendirian.

Bersambung..

Saga dan Gara ( Komplit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang