Kemana perginya dia??silelaki yang mengaku sebagai papaku.bagaimana bisa dia disebut sebagai papa,bahkan melihat kondisiku saja hanya beberapa kali.bermula sejak hari pertama aku dibawa kesini disebuah rumah dengan interior tua,dikelilingi dengan tembok tembok yang menjulang tinggi.sehingga tembok itu akan menghalangi pemandangan setiap orang yang melintas didepannya.dia iya dia yang mengaku sebagai papaku hanya tinggal disini selama seminggu lalu tak pernah muncul lagi hingga saat ini.lebih tepatnya 6 bulan setelahnya.
Kini perban dikepalaku sudah bisa dibuka,gips dipergelangan kaki juga demikian.namun untuk bagian lutut masih belum sembuh total,dokter bilang aku akan menjalani perawatan yang cukup lama untuk bagian itu.
6 bulan menjalani terapi dan perawatan sudah sangat membuatku jenuh,aku ingin keluar dari rumah yang pengap ini,rumah??haha tak pantas dikatakan begitu,ini bagaikan rumah hantu atau rumah ditengah tengah hutan yang tak ada tanda tanda kehidupan didalamnya.sepi sekali,hanya ada dokter yang selalu datang setiap 1 minggu sekali,2 orang penjaga didepan pagar,dan 5 orang pekerja wanita.masing masing diberi tugas,2 orang untuk membantu ku mandi,memakai baju,makan,ketoilet dan jika aku butuh yang lain lain.sedangkan 3 lagi bertugas dibagian dapur,bersih bersih rumah dan juga urusan belanja.
Aku tak pernah berbicara banyak pada mereka,hanya ada 2 kata yang aku ucapkan saat mereka bertanya padaku
"Iya dan tidak""Nona muda..bangunlah,ini hari pertama nona muda masuk sekolah.kata boss besar jangan sampai nona terlambat dihari pertamamu"
"Iya"
"Baiklah nona,sini saya bantu berdiri.hari ini jadwal saya yang akan memandikan nona"
"Iya"
"Nona..sebentar lagi nona akan sembuh,nona akan bisa berjalan lagi"
"Iya"
"Oke nona..selesai,sekarang tinggal membantu nona memakai seragam sekolah"
"Nona tau tidak??"
"Tidak"
"sebenarnya terkadang saya merasa malu saat memandikan nona,ya walau pun dada nona rata tapi tetap saja saya merasa tak enak hati"
"..."
"Hmm..nona maaf kan saya,saya tak bermaksud mengejek dada nona yang datar.jangan menatap saya seperti ini nona,maaf kan saya"
"Iya"
"Masukkan tanganmu nona..iya satu lagi..oke sipp.sekarang tinggal memasang rok mu nona..ini yang paling susah sebenarnya,saya tak ingin menyakiti kaki mu.ahh..saya sedih melihat kondisimu ini nona"
"..."
"Hmm..ngg..maaf nona"
"Baiklah sudah selesai,akan kubantu kekursi roda setelah itu kita kebawah untuk sarapan"
"Iya"
Dimeja makan
"Selamat pagi nona.."
"Iya"
"Nona..silahkan ini makanannya"
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
under age
RomanceIni cerita mengandung unsur LGBT jadi yang anti disaranin ga usah dibaca ya..enjoy to read this story..??